Remaja Pengangguran 17 Tahun Picu Saling Lempar Antarpelajar Kendari Usai Kerja Bakti

Hamlin

Reporter

Jumat, 16 Mei 2025  /  9:53 pm

Remaja inisial F (17) yang menjadi pemicu saling lempar antarpelajar diamankan di Mapolresta Kendari, Jumat (16/5/2025). Foto: Hamlin/Telisik

KENDARI, TELISIK. ID - Seorang remaja pria di Kendari, inisial F (17) diamankan oleh Kepolisian Resort Kota (Polresta) Kendari, Jumat (15/5/2025) pagi sekitar pukul 09:30 Wita.

F diamankan karena diduga telah menjadi pemicu saling lempar antarpelajar yang terjadi di pelataran tugu religi MTQ di Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Aksi saling lempar antarpelajar sekolah menengah atas (SMA) ini pecah setelah melaksanakan kerja bakti di pelataran tugu MTQ.

Kepala Sekolah (Kepsek) Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kendari, Ahmad Mustafa, menerangkan bahwa saat itu semua SMA se-Kota Kendari mengadakan kerja bakti di pelataran tugu MTQ.

Kerja bakti dilakukan sesuai arahan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).

Baca Juga: Sabtu Pagi Listrik 1.500 Pelanggan PLN Kendari Padam, Ini Jadwal dan Lokasi Terdampak

"(Kerja bakti) Diinstrusikan oleh pemprov melalu dinas, tujuanya sangat positif, kita ingin anak-anak punya kepedulian terhadap lingkungannya," terang Mustafa.

Namun, kerja bakti yang bertujuan mulia ini diwarnai aksi saling lempar antarpelajar, yang sebelumnya tidak diduga.

Mustafa menjelaskan, awalnya aksi saling lempar itu terjadi saat kerja bakti telah selesai dan para siswa beranjak kembali ke sekolah masing-masing.

"Saat kita mau pulang, anak SMK 2 ini kan jalan kaki, motornya disimpan di sekolah, tiba-tiba terjadi keributan di dalam area itu sehingga terjadi lempar-lemparan," tutur Mustafa.

Ketika saling lempar terjadi, F ditangkap oleh salah seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kendari. Saat itu F mengaku sebagai pelajar SMKN 2 Kendari.

"Karena dia mengaku sebagai anak SMK 2, kami ambil, karena kami punya anak, kami bawa ke sekolah," kata Mustafa.

Setibanya di SMKN 2, pihak sekolah melakukan pendalaman terhadap F. Namun, saat ditanya terkait statusnya sebagai pelajar SMKN 2 Kendari, F sebaliknya mengaku berasal dari sekolah swasta.

Baca Juga: Korupsi Pertambangan di Kolaka Utara, Kejati Sultra Didesak Periksa Dirut PT MARI

"Saat ditanya oleh teman-teman, dia (F) mengaku sebagai siswa madrasah aliyah yang ada di Ranometo. Pada saat saya komunikasi dengan kepala sekolah di sana, ternayata anak itu tidak sekolah di sana," beber Mustafa.

"Sehingga pada saat itu juga anak ini mengaku bahwa dia tidak sekolah," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Sultra, Yusmin, kepada telisik.id menyampaikan bahwa peristiwa saling lempar itu terjadi karena ada penyusup yang mengatasnamakan pelajar.

"Itu bukan tawuran pelajar. Hari ini para siswa melakukan kerja bakti untuk kebersihan MTQ dari sampah plastik, tapi ada oknum-oknum tertentu yang mengatasnamakan pelajar dan mengacaukan itu," terang Yusmin.

Perihal aksi saling lempar tersebut, Kepala Seksi Hubungam Mayarakat (Kasi Humas) Polresta Kendari, Ipda Haridin, mengatakan bahwa dua orang korban telah melapor ke Polresta Kendari untuk penanganan lebih lanjut. (A)

Penulis: Hamlin

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS