RS Indonesia di Gaza Kebanjiran Korban Gempuran Israel
Reporter
Senin, 08 Agustus 2022 / 4:19 pm
GAZA, TELISIK.ID - Gaza Palestina kembali memanas. Agresi pasukan Israel kian membabibuta sejak Jumat (5/8/2022). Puluhan orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka dalam serangan tersebut.
Dikutip dari Republika.co.id, Israel melancarkan serangan udara ke Gaza pada Jumat (5/8/2022) lalu. Dimana pihak Israel membidik markas atau situs Jihad Islam.
Komandan Jihad Islam, Tayseer al-Jaabari pun dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Jihad Islam membalas serangan Israel pada Jumat malam. Mereka meluncurkan lebih dari 100 roket ke kota-kota di Israel selatan dan tengah, termasuk Tel Aviv.
Dari gempuran pasukan Israel tersebut, Rumah sakit Indonesia yang terletak di Bayt Lahiya, sebagai rumah sakit terbesar di Gaza bagian utara, kebanjiran korban.
Update soal kondisi terkini RS Indonesia di Gaza ini disampaikan organisasi sosial kemanusiaan MER-C dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, dikutip dari Suara.com, Senin (9/8/2022).
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina merilis jumlah korban akibat serangan Israel hingga Minggu (7/8/2022) pukul 23.25 waktu setempat mencapai 44 orang meninggal dunia dan 360 orang luka-luka.
Menurut Kemenkes Palestina, wanita, lansia hingga anak-anak tidak luput menjadi sasaran serangan Israel itu.
Baca Juga: Siapa Jihad Islam Palestina? Kelompok Kecil yang Ditakuti Israel-AS
Reza Aldilla Kurniawan, seorang relawan MER-C di Jalur Gaza, melaporkan, sejak Israel memulai serangan pada Jumat (5/8/2022) RS Indonesia menangani sedikitnya 8 korban meninggal dan 54 korban luka-luka.
Ruang instalasi gawat darurat (IGD) menjadi ruangan tersibuk di RS Indonesia di Bayt Lahiya setelah serangan terjadi.
Ruang IGD RS Indonesia itu terus menerima korban-korban serangan Israel dengan berbagai tingkat keparahan luka yang segera memerlukan pertolongan medis.
Selain IGD, ruang jenazah RS Indonesia juga menjadi tempat yang ramai didatangi warga Gaza.
Mereka adalah para keluarga korban yang syahid atau warga Gaza yang ingin melihat anggota keluarga atau sahabat mereka yang menjadi korban, kata pihak MER-C dalam keterangannya.
Relawan MER-C Reza juga menyampaikan bahwa selama serangan berlangsung, getaran terasa cukup kuat dan suara ledakan terdengar jelas dari Wisma dr. Joserizal Jurnalis, yakni tempat tinggal para relawan Indonesia selama bertugas di Jalur Gaza, yang berada di dalam kompleks RS Indonesia.
Dia mengatakan bahwa keberadaan RS Indonesia di Gaza menjadi sangat penting terlebih pada saat terjadinya serangan seperti sekarang ini.
RS Indonesia menjadi rumah sakit utama bagi para korban serangan di Gaza bagian utara untuk mendapatkan pengobatan dan pertolongan medis.
Baca Juga: Perang Roket, Israel-Jihad Islam Palestina Sepakati Gencatan Senjata di Gaza
Sejak dibuka pada akhir 2015, hingga saat ini MER-C masih terus melakukan pengembangan di RS Indonesia, baik dari sisi bangunan yang sudah menjadi empat lantai maupun peralatan medis yang terus dilengkapi secara bertahap sesuai kebutuhan warga Gaza.
Menurut pihak MER-C, semua fasilitas itu dapat terwujud berkat donasi dari rakyat Indonesia, kerja keras para relawan serta dukungan pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri dan KBRI serta semua pihak yang terlibat selama proses pembangunan RS Indonesia.
Semoga RS Indonesia dapat terus bermanfaat dan menjadi wujud dukungan jangka panjang bangsa Indonesia untuk Palestina hingga Palestina meraih kemerdekaannya, kata MER-C. (C)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Kardin