Sepuluh Daerah Pengonsumsi Minyak Goreng Tertinggi di Tanah Air

Ahmad Jaelani

Reporter

Kamis, 13 Maret 2025  /  10:53 am

Konsumsi minyak goreng tertinggi di Indonesia didominasi daerah luar Pulau Jawa. Foto: Repro Antara.

JAKARTA, TELISIK.ID - Siapa sangka, deretan 10 teratas daerah yang konsumsi minyak goreng paling banyak di Tanah Air ternyata tidak ada dari Pulau Jawa.

Data terbaru menunjukkan bahwa daerah dengan konsumsi tertinggi justru berasal dari Riau dan Papua.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, Puncak Jaya mencatat konsumsi minyak goreng tertinggi dibandingkan daerah lain.

Sementara itu, Kepulauan Anambas dan Puncak juga mencatat angka konsumsi yang tinggi, bahkan melampaui rata-rata nasional.

Mengutip CNBC Indonesia, Kamis (13/3/2025) konsumsi minyak goreng rata-rata nasional tercatat sebesar 222 mililiter per kapita per minggu.

Namun, sepuluh daerah dengan konsumsi tertinggi memiliki angka yang jauh di atas rata-rata tersebut.

Kebiasaan masyarakat dalam mengolah makanan dan keterbatasan alternatif minyak lebih sehat menjadi faktor yang mempengaruhi pola konsumsi ini.

Berikut ini adalah sepuluh daerah dengan konsumsi minyak goreng tertinggi di Indonesia berdasarkan data BPS tahun 2024:

Baca Juga: Disperindag Wakatobi Temukan Perusahaan Diduga Pengoplos Minyak Merek Minyakita

1. Puncak Jaya – 401 mililiter per kapita per minggu.

2. Kepulauan Anambas – 395 mililiter per kapita per minggu.

3. Puncak – 389 mililiter per kapita per minggu.

4. Solok Selatan – 371 mililiter per kapita per minggu.

5. Kerinci – 353 mililiter per kapita per minggu.

6. Kota Sungai Penuh – 341 mililiter per kapita per minggu.

7. Manokwari Selatan – 339 mililiter per kapita per minggu.

8. Paniai – 328 mililiter per kapita per minggu.

9. Kuantan Singingi – 319 mililiter per kapita per minggu.

10. Siak – 311 mililiter per kapita per minggu.

Tingginya konsumsi minyak goreng di wilayah-wilayah tersebut berkaitan dengan kebiasaan masyarakat yang gemar mengonsumsi makanan yang digoreng.

Selain itu, akses terhadap minyak alternatif dan metode memasak lain seperti memanggang dan merebus masih belum umum digunakan.

Kenaikan harga minyak goreng dalam beberapa waktu terakhir menjadi tantangan bagi masyarakat, terutama di daerah dengan konsumsi tinggi.

Dampak ekonomi dirasakan terutama oleh rumah tangga dan pelaku usaha kecil yang sangat bergantung pada minyak goreng untuk produksi makanan.

Baca Juga: Harga dan Stok Minyak Goreng di Kota Kendari Aman hingga Idul Fitri

Harga CPO dan Minyak Goreng Mengalami Kenaikan

Harga minyak goreng dalam negeri terus mengalami kenaikan seiring dengan naiknya harga crude palm oil (CPO) di pasar global. Data terbaru menunjukkan bahwa harga minyak curah di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, telah mencapai Rp 22.000 per liter.

Pada Desember 2024, harga minyak curah masih berada di angka Rp 20.000 per liter. Namun, pada November 2024, harga minyak goreng sempat lebih rendah, yakni Rp 17.000 per liter.

Tren kenaikan ini dipengaruhi oleh lonjakan harga CPO yang terus berlanjut sepanjang tahun.

Kontrak komoditas CPO yang akan berakhir pada Mei 2025 mengalami kenaikan sebesar 19,54 persen sepanjang tahun lalu.

Sejak awal 2025 hingga 12 Maret 2025, harga CPO masih mengalami penguatan sebesar 1,30 persen. Saat ini, harga CPO tercatat sebesar MYR 4.508 per ton dengan kenaikan harian sebesar 0,42 persen. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TOPICS