Profesi Ini Bakal Digantikan Teknologi AI
reporter
Sabtu, 29 April 2023 / 12:11 pm
JAKARTA, TELISIK.ID - Kemunculan chatbot ChatGPT diprediksi akan mengubah cara manusia hidup. Bahkan, teknologi besutan OpenAI ini membuat Google dan Baidu panik dan buru-buru mengembangkan penantangnya.
Associate Professor SEB Telkom University Andry Alamsyah menyebut, kecerdasan buatan (AI) akan menggantikan sejumlah pekerjaan manusia terutama yang sifatnya repetitif. Hal ini bahkan bisa menyebabkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Yang pasti akan digantikan oleh AI itu pekerjaan repetitif. Jadi pekerjaan repetitif itu pekerjaan seperti administrasi, penjaga toko, penjaga tol, kasir, pokoknya pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya berulang," ujar Andry dilansir dari Cnnindonesia.com.
Baca Juga: OPAC Teknologi Terbaru Perpustakaan Modern Hadir di Sulawesi Tenggara
Sebelumnya, CEO IBM Arvind Krishna menyebut hal serupa. Menurutnya, sejumlah pekerjaan kantoran akan digantikan oleh AI. Bidang-bidang seperti layanan pelanggan, sumber daya manusia, dan posisi dalam keuangan dan perawatan kesehatan semuanya sudah dekat dengan otomatisasi.
Sementara itu, Andry menyebut kehadiran AI untuk menggantikan pekerjaan manusia di Tanah Air sangat bergantung kepada seberapa murah teknologi tersebut diterapkan.
Berikut ini pekerjaan yang bakal punah akibat teknologi AI dikutip dari Cnbcindonesiacom.
1. Profesi Teknologi (Coding, Computer Programmer, Software Engineer, Data Analis)
Pekerjaan-pekerjaan itu akan bisa digantikan oleh tools AI termasuk ChatGPT. Teknologi tersebut dilaporkan dapat menghitung angka dengan akurasi relatif.
2. Pekerjaan Media (Iklan, Pembuat Konten, Penulis Teknis, Jurnalis)
Pekerjaan lainnya yang akan dihapus adalah yang ada di industri media. AI punya kemampuan untuk membaca, menulis, dan memahami data berbasis teks dengan baik.
"Menganalisa dan menginterpretasikan sejumlah data dan informasi berbasis bahasa adalah keterampilan yang diharapkan dapat ditingkatkan oleh teknologi AI generatif," kata partner di McKinsey Global Institute, Anu Madgavkar.
3. Industri Hukum (Paralegal, Asisten Legal)
Peranan berorientasi pada bahasa seperti di industri hukum rentan pada otomatisasi. Namun memang tidak sepenuhnya pekerjaan dikendalikan mesin.
"Ini hampir seperti peningkatan produktivitas yang mungkin didapat beberapa pekerjaan ini, sebab bisa menggunakan tools yang bisa melakukan dengan lebih baik," ungkap Madgavkar.
4. Analis Riset Market
Mark Muro dari Brookings Institute yang juga meneliti dampak AI pada pekerja Amerika mengatakan teknologi itu bisa menganalisa data dan memprediksi hasil. Karena itu, analis riset market akan rentan terhapus di masa depan.
5. Guru
Di masa depan, guru mungkin bukan lagi seorang manusia melainkan komputer dengan teknologi AI. ChatGPT sudah dapat dengan mudah bekerja di dalam kelas, kata Pengcheng Shi, dekan di departemen komputasi dan ilmu informasi Rochester Institute of Technology.
6. Pekerjaan Keuangan (Analis Keuangan, Penasihat Keuangan Pribadi)
Analis hingga penasihat keuangan juga jadi pekerjaan yang terancam. Muro mengatakan AI bisa mengidentifikasi tren pasar, menyoroti investasi pada portofolio yang lebih baik atau buruk, hingga menginformasikan data tersebut.
"AI bisa menggunakan berbagai bentuk data lainnya untuk memperkirakan campuran investasi yang lebih baik," ucapnya.
7. Trader
Pencheng Shi juga mengatakan peranan Wall Street tertentu akan terancam. Investasi bisa menggunakan AI untuk melakukan pemodelan tertentu.
8. Desain Grafis
Pada Harvard Business Review bulan Desember, tiga profesor menyatakan Dall-E sebagai ancaman bagi industri desain grafis. Dall-E adalah alat AI yang bisa menghasilkan gambar secara cepat.
Baca Juga: 3 Teknologi Dajjal Ini Akan Segera Terwujud?
9. Akuntan
Brett Caraway dari Universitas Toronto mengatakan, tenaga kerja intelektual bisa terancam dengan keberadaan AI. Selain pengacara, ada juga akuntan yang digantikan oleh mesin.
10. Layanan Konsumen
Chatbot sudah mulai dipekerjakan untuk menelepon atau mengobrol dnegan layanan konsumen. Studi tahun 2022 dari perusahaan riset teknologi Gartner memperkirakan chatbot akan mendominasi 25 persen saluran tersebut pada 2027 mendatang. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS