Profil Mohammed Bin Salman, Sang Pemilik Baru Newcastle United
Reporter
Selasa, 12 Oktober 2021 / 1:55 pm
JAKARTA, TELISIK.ID - Konsorsium asal Arab Saudi, Public Investment Fund (PIF) resmi mengakuisi Newcastle United. Hal itu disampaikan klub Liga Inggris tersebut dalam sebuah pernyataan, pada Kamis (7/10/2021).
Diketahui, Public Investment Fund atau PIF adalah konsorsium yang dimiliki Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Perusahaan itu membeli 100 persen saham dari pemilik sebelumnya, Mike Ashley.
PIF sejatinya sudah berkeinginan untuk mengakuisisi Newcastle United pada 2020 lalu, tetapi baru bisa terlaksana tahun ini.
"Setelah selesainya Tes Pemilik dan Direktur Liga Inggris, klub telah dijual ke konsorsium dengan segera," kata Liga Inggris dalam situs resmi mereka yang dikutip Reuters.
Dilaporkan oleh The Telegraph, Mohammed Bin Salman berhasil mengakuisisi Newcastle dari tangan Mike Ashley dengan mahar sekitar 300 juta poundsterling atau sekitar Rp 5,8 triliun.
Sebelumnya, Newcastle berada di ambang kehancuran seiring banyaknya hasil minor dalam 14 tahun kepemimpinan Mike Ashley.
Sebagai klub tradisional kaya sejarah, Newcastle sempat terdegradasi pada 2016 lalu sebelum kembali ke Premier League semusim kemudian.
Pasca promosi hingga saat ini, Newcastle pun sulit bersaing atau sekadar bertahan di Premier League. Bahkan musim lalu, The Magpies hampir saja terdegradasi andai tak tampil impresif di sisa partai Premier League 2020-2021.
Dengan hadirnya Mohammed Bin Salman, para pendukung Newcastle pun bisa kembali berangan-angan melihat timnya menguasai Inggris seperti era 50an.
Lantas, siapakah sosok Mohammed Bin Salman yang jadi pemilik baru Newcastle United tersebut?
Mengutip Suara.com - jaringan Telisik id, berikut profil Mohammed Bin Salman:
Mohammed Bin Salman adalah putra dari istri ketiga Raja Salman, raja Arab Saudi. Ia lahir pada 31 Agustus 1985 dan resmi menjadi putra mahkota sejak 21 Juni 2017 lalu.
Dalam awal kehidupannya, Mohammed Bin Salman lebih banyak bergelut di dunia pendidikan di mana ia mengambil studi di bidang hukum di Universitas Raja Saud.
Pasca lulus perguruan tinggi, Mohammed Bin Salman langsung terjun ke dunia bisnis swasta sebelum menjadi tangan kanan pribadi ayahnya sebagai konsultan untuk Komisi Ahli Kabinet Saudi.
Pada usia 24 tahun, ia mulai merambah dunia politik dan menjadi penasihat khusus sang ayah ketika ayahnya menjadi Gubernur Provinsi Riyadh.
Pada usia 30 tahun, ia pun diangkat menjadi Menteri Pertahanan sekaligus Sekjen untuk Pengadilan Kerajaan Arab Saudi.
Dilaporkan, per 2018 Mohammed Bin Salman memiliki kekayaan sekitar 3 miliar dollar atau sekitar Rp 42 triliun. Namun kekayaan itu belum beserta aset yang ia miliki dan diyakini telah bertambah sejak laporan kekayaannya dihimpun.
Baca Juga: Penerbangan Langsung Indonesia-Arab Saudi Sedang Digodok
Baca Juga: Izinkan Yahudi Berdoa di Al-Aqsa, Israel Tuai Kecaman di Mana-Mana
Akuisisi Newcastle United sendiri tak menggunakan kekayaan dari kantong pribadinya, melainkan dari konsorsium yang ia pimpin yakni Public Investment Fund (PIF) atau Dana Investasi Publik yang nilainya mencapai 430 miliar dollar.
Nilai tersebut otomatis menjadikan dirinya sebagai pemilik terkaya klub Inggris. Bahkan jika kekayaan para pemilik klub Premier League digabungkan, maka gabungan kekayaan tersebut tak bisa menyaingi pemilik baru Newcastle.
Jurnalis The Telegraph, Luke Edwards bahkan mewanti-wanti seluruh kontestan Premier League lainnya agar bersiap melawan Newcastle United yang dimiliki oleh sumber dana tersehat di dunia saat ini atau PIF.
“Jika saya adalah anggota Premier League, saya akan khawatir karena di sini kita berbicara tentang dana kekayaan kedaulatan publik terdalam dan terkaya di dunia,” tuturnya kepada BBC Football Daily Podcast.
Dengan kata lain, akuisisi ini membuat Newcastle United menjadi milik negara dan akan dipimpin oleh Mohammed Bin Salman selaku ketua dari PIF itu sendiri. (C)
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali