Sepuluh Parafilia Paling Berisiko dan Punya Efek Bahaya ke Orang Lain
Reporter
Jumat, 31 Januari 2025 / 1:18 pm
JAKARTA, TELISIK.ID - Kelainan seksual atau parafilia menjadi topik penting yang sering kali diabaikan.
Meskipun kebanyakan orang memahami seksualitas sebagai kebutuhan alami, ada sejumlah individu yang mengalami ketertarikan atau fantasi seksual yang menyimpang, berisiko, dan bisa membahayakan baik diri sendiri maupun orang lain.
Untuk itu, penting untuk mengenal berbagai jenis kelainan seksual yang berbahaya dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Meskipun beberapa kelainan seksual ini tidak selalu langsung membahayakan, namun pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, emosional, dan fisik dapat sangat merusak. Berikut adalah berbagai jenis kelainan seksual yang perlu Anda ketahui.
1. Fetisisme
Mengutip siloamhospital, Jumat (31/1/2025), Fetisisme adalah kelainan seksual yang melibatkan ketertarikan seksual terhadap objek atau benda mati.
Biasanya, penderita fetisisme merasa terangsang dengan benda seperti sepatu wanita, pakaian dalam, atau kaus kaki. Meskipun tidak selalu berbahaya jika hanya digunakan untuk meningkatkan gairah, fetisisme dapat menjadi masalah serius jika mengganggu hubungan seksual yang sehat dengan pasangan.
Ketika benda tersebut menjadi keharusan untuk mencapai kepuasan seksual, pengidap fetisisme perlu mendapatkan penanganan segera.
2. Exhibitionism
Exhibitionism adalah kelainan seksual yang ditandai dengan dorongan untuk memperlihatkan organ intim di depan orang lain tanpa izin.
Penderita exhibitionism merasa terangsang saat orang lain menunjukkan reaksi terkejut atau jijik. Meskipun sering kali tidak disertai dengan kekerasan seksual, perilaku ini dapat berujung pada tindakan yang lebih ekstrem seperti masturbasi di tempat umum.
Baca Juga: 6 Penyakit Kelamin Paling Bahaya dari Hubungan Ranjang Tidak Sehat
Ketika gejala-gejala ini muncul, penanganan medis dan psikologis diperlukan untuk mencegah perilaku lebih lanjut.
3. Pedofilia
Pedofilia adalah kelainan seksual yang sangat berbahaya, di mana seseorang memiliki ketertarikan seksual terhadap anak-anak di bawah usia 13 tahun.
Penderita pedofilia mungkin terlibat dalam aktivitas yang sangat merugikan, seperti mengajak anak untuk melihat masturbasi atau bahkan melakukan aktivitas seksual.
Pedofilia bukan hanya berisiko fisik bagi anak, tetapi juga bisa berkonsekuensi hukum yang sangat serius. Untuk itu, pengobatan dan pemantauan profesional sangat penting dalam menangani kelainan ini.
4. Voyeurisme
Voyeurisme adalah kelainan seksual yang terjadi saat seseorang merasa terangsang dengan mengintip orang lain yang sedang mandi, berganti pakaian, atau melakukan hubungan seksual.
Bagi penderita voyeurisme, mereka bisa merasa terpuaskan hanya dengan mengamati orang lain tanpa berinteraksi langsung. Meskipun tidak selalu berujung pada tindak kekerasan, voyeurisme tetap bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi korban.
Penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk mencegah perilaku yang lebih meresahkan.
5. Froteurisme
Froteurisme adalah kelainan seksual di mana seseorang merasa terangsang dengan menggesekkan alat kelaminnya kepada orang lain tanpa izin.
Penyimpangan ini sering ditemukan pada pria muda, terutama yang memiliki kepribadian pemalu. Biasanya, froteurisme terjadi di tempat-tempat umum yang ramai, seperti di lift atau saat mengantre.
Kelainan seksual ini berisiko menimbulkan trauma bagi korban, dan penanganan dari ahli kesehatan mental sangat diperlukan untuk mencegah kejadian berulang.
6. Transvestisme
Transvestisme adalah kondisi di mana seseorang merasa terangsang dengan mengenakan pakaian yang biasa dipakai oleh lawan jenis.
Biasanya, pria lebih sering mengalami transvestisme dibandingkan wanita. Meskipun beberapa orang melakukannya hanya untuk eksperimen atau sebagai bagian dari fantasi seksual, dalam beberapa kasus, transvestisme bisa menjadi masalah jika mengganggu kehidupan sosial dan emosional penderita.
Pengobatan psikologis atau konseling bisa membantu mereka untuk mengatasi kecanduan atau ketergantungan terhadap perilaku ini.
7. Sexual Masochism
Sexual masochism adalah kondisi di mana seseorang mendapatkan kepuasan seksual dengan menerima kekerasan, baik berupa pemukulan, penghinaan verbal, atau bahkan pengikatan dari pasangan seksualnya.
Pada beberapa individu, perasaan ini bisa begitu mendalam hingga mendorong mereka untuk melakukan kekerasan terhadap diri mereka sendiri.
Penderita sexual masochism sering kali membutuhkan bantuan dari ahli untuk mengatasi ketergantungan mereka pada perasaan sakit demi mendapatkan kepuasan seksual.
8. Sadisme Seksual
Melansir Halodoc, Sadisme seksual adalah bentuk kelainan seksual yang terjadi ketika seseorang merasa terangsang dengan menyakiti atau menyiksa pasangan seksualnya.
Bentuk penyimpangan ini sering kali dilakukan dengan cara fisik, seperti memukul atau mencambuk, maupun secara psikologis, seperti dengan mempermalukan pasangan.
Selain dapat membahayakan korban, sadisme seksual berisiko meningkatkan kekerasan yang lebih parah jika tidak ditangani dengan serius. Penanganan medis dan psikologis sangat diperlukan dalam kasus ini.
9. Sadomasokisme
Sadomasokisme adalah kombinasi dari sadisme seksual dan masokisme seksual, di mana pasangan menikmati kekerasan, baik saat menyakiti pasangan (sadisme) maupun saat disakiti (masokisme).
Penyimpangan ini berisiko meningkatkan kekerasan dalam hubungan seksual dan bisa menimbulkan masalah kesehatan atau trauma emosional bagi kedua pihak.
Penanganan medis dan dukungan psikologis sangat penting untuk mencegah dampak negatif dari perilaku ini.
10. Asphyxiophilia
Asphyxiophilia adalah kelainan seksual di mana seseorang merasa terangsang dengan membatasi aliran udara, seperti dengan mencekik diri mereka sendiri atau meminta pasangan untuk melakukannya.
Penyimpangan ini sangat berbahaya karena berisiko menyebabkan kerusakan fisik, seperti sesak napas, pecahnya pembuluh darah, hingga kematian.
Mengingat risikonya yang sangat tinggi, penderita asphyxiophilia perlu segera mendapatkan penanganan dari tenaga medis untuk mencegah kejadian fatal.
Kelainan seksual atau parafilia memang dapat terjadi pada sebagian orang, namun sangat penting untuk dikenali dan ditangani dengan serius. Penyimpangan seksual ini tidak hanya memengaruhi kualitas hidup penderita, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami kondisi seperti ini, sangat disarankan untuk mencari bantuan dari psikolog atau psikiater yang berkompeten. Selain itu, layanan konseling virtual juga dapat menjadi solusi praktis untuk membantu mengatasi kelainan seksual ini.
Baca Juga: Hubungan Intim Seminggu Berapa Kali? Begini Anjuran dan Adab dalam Islam
Daftar Kelainan Seksual yang Perlu Diketahui:
1. Fetisisme – Ketertarikan seksual terhadap benda mati.
2. Exhibitionism – Dorongan untuk menunjukkan organ intim tanpa izin.
3. Pedofilia – Ketertarikan seksual terhadap anak-anak.
4. Voyeurisme – Keinginan mengintip orang lain untuk mendapatkan kepuasan seksual.
5. Froteurisme – Menggesekkan alat kelamin tanpa persetujuan.
6. Transvestisme – Terangsang dengan mengenakan pakaian lawan jenis.
7. Sexual Masochism – Kepuasan seksual melalui kekerasan terhadap diri sendiri.
8. Sadisme Seksual – Kepuasan seksual dengan menyakiti pasangan.
9. Sadomasokisme – Kombinasi sadisme dan masokisme seksual.
10. Asphyxiophilia – Kepuasan seksual melalui pembatasan aliran udara. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS