Seorang Pria di Konawe Kritis Usai Dianiaya Mertua dan Iparnya

Sigit Purnomo

Reporter

Jumat, 23 Agustus 2024  /  3:17 pm

Seorang pria kritis usai dianiaya oleh mertua dan iparnya sendiri. Foto: Ist.

KONAWE, TELISIK.ID - Seorang petani di Desa Andalambe, Kecamatan Tongauna Utara, Kabupaten Konawe, kritis usai dianiaya oleh keluarganya sendiri, Jumat (23/8/2024).

Korban, yang diketahui bernama Risal (34), dianiaya dengan menggunakan pisau pada bagian leher oleh mertuanya, Muslimin (54), dan iparnya, Supriadi (34).

Kapolsek Tongauna Ipda Fahri saat dikonfirmasi melalui telepon seluler mengungkap peristiwa bermula saat warga desa sedang melaksanakan kerja bakti memperbaiki jalan desa, Jumat (23/08/2024) pagi.

Lanjut Ipda Fahri, Insiden ini terjadi ketika korban Risal tidak sengaja menyenggol pelaku Supriadi yang berdiri di atas jembatan. Hal ini memicu emosi Supriadi, yang kemudian mendorong Risal hingga terjatuh.

Situasi makin memburuk ketika pelaku Muslimin ikut campur dan memukul kepala korban Risal dengan sebatang kayu sebanyak dua kali.

Baca Juga: Begini Kronologi Pria di Baubau Aniaya Pacarnya hingga Tewas

"Pelaku Supriadi kemudian mengambil parang dan menyabet leher korban sebanyak empat kali di leher bagian belakang. Akibat tebasan tersebut, korban tergeletak di atas jembatan," kata Fahri.

Ipda Fahri membeberkan, setelah kedua pelaku melakukan tindakan tersebut, keduanya melarikan diri ke arah hutan wilayah Desa Unaasi Jaya, Kecamatan Abuki.

"Sekitar pukul 11.20 Wita, Supriadi berhasil ditemukan di Desa Unaasi Jaya dan langsung diamankan ke Polres Konawe untuk menjalani proses hukum lebih lanjut," bebernya.

Sementara lanjut Ipda Fahri, Muslimin masih dalam pelarian, dan pihak kepolisian terus berupaya menangkapnya. Pencarian diperluas hingga ke Desa Anggoro Kecamatan Abuki dan Desa Otodopi Kecamatan Padangguni.

Baca Juga: Seorang Pria di Kolaka Tewas Dianiaya dalam Acara Joget Saat Pesta Pernikahan

Fahri juga mengimbau kepada keluarga korban agar tidak melakukan aksi balas dendam yang dapat memperkeruh situasi. Ia juga mendesak Muslimin untuk segera menyerahkan diri kepada pihak yang berwenang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban pernah melaporkan istrinya ke pemerintah desa dan Polsek Tongauna atas dugaan perselingkuhan.

Pelaku dan korban adalah mertua, ipar dan menantu. Dimana korban adalah menantu dan pelaku adalah Ipar dan mertua, namun sebelumnya korban pernah melaporkan istrinya berselingkuh kepada Kepala Desa dan Polsek Tongauna sehingga pelaku merasa malu. (C)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS