Sosok Wa Cili, Pedagang yang Viral Usai Jualannya Ditendang Oknum Provos KSOP
Reporter
Rabu, 18 September 2024 / 4:53 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Wa Cili, seorang pedagang asongan di Pelabuhan Nusantara Kendari, menjadi perbincangan publik setelah videonya yang menunjukkan dagangannya ditendang oleh seorang oknum provos dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kendari viral di media sosial.
Diketahui insiden ini memicu banyak reaksi dari warganet yang mengecam tindakan tersebut dan mendesak agar oknum terkait diberi sanksi tegas.
Wa Cili, yang telah berjualan di Pelabuhan Nusantara Kendari selama sekitar 15 tahun, mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini. Baginya, berjualan di pelabuhan dan sekitarnya merupakan satu-satunya cara untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.
“Saya sudah lama berjualan di sini, kurang lebih 15 tahun. Setiap hari saya menjual air minum dan makanan ringan untuk pengunjung pelabuhan,” ungkapnya, Rabu (18/9/2024).
Baca Juga: Oknum Provos KSOP Kendari Diberhentikan Sementara Usai Viral Tendang Dagangan Penjual di Pelabuhan
Selain berjualan di Pelabuhan, Wa Cili juga biasanya menjajakan dagangannya dengan berkeliling di sekitar Pelabuhan Nusantara dan area pasar Kota lama.
Atas kejadian ini, Wa Cili meminta agar pihak KSOP Kendari dapat mengevaluasi pegawai dan tidak mengulangi kejadian yang seperti ini.
“Harus lebih ramah dengan penjual yang ada di sekitar Pelabuhan Nusantara,” tambahnya.
Sementara itu, Kasi Keselamatan Berlayar dan Patroli Pelabuhan (KBPP) KSOP Kendari, Capt Agung Kurniawan, meminta maaf kepada korban atas insiden yang terjadi.
Baca Juga: Viral: Oknum Provos KSOP Kelas II Kendari Tendang Dagangan Penjual di Pelabuhan
Agung mengatakan bahwa pihak KSOP telah melakukan diskusi bersama korban dan keluarga terkait insiden yang sebenarnya.
“Ini untuk dapat menentukan apa yang harus kita perbuat agar pelayanan kepada masyarakat terus berjalan,” katanya.
Agar insiden ini tidak terjadi lagi, Agung berkomitmen pihaknya akan melakukan koordinasi ulang terkait tempat jualan yang seharusnya agar lebih tertib.
“Agar para pedagang dapat mencari nafkah, aman, serta para penumpang kapal dapat lebih teratur,” bebernya. (B)
Penulis: Sigit Purnomo
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS