Kebun Raya Kendari, Destinasi Wisata Alam dan Tanaman
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Sabtu, 10 Juli 2021
0 dilihat
Gerbang Kebun Raya Kendari. Foto: Dok. Telisik
" Kota Kendari yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak hanya terkenal dengan kuliner khasnya saja, tetapi juga terdapat spot-spot wisata yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah Kebun Raya. "
KENDARI, TELISIK.ID - Kota Kendari yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak hanya terkenal dengan kuliner khasnya saja, tetapi juga terdapat spot-spot wisata yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah Kebun Raya.
Kebun Raya merupakan salah satu ikon wisata populer di Kota Kendari. Suguhan panorama alam dan pemandangan yang mempesona menjadi daya tarik tersendiri destinasi ini. Merupakan pilihan tepat mengisi waktu libur, melepas penat akan aktivitas sehari-hari yang melelahkan.
Kebun Raya Kendari terletak di Nanga-Nanga, Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Perjalanan menuju Kebun Raya dari pusat Kota Kendari tidak menyita waktu banyak. Bila Anda pengguna kendaraan roda 2 ataupun roda 4, dalam kurun waktu 25 menit saja Anda sudah sampai di objek wisata satu ini.
Sejak awal diresmikan pada 22 Oktober 2019 lalu, Kebun Raya menjadi salah satu lokasi wisata favorit masyarakat Kota Kendari dan sekitarnya, khususnya saat masa liburan atau akhir pekan.
Kebun Raya Kota Kendari ini memiliki luas kurang lebih 96 hektare yang terdiri atas 18 hektare hutan lindung dan 78 hektare hutan produksi tetap, serta memiliki beragam kekayaan koleksi baik koleksi pembibitan, koleksi anggrek hingga koleksi non anggrek.
Wisata yang tidak jauh dari air terjun Nanga-Nanga dan sungai ini juga memiliki berbagai fasilitas yang bisa digunakan dan dimanfaatkan masyarakat, seperti gazebo, aula, taman, dan sebagainya.
Kepala UPTD Kebun Raya Kota Kendari, Irawan SP mengatakan, taman yang ada di dalam Kebun Raya ini terdapat 20 jenis tanaman yang bisa digunakan sebagai obat-obatan.
Hanya saja, kata dia, saat ini yang tersisa tinggal sekitar 16 jenis tanaman. Hal tersebut karena ada saja pengunjung yang mengambil tanaman yang dilestarikan di taman Kebun Raya Kota Kendari.
"Ada 20 jenis tanaman, namun cuma yang tertinggal hanya sekitar 16 jenis tanaman yang bisa digunakan sebagai obat-obatan," katanya, belum lama ini.
Olehnya itu, Irawan berharap agar warga masyarakat Kendari dan sekitarnya yang berkunjung ke Kebun Raya agar bisa ikut serta menjaga kelestarian tanaman.
"Dengan menjaga kelestarian tanaman ini diharapkan dapat diketahui orang, lalu dimanfaatkan oleh orang yang memang betul-betul membutuhkan," pungkasnya.
Kebun Raya Kota Kendari terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh para pengunjung.
Bukan hanya gazebo dan taman saja, pengelola Kebun Raya di bawah koordinasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari juga membuat wisma untuk menarik para pengunjung agar bisa berlama-lama menikmati objek wisata satu ini.
Hanya saja, kata Irawan, wisma saat ini belum sepenuhnya rampung sehingga belum dapat dimanfaatkan oleh para pengunjung. Bukan hanya infrastruktur dan interiornya, namun jalan masuk ke wisma ini juga masih dalam pengerjaan.
"Rencana ke depan, bila wisma ini telah terisi dengan tempat tidur dan fasilitas lainnya, maka dapat disewakan kepada masyarakat dengan harga per malam Rp 259 ribu," tambahnya.
Wisma yang dibangun di bagian dataran tinggi di Kebun Raya Kota Kendari ini, direncanakan akan mulai difungsikan pada 2023 mendatang.
Salah seorang pengunjung Kebun Raya Kendari, Kasmiati (24) mengatakan, objek wisata ini sangat cocok sebagai tempat rekreasi, mengisi waktu libur bersama keluarga dan sahabat.
"Di sini juga lingkungannya terawat dengan baik, terjaga dari sampah-sampah yang berserakan," ujarnya, belum lama ini.
Baginya, Kebersihan lingkungan memang merupakan salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan dan kesadaran membuang sampah pada tempatnya perlu dibudayakan agar keindahannya tetap terjaga.
Selain sebagai tempat wisata, Kebun Raya ini juga sejak diresmikan oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi, pada 22 Oktober 2019 lalu telah dijadikan sebagai lokasi pusat penelitian.
Dimana, dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2011 dijelaskan, kebun raya merupakan kawasan konservasi tumbuhan yang memiliki koleksi tumbuhan terdokumentasi dan ditata berdasarkan pola klasifikasi taksonomi, bioregin, tematik atau kombinasi dari pola-pola tersebut untuk tujuan kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain mengungkapkan, dalam RTRW Kota Kendari, Kebun Raya Kendari merupakan salah satu kesatuan dalam perencanaan tata ruang dan menjadi bagian dari kawasan perkotaan yang memiliki fungsi sebagai ruang terbuka hijau.
“Kebun raya ini bisa memberikan manfaat bagi keberlangsungan fungsi konservasi, pendidikan, penelitian, wisata, dan jasa lingkungan di mana hal tersebut sejalan dengan visi Kota Kendari,” kata Sulkarnain saat peresmian Kebun Raya Kendari.
Untuk diketahui, peresmian Kebun Raya Kendari yang dilakukan oleh Gubernur Sultra ini dihadiri oleh beberapa pejabat daerah maupun pusat, di antaranya Wali Kota Kendari, Wali Kota Baubau, Perwakilan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Perwakilan Menteri PUPR, Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, serta pengelola kebun raya se-Indonesia. (B-Adv)