Rumah Potong Hewan Kurban di Kendari Terima Kiriman Sapi Berpenyakit

Mardianto

Reporter

Senin, 03 Juni 2024  /  5:02 pm

Pori-pori sapi bali keluar darah, salah satu gejala penyakit jembrana. Foto: Ist.

KENDARI, TELISIK. ID - Menjelang hari Raya Idul Adha 1445 H rentan masuknya penyakit hewan menular melalui sapi-sapi, yang didatangkan dari luar Kota Kendari dalam memenuhi kebutuhan hewan kurban.

Berdasarkan pantauan Telisik.id pada 30 Mei 2024, diketahui ada jenis penyakit bernama Jembrana yang menyerang sapi Bali yang dibawa ke UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Kendari untuk disembelih.

Pasalnya, sapi yang terkena penyakit Jembrana tersebut merupakan sapi-sapi yang didatangkan dari luar Kota Kendari dan dibawa ke RPH.

"Untuk akhir-akhir ini waktu kami karantina sapi-sapi yang masuk dan dilakukan pemeriksaan itu yang kami dapati namanya penyakit Jembrana," jelas Sudirman selaku Kepala RPH Kendari.

Baca Juga: Jelang Hari Raya Idul Adha Pemerintah Kota Kendari Awasi Kelayakan Hewan Kurban

"Jembrana itu penyakit yang menyerang pencernaan sapi, dan bisa kita lihat pada hati dan limpanya membengkak," tambah Sudirman.

Sementara itu, Santiwati, Kepala Bidang Peternakan dan Keswan Kota Kendari membenarkan bahwa sekarang ini ada namanya penyakit Jembrana yang menyerang sapi Bali dan berasal dari daerah Konawe dan Konawe Selatan.

Tetapi untuk daerah Kendari sendiri, sampai saat ini belum ada laporan terkait gejala-gejala penyakit Jembrana.

"Iya benar, jadi Jembrana itu penyakit yang menyerang sapi bali, tapi untuk di Kota Kendari alhamdulillah belum ada kasus. Sampai saat ini belum ada laporan. Memang untuk Kabupaten Konsel, Konawe sudah ada, tetapi ini kan urusan daerah mereka masing-masing. Sudah ada surat dari bupati mereka tentang virus Jembrana ini," jelas Santiwati pada Telisik.id, Senin (3/6/2024).

Gejala penyakit yang dapat dilihat pada sapi yang terkena Jembrana diantaranya ditandai dengan demam tinggi 38-40 derajat Celcius, peradangan selaput lendir mulut, mencret (diare) yang sering bercampur dengan darah dan pada pori-porinya juga keluar darah.

Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Kota Kendari dalam hal ini  Dinas Pertanian, Bidang Peternakan dan Kesawan Kota Kendari telah membuat imbauan dan tinggal menunggu tanda tangan dari Sekda.

"Kami sudah ada imbauan. Sudah ada suratnya tinggal ditandatangani Pak Sekda, tapi saya belum ambil suratnya," ucap Santiwati.

Baca Juga: Nasib Pedagang Pasar Sentral RB Kendari yang Kini Sepi Pembeli

"Bahwa semua sapi-sapi kurban yang masuk harus dilengkapi SKKH-nya (Surat Keterangan Sehat), kemudian kami juga sepuluh hari kedepan ada check point di titik-titik perbatasan kota, seperti di Baruga, terminal Puuwatu ada petugas kami yang akan cek kesehatan sapi-sapi yang masuk di sana," tambah Santiwati.

Ia juga menjelaskan, upaya terus dilakukan dalam pengawasan kesehatan hewan kurban termasuk pencegahan masuk dan menularnya penyakit Jembrana.

Selain itu, Santiwati juga meneruskan di RPH Kota Kendari akan dilakukan karantina sapi yang baru masuk, juga ada 2 dokter hewan yang akan melakukan pemeriksaan ante mortem (sebelum disembelih) dan post mortem (setelah disembalih) untuk menjami kualitas daging kurban. Karena sekalipun ada SKKHn-ya bisa jadi diperjalanan terkena penyakit.  

Santiwati juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu terlalu khawatir karena penyakit Jembrana tidak menular ke manusia (Zoonosis), tetapi hanya pada sesama ternak sapi saja. (A)

Penulis: Mardianto

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS