Sebut Sebagai Poros Tengah, Prabowo akan Lanjutkan Kebijakan Jokowi
Reporter
Jumat, 15 September 2023 / 1:32 pm
JAKARTA, TELISIK.ID – Lima ketua umum partai pengusung bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) bertemu di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat, pada Kamis (14/9/2023) malam. Mereka membahas beberapa hal terkait target pemenangan Pemilihan Presiden (Pilpers) 2024.
Kelima ketum partai itu yakni Airlangga Hartarto (Golkar), Prabowo Subianto (Gerindra), Zulkifli Hasan (PAN), Yusril Ihza Mahendra (PBB), dan Anis Matta (Gelora). Mereka juga didampingi oleh masing-masing sekretaris jenderal (sekjen).
Setelah pertemuan, Prabowo mengungkapkan bahwa KIM sedang menyusun tim pemenangan untuk Pilpres 2024. Dia mengakui KIM juga sedang mendekati sejumlah tokoh untuk meminta kesediaannya menjadi ketua tim pemenangan.
“Tentang tim pemenangan sedang kita susun. Ketua timnya juga akan kita bicarakan. Nanti kita juga akan approach (mendekati, red) beberapa tokoh. Kita tentunya akan sowan beberapa tokoh itu dan kita akan minta kesediaannya untuk menjadi ketua tim pemenangan,” jelasnya, usai pertemuan di DPP Partai Golkar, Kamis (14/9/2023) malam.
Prabowo mengatakan, akan ada pertemuan lanjutan untuk membahas agenda-agenda pemenangan Pilpres 2024. Dia pun menjanjikan akan menyampaikan kepada publik jika sudah terbentuk susunan tim pemenangan. “Sedang proses berjalan. Pada saatnya akan kita sampaikan,” ujarnya.
Dalam penjelasannya, Prabowo sempat menyinggung partai-partai yang bergabung di KIM memiliki kemampuan yang mumpuni untuk memenangkan Pilpres 2024. Karena itu, dia sangat yakin bisa meraih suara dominan dari pemilih.
Namun, dia tidak mengurai kemampuan apa saja yang dimiliki oleh setiap parpol pengusung dan pendukungnya. Prabowo juga tidak menyebut secara tegas ideologi parpol-parpol di KIM. Dia hanya mengatakan, masing-masing memiliki sektor yang mengutamakan golongan profesional, golongan nasionalis, dan religius.
Baca Juga: Prabowo Makan Malam Bareng Ridwan Kamil, Kode Keras Duet?
“Intinya kita adalah Poros Tengah. Kita maunya persatuan nasional, kekeluargaan, persahabatan. Dengan pesaing-pesaing kita pun kita anggap saudara kita, kita akan santun, kita akan bersaing dengan baik,” tandas Prabowo.
Poros Tengah adalah istilah yang mengacu kepada koalisi partai-partai Islam yang dibentuk setelah Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) memenangkan Pemilu Legislatif 1999. Poros Tengah juga kerap dijuluki sebagai Fraksi Reformasi. Poros Tengah saat itu terdiri dari PAN, PKB, PPP, PK (Partai Keadilan yang kini menjadi PKS) dan PBB.
Poros Tengah terbentuk untuk menggagalkan upaya partai pemenang pemilu, PDIP, memajukan ketua umumnya Megawati Soekarnoputri sebagai presiden. Ketika itu PDIP mengantongi suara 33 persen.
Ketua Umum PAN saat itu, Amien Rais, justru mendekati Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Kepada Gus Dur, Amien mengatakan, Indonesia butuh pemimpin yang bisa jadi penengah. Dan tokoh itu adalah Gus Dur.
Lewat koalisi Poros Tengah ini, Amien Rais berhasil menduduki jabatan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Presiden dipilih oleh MPR. Akhirnya Gus Dur berhasil menjadi presiden dengan Megawati sebagai wakilnya pada akhir Oktober 1999.
Kembali pada hasil pertemuan KIM di DPP Partai Golkar, sebelumnya Prabowo juga menyinggung tentang fokus kebijakan yang akan diemban jika terpilih menjadi presiden pada Pemilu 2024. Dia tegas menyatakan akan meneruskan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bacapres yang juga menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) ini mengatakan, tak pernah malu berada dalam satu perahu bersama Jokowi.
“Kita membangun gedung pakai pondasi, pondasinya sudah dibangun kuat oleh Pak Joko Widodo. Kita tidak malu-malu, kita timnya Pak Jokowi dan tentunya dengan kita menawarkan suatu program yang berani akan hilangkan kemiskinan, kita akan secara berani meng-adress masalah-masalah kurang gizi, stunting, dan sebagainya,” kata Prabowo.
Alasan akan melanjutkan kebijakan Jokowi, menurut Prabowo, karena sudah memiliki landasan kuat yang sudah dicapai.
“Landasan ekonominya sudah kuat, diakui seluruh dunia, prestasi yang tercapai. Momentum ini kita akan amanken (amankan-red), pertahanken (pertahankan-red), untuk menjadi suatu landasan untuk meneruskan pembangunan bangsa,” tegasnya.
Prabowo optimis melihat masa depan Indonesia. Indikatornya adalah posisi Indonesia menguat terus di kancah global dan rakyat Indonesia segera sejahtera. Dia pun menegaskan kebijakan yang dihadirkannya fakta yang dalam penerapannya bisa dilakukan.
“Ya saya jelas dong berkepentingan ya, karena kita berkeyakinan bahwa yang kita tawarkan adalah suatu strategi yang visible (bisa dilihat, red), yang secara matematik, secara fakta mampu kita laksanakan dan bisa meneruskan landasan yang sudah kuat di luar,” ujar Prabowo.
Menyinggung bacawapresnya yang tepat, Ketum Gerindra ini belum mau menyebut siapa saja yang berpeluang. Meski dua hari sebelumnya, Rabu (13/9/2023), sempat mengundang khusus Ridwan Kamil (RK) makan malam bareng di kediamannya di Kertanegara, Jakarta.
Baca Juga: Yenny Wahid Dukung Prabowo sebagai Representasi Kelompok Gus Dur
“Mengenai wakil presiden, kita juga sudah sepakat kita akan terus menggodok sesuai tradisi yang ada di kita, musyawarah dan mufakat. Dan kita dalam suasana yang paling penting adalah kepentingan besar, kepentingan nasional, kepentingan rakyat,” jelasnya.
Menanggapi pernyataan Prabowo, Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengatakan akan ada satu partai lagi yang akan bergabung mendukung bacapres di KIM. Namun, dia enggan menyebut secara pasti partai yang dimaksud.
“Yang penting kita tunggu ada satu partai lagi dulu. Ciri-cirinya warnanya sudah ada di koalisi ini,” kilah Airlangga menjawab terkait siapa tokoh yang akan disambangi Prabowo untuk tim pemenangan.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang peluang RK untuk menjadi bacawapres Prabowo, Airlangga mengatakan dirinya tidak pernah berniat mengusulkan RK dalam posisi tersebut. Dia malah sebaliknya mengusulkan agar kadernya itu kembali menjadi gubernur.
“Pak RK posisinya sebagai gubernur. (Untuk) gubernur Pak RK sendiri yang pilih,” jelas Airlangga.
Kendati begitu, Airlangga mengusulkan agar RK kembali menjadi Gubernur Jawa Barat. “(Ridwan Kamil) Jawa Barat,” tandasnya. (A)
Reporter: Mustaqim
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS