Rakornas Pinbas MUI Tegaskan Wajib Jadi Pelopor Ekonomi Keumatan

Erni Yanti

Reporter

Kamis, 09 Mei 2024  /  10:01 pm

Foto bersama usai sambutan rakornas Pusat Inklubasi Bisnis Syariah (Pinbas) MUI. Foto: Erni Yanti/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Pusat Inklubasi Bisnis Syariah (Pinbas) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan agar menjadi pelopor kekuatan ekonomi Indonesia.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua MUI Pusat, KH Marsudi Suhud, dalam kegiatan Rapat Koordinasi Nasional di Hotel Claro Kendari, Kamis (9/5/2024).

Marsudi Suhud mengatakan, pemberdayaan ekonomi syariah merupakan bagian dari perintah agama, mulai dari membayar zakat, memberi sadaqah, wakaf, yang artinya umat diperintah untuk menjadi orang yang kuat ekonominya untuk memenuhi perintah tersebut.

Baca Juga: Paripurna DPRD Peringatan HUT ke-193 Kota Kendari, Pemkot Terus Evaluasi Pembangunan Kota

"Maka menjadi wajib MUI baik dari tingkat provinsi maupun kabupaten untuk menjadi pelopor ekonomi, menjadikan negara dan masyarakat ini kuat," tegas Marsudi Suhud dalam sambutannya.

Kemudian, ia menegaskan, dengan perkembangan teknologi yang terus mengalami kemajuan ini masyarakat didorong untuk mempunyai karya yang kreatif.

Sehingga diharapkan, baik individu yang mempunyai modal maupun yang tergabung dalam komunitas mempunyai peluang besar dan terbuka untuk memanfaatkan hal tersebut.

Direktur Pinbas MUI Pusat, Azrul Tanjung menyampaikan, MUI telah mengambil inisiatif terkait kepemimpinan ulama bagi ekonomi umat.

"Itu sudah keputusan pusat, sekarang bagaimana memperkuat inisiatif itu menjadikan MUI untuk terdepan membangun ekonomi umat," kata Azrul Tanjung.

Baca Juga: Pria Asal Kendari Ajak YouTuber Cantik Korea Mampir ke Hotel di Manado Viral, Netizen: Botak Cabul

Ia juga menegaskan, jika ulama tidak memperkuat ekonomi umat maka ekonomi akan semakin terpuruk. Olehnya itu, perlu diingatnya gagasan pendahulu untuk dilaksanakan dan dibudayakan.

Di tempat yang sama, Ketua MUI Sulawesi Tenggara, KH Mursidin mengatakan, pemberdayaan ekonomi melalui kreatifitas umat Islam, sehingga menjadi pelaku usaha baik menengah atas maupun menengah ke bawah.

"Sangat besar karena komunitas muslim di Sulawesi Tenggara itu sekitar 94 persen, jangankan komunitas muslim mayoritas, minoritas saja ekonomi syariat sangat besar potensinya," kata Mursidin. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS