Sejumlah Alumni Tak Terdaftar di Dikti, Begini Penjelasan Kampus STIMIK Bina Bangsa Kendari
Reporter
Kamis, 08 Mei 2025 / 2:22 pm
Kaprodi Sistem Komputer STIMIK Bina Bangsa Kendari, La Ode Bakrim. Foto: Erni Yanti/Telisik.
KENDARI, TELISIK.ID - Polemik proses verifikasi data sejumlah alumni STIMK Bina Bangsa Kendari yang belum terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) diungkap alasannya.
Hal ini disampaikan Kaprodi Sistem Komputer STMIK Bina Bangsa Kendari, La Ode Bakrim yang mengatakan, sejumlah alumni yang belum terdaftar tersebut yakni tahun 2010 ke atasa.
"Semua itu ada prosesnya, tidak bisa langsung hari ini proses dan langsung tampil. Verifikasi data dilakukan bertahap, per angkatan," ujar La Ode Bakrim, Kamis (8/5/2025).
Ia juga menyampaikan, proses verifikasi tersebut melibatkan pengecekan dokumen penting mulai dari formulir pendaftaran, bukti pembayaran, hingga dokumen akademik seperti Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS).
Menurut Bakrim, lambatnya proses itu disebabkan oleh banyaknya jumlah data mahasiswa yang perlu diperiksa satu per satu.
Baca Juga: Viral Soal UTBK SNBT 2025 Bocor, Calon Mahasiswa Ujian Ulang?
"Kalau hanya satu orang, mungkin bisa cepat. Tapi kalau 100 sampai 200 mahasiswa, tentu memerlukan waktu," jelasnya.
Hingga saat ini, sekitar 200-an alumni belum terdata di PDDikti, sehingga belum bisa mengikuti wisuda ataupun mendaftar CPNS karena belum memiliki ijazah yang sah. Namun pihak kampus memastikan seluruh data akan terakomodasi.
"Dunia pendidikan tidak seperti beli barang, ada prosesnya. Kalau sistem pelaporan tertutup, data tidak bisa dimasukan, Insya Allah tahun ini semua bisa selesai," tegasnya.
STIMIK Bina Bangsa telah berkoordinasi langsung dengan pihak LLDIKTI untuk menyiapkan data fisik dan digital sebagai langkah percepatan. Bahkan proses verifikasi untuk angkatan 2022 sudah mulai dilakukan, dan akan dilanjutkan ke angkatan-angkatan sebelumnya secara bertahap.
Baca Juga: Asrama Mahasiswa Bombana di Makassar Memprihatinkan, Pemkab Dituding Mengabaikan
Meski demikian, kampus menjamin bahwa hal itu tidak mempengaruhi akreditasi maupun jumlah pendaftar. Dengan dua program studi yang ada, kampus ini masih stabil menerima 200–400 mahasiswa baru setiap tahun.
"Yang penting datanya lengkap. Kalau ada kesalahan seperti jenis kelamin atau angkatan, perbaikannya pun harus melalui proses resmi, tidak bisa sembarangan," tutup Bakrim.
STIMIK Bina Bangsa berkomitmen menyelesaikan seluruh proses verifikasi pada 2025 dan mengimbau mahasiswa atau alumni yang merasa belum terdata untuk segera melapor ke pihak kampus. (C)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS