RS Raha Telantarkan Pasien hingga Meninggal Dunia
Reporter Muna
Senin, 26 Juli 2021 / 3:25 pm
MUNA, TELISIK.ID - Pelayanan di Rumah Sakit (RS) Raha kembali menuai sorotan dari Forum Mahasiswa Pendidikan Universitas Haluoleo, Kendari. RS berplat merah itu diduga menelantarkan pasien hingga meninggal dunia.
Jenderal Lapangan, Wahyu Pratama menerangkan, salah seorang pasien berinisial M (30), warga Pajala, Kabupaten Muna Barat (Mubar), 21 Juli lalu dirujuk ke RS Raha untuk mendapatkan tindakan medis persalinan. Namun tiba di RS, pasien sama sekali tidak mendapatkan tindakan medis. Malah, pasien dibiarkan selama empat hari.
"Sampai pasien meninggal, tidak ada tenaga medis yang memberikan tindakan," kata Wahyu saat berorasi di Kantor DPRD Muna, Senin (26/7/2021).
Persoalan buruknya pelayanan RS sudah menjadi momok yang menakutkan bagi pasien. Namun ironinya, pihak manajemen RS, tidak pernah melakukan perbaikan pelayanan.
Wahyu juga menyayangkan adanya surat penyampaian yang dikeluarkan Direktur RS, dr Muhamad Marlin tentang tidak akan menerima pasien rujukan kebidanan dari Muna dan Muna Barat (Mubar) yang hasil rapid test antigennya positif mulai tanggal 22 Juli. Menurut Wahyu, surat yang dikeluarkan itu bertentangan dengan UU Nomor 44 tahun 2009 tentang RS.
Baca juga: Sempat Ditutup, UGD RS Siloam Baubau Kembali Terima Pasien
Baca juga: 4,04 Ha Lahan Terbakar di Ogan Ilir Berhasil Dipadamkan
"Kami minta bupati segera evaluasi manajemen di RS. Jangan, sampai kejadian seperti ini terulang kembali," pintanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Muna, La Ode Rimba Sua cukup tercengang dengan informasi yang didapat dari pendemo itu. Ia pun segera akan melakukan langkah-langkah dengan mengadakan rapat bersama Direktur RS, ketua organisasi profesi, IDI dan komite medis.
"Besok (Selasa) saya akan rapat bersama mereka untuk mencari penyebabnya," kata Rimba.
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Muna, Awal Jaya Bolombo prihatin dengan kondisi pelayanan di RS Raha. Apalagi, ada pasien yang ditelantarkan hingga meregang nyawa. Begitu pula dengan menolak pasien rujukan kebidanan yang hasil rapid test antigennya positif. Karenanya, pihaknya akan mengundang pihak RS.
"Kita akan rapat dengar pendapat dengan mereka (pihak RS)," ujar politisi Demokrat itu. (A)
Reporter: Sunaryo
Editor: Haerani Hambali