Yenny Wahid Dukung Prabowo sebagai Representasi Kelompok Gus Dur

Mustaqim, telisik indonesia
Rabu, 06 September 2023
0 dilihat
Yenny Wahid Dukung Prabowo sebagai Representasi Kelompok Gus Dur
Prabowo Subianto saat menerima Yenny Wahid di kediamannya di Kertanegara IV, Jakarta, pada Rabu (6/9/2023) sore. Foto: Ist.

" Bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, mendapat kunjungan dari putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, pada Rabu (6/9/2023) sore. Prabowo menerima Yenny di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan "

JAKARTA, TELISIK.ID - Bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, mendapat kunjungan dari putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, pada Rabu (6/9/2023) sore. Prabowo menerima Yenny di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan.

Yenny yang tiba di kediaman Prabowo sekitar pukul 17:10 WIB mengenakan baju batik warna coklat-hitam dengan dibalut jaket kuning-hitam. Dia yang baru turun dari mobilnya disambung langsung oleh Prabowo. Mereka saling hormat.

Puluhan wartawan yang sudah mencegat keduanya tidak diberi kesempatan untuk bertanya. Prabowo dan Yenny hanya memberikan salam dan melempar senyuman. Mereka berdua segera masuk ke ruangan. “Kita masuk dulu ya,” ujar Prabowo singkat.

Pertemuan Prabowo dan Yenny merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya saat keduanya menghadiri upacara peringatan HUT ke-78 RI di Istana Negara. Saat itu Yenny mengatakan bakal ada pertemuan berikutnya.

Pertemuan Prabowo dan Yenny di Kertanegara berlangsung tertutup. Sekitar pukul 18:00 WIB, keduanya terlihat keluar dan segera memberikan keterangan kepada wartawan. Prabowo mengatakan, hubungannya dengan keluarga Gus Dur sudah berlangsung lama.

Baca Juga: Profil Basri, Sekretaris DPD Golkar Sulawesi Tenggara Siap Guncang Panggung Pemilu 2024

Berdasasrkan hasil pertemuannya dengan Yenny, Prabowo mengatakan telah bersepakat untuk terus menjalin komunikasi. “Tentunya terkait dengan kehidupan politik bangsa kita yang cukup dinamis,” ujarnya.

Yenny yang diberi kesempatan berbicara sempat mendapat protes dari Prabowo atas kalimat yang dilontarkan. Saat itu Yenny menyebut “Yang saya muliakan dan saya hormati calon Presiden RI.” Spontan Prabowo memotong pernyataan Yenny. “Bakal, belum resmi, belum daftar (ke KPU),” kilah Prabowo yang langsung disambut tawa oleh wartawan dan orang-orang yang hadir.

Yenny menjelaskan, kedatangannya atas undangan Prabowo. Dia menyebut Prabowo dengan panggilan “Mas Bowo.” Yenny juga mengungkapkan, undangan Prabowo awalnya mengajak untuk minum kopi bersama.

“Sudah lama dijanjikan akan diajak ngopi bareng sebetulnya. Ini sebagai bentuk keakraban kami semua. Saya dari dulu memanggil beliau Mas Bowo. Usia itu gak penting karena untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa kita melihat banyak pemimpin dunia yang usinya sampai hampir 100 tahun,” kata Yenny.

Dia kemudian menyebut beberapa pemimpin dunia yang usianya hampir mencapai 100 tahun. Yenny menyebut mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan Ratu Elisabeth di Inggris. Mengacu pada dua nama tersebut, Yenny menilai bahwa Prabowo masih dalam usia remaja.

“Makanya Mas Bowo ini kalau dalam politik usianya masih remaja. Makanya masih sangat pantas dipanggil Mas Bowo,” kata Yenny yang disambut senyuman oleh Prabowo.

Yenny mengakui, hubungan dekatnya dengan Prabowo sudah terjalin lama dari kedekatan keluarga. Dia menceritakan, kakek Prabowo yakni Eyang Margono merupakan tetangga kakeknya KH Wahid Hasyim di Matraman, Jakarta.

“Ketika Eyang Margono berpulang, Eyang saya (KH Wahid Hasyim) ikut mendoakan. Jadi hubungan saya yang sangat dekat ini sudah terjalin sejak lama,” katanya.

Tidak cuma itu, hubungan dekatnya dengan Prabowo, menurut Yenny, juga terekam jejaknya pada 2009. Saat itu menjelang Pemilu, PKB versi Gus Dur mengalihkan dukungan ke Gerindra pasca pecahnya PKB pimpinan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

“Saat itu juga saya mendapat berkah menemukan jodoh yaitu suami saya ketika berkampanye untuk Mas Bowo. Jadi hubungannya ini hubungan hati. Bukan sekadar politik, tapi melampaui ajang politik lima tahunan,” beber Yenny.

Seakan bermaksud menunjukkan hubungannya dengan Cak Imin yang masih renggang, Yenny sempat menyinggung tentang dukungannya kepada Prabowo. Dia menegaskan dirinya sebagai representasi kelompok Gus Dur.

Yenny membeberkan sejumlah persoalan negara dan kemampuan memimpin para Presiden RI di masing-masing era kepemimpinannya. Termasuk tantangan yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia saat ini.  

Baca Juga: Ketua DPRD Kolaka Utara Ingatkan Pj Bupati Netral di Pemilu 2024

“Maka wajib bagi saya, sebagai representasi dari kelompok Gus Dur untuk berkomunikasi intens dengan Mas Bowo untuk mendengarkan kebijakan-kebijakan beliau dan memberikan aspirasi kita tentang bentuk negara ke depan harus seperti apa,” ujar Yenny.

Yenny pada kesempatan itu menyinggung bahwa banyak kyai besar NU yang menyatakan dukungan kepada Prabowo. Namun, dia menyebut siapa saja para kyai yang dimaksudnya.

Prabowo mengapresiasi dukungan yang diberikan Yenny kepadanya. Dia mengaku bahwa Gus Dur dikenal sebagai Presiden RI yang sangat menjunjung tinggi toleransi dalam kehidupan bernegara.

“Walapun dia (Gus Dur) presiden yang hanya sebentar, tapi dikenal karena toleransinya. Beliau pemimpin umat Islam, tapi selalu membangun komunikasi dengan semua pihak. Jadi saya sangat terkesan dengan contoh leadership (kepemimpinan) beliau,” kata Prabowo.

Disinggung tentang bakal cawapresnya, Prabowo sempat didesak oleh Yenny agar bisa merepresentasikan dari kelompok muda. Prabowo kemudian menyebut nama Erick Tohir, Gibran Rakabuming dan Ridwan Kamil. (B)

Reporter: Mustaqim

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga