PT Wakatobi Dive Resort Gali Batu Karang, Warga Resah
Reporter Wakatobi
Rabu, 05 Maret 2025 / 3:00 pm
Penggalian batu karang di kawasan PT Wakatobi Dive Resort. Foto: Ali Kibu
WAKATOBI, TELISIK.ID - Warga Kelurahan Patipelong, Kabupaten Wakatobi, keluhkan penggalian batu karang di kawasan PT Wakatobi Dive Resort (WDR).
PT WDR adalah resor selam di Pulau Tomia dengan suasana tenang jauh dari keramaian dan kota, tanpa penyelam lain sejauh setidaknya 100 mil, Wakatobi memadukan fasilitas bintang lima dan kenyamanan beradab dengan lingkungan alam yang murni, perpaduan yang telah mengamankan reputasinya sebagai salah satu tujuan menyelam dan snorkeling terbaik di dunia.
Di balik kenyamanan bagi para pengunjung, warga setempat merasa dirugikan karena diduga AV salah satu pengelola PT WDR telah melakukan penggalian batu karang sejak 3-4 bulan terakhir dengan panjang 202 meter dan lebar 2,5 meter, 1,5 meter.
"Penggalian batu karang ini sangat merugikan warga setempat dan dapat merusak lingkungan, karena merupakan salah satu bagian dari Taman Nasional Tomia yang harus dijaga. Dulu kami menjaga kawasan itu, jangan sampai ada yang melakukan pemboman ikan, racun ikan, pembakaran kapur dan hal-hal lain yang bisa merusak lingkungan bawah laut," kata mantan Kepala Desa Patipelong, Taralesa, Rabu (5/3/2025).
Baca Juga: AKKP Wakatobi Dibiayai Pemerintah Butuh Mahasiswa Baru, Begini Persyaratannya
Baca Juga: Polairud dan Forkani Latih Nelayan Wakatobi Cara Survive di Laut
Tujuan dari penggalian batu karang itu sebagai akses keluar masuk spit atau katingting (Bodi) PT WDR.
"Warga setempat itu dilarang mencari nafkah di kawasan tersebut, tetapi melakukan penggalian batu karang yang dapat merusak lingkungan, kalau karang hancur ikan-ikan akan bertelur di mana dan nelayan akan lebih sulit mencari nafkah," ujar salah satu warga Tomia, Ali Kibu.
Selama satu bulan terakhir, telisik.id mencoba mencari infomasi pihak PT WDR untuk dikonfirmasi tapi tidak ada informasi mengenai kontak telepon, kemudian pihak telisik.id, mendapatkan salah satu kontak karyawan yaitu Harianto untuk mendapatkan informasi yang jelas, tetapi nomor yang dihubungi tidak memiliki WhatsApp dan ketika ditelepon selama dua hari terakhir tidak pernah aktif. (B)
Penulis: Wa Ode Hesti
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS