Profil Bahlil Lahadalia: Putra Papua Pertama jadi Menteri ESDM, SD hingga SMP di Sulawesi Tenggara

Ahmad Jaelani

Reporter

Senin, 19 Agustus 2024  /  2:10 pm

Bahlil Lahadalia, kini resmi menjabat sebagai Menteri ESDM. Foto: Instagram@bahlillahadalia

JAKARTA, TELISIK.ID - Bahlil Lahadalia, seorang tokoh yang telah lama berkecimpung di dunia bisnis dan pemerintahan, kini menjadi putra Papua pertama yang menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ia juga pernah mengenyam pendidikan di Sulawesi Tenggara.

Keputusan ini merupakan bagian dari reshuffle kabinet yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo, Senin (19/8/2024). Penunjukan Bahlil sebagai Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif, menandai babak baru dalam karier Bahlil yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi/BKPM.

Berikut daftar pergantian menteri dalam reshuffle kabinet hari ini:

1. Menkumham RI Yasonna Laoly diganti Supratman Andi Atgas

2. ?Menteri ESDM Arifin Tasrif diganti Bahlil Lahadalia

3. ?Kepala BKPM/Menteri Investasi Rosan Roeslani

4. ?Prof Dadan Hindayana Kepala Badan Gizi

5. Hasan Nasbi Kepala Badan Komunikasi Kepresidenan

6. ?Taruna Ikrar Kepala BPOM.

Bahlil Lahadalia adalah sosok putra Papua pertama yang memegang amanah kursi menteri ESDM. Bahlil lahir di Banda, Maluku, pada 7 Agustus 1976, dan kemudian dibesarkan di Fakfak, Papua, tempat asal orang tuanya.

Baca Juga: DPD Golkar Kolaka Utara Dukung Bahlil Lahadalia jadi Ketum DPP Golkar

"Kalau dipertanyakan saya dari mana, saya dari Fakfak Papua Barat, saya lahir di Maluku, tapi ayah saya dari sana (Fakfak)," kata Bahlil, seperti dilansir dari CNBC Indonesia.

Sebelum diangkat menjadi anggota kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, Bahlil Lahadalia memiliki catatan profesional yang panjang. Pada tahun 2003, namanya tercatat dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat.

Merujuk Wikipedia, kehidupan dan pendidikan Bahlil Lahadalia dimulai di tanah Sulawesi, tepatnya di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Ia menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 1 Kolaka Timur dan melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kolaka.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Bahlil kemudian pindah ke Fakfak, Papua Barat, tempat asal orang tuanya, untuk melanjutkan pendidikan di SMA YAPIS Fakfak.

Perjalanan pendidikan Bahlil berlanjut di Jayapura, Papua, dimana ia menimba ilmu di Sekolah Tinggi Ekonomi Port Numbay, sebuah perguruan tinggi swasta di Jayapura.

Meskipun lulus pada usia 26 tahun, terlambat karena keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998, Bahlil tidak menyerah dalam meniti karir. Semasa kuliah, ia aktif dalam organisasi mahasiswa, termasuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang mengantarkannya pada posisi Bendahara Umum Pengurus Besar HMI.

Karir Bahlil dimulai dari bawah. Sebelum mencapai posisi puncak, ia pernah bekerja sebagai penjual kue, kondektur bus, hingga sopir angkot saat masih remaja.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Port Numbay, ia memulai karir profesionalnya di Sucofindo, sebuah perusahaan milik negara. Namun, jiwa kewirausahaan yang kuat membuatnya berani mendirikan perusahaan sendiri bersama teman-temannya.

Mereka membangun tiga perusahaan, yaitu PT Rifa Capital, PT Bersama Papua Unggul, dan PT Dwijati Sukses. Dari sinilah Bahlil memulai perjalanannya sebagai seorang pengusaha sukses, hingga memiliki 10 perusahaan yang bergerak di berbagai sektor, termasuk transportasi dan properti.

Keberhasilan Bahlil dalam dunia bisnis membawanya ke posisi puncak sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pada periode 2015-2019. Di bawah kepemimpinannya, HIPMI semakin dikenal, baik di dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: Bahlil Pede Didukung Mayoritas DPD untuk Gantikan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto

Bahlil juga memimpin delegasi perdagangan pengusaha muda ke Jepang pada 2016 dan Eropa pada 2018 dalam rangkaian HIPMI-Europe Trade Mission 2018. Keberhasilan Bahlil dalam memimpin HIPMI menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin yang visioner dan mampu membawa organisasi ke arah yang lebih baik.

Karir Bahlil tidak hanya bersinar di dunia bisnis, tetapi juga dalam pemerintahan. Pada Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2019, Bahlil menjadi salah satu tokoh penting yang mendukung kampanye Joko Widodo untuk mencalonkan diri sebagai presiden untuk masa jabatan kedua.

Perannya sebagai Direktur Direktorat Penggalang Pemilih Muda dalam Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Maju menjadi salah satu faktor keberhasilan Jokowi memenangkan pemilu tersebut.

Atas kontribusinya dalam kampanye, pada Oktober 2019, Bahlil diangkat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Jabatan ini menjadi titik balik dalam karir politik Bahlil.

Pada 28 April 2021, setelah pembentukan Kementerian Investasi, Bahlil resmi dilantik sebagai Menteri Investasi pertama di Indonesia. Tugas berat menanti Bahlil dalam mengembangkan investasi di Indonesia, namun dengan pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya, Bahlil mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

Bahkan, pada 4 Februari 2022, Bahlil sempat ditunjuk sebagai Menteri ESDM ad interim menggantikan Arifin Tasrif yang harus cuti karena masalah kesehatan. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS