Surip Widodo: Sosok Perantau dari Tuban, Kini Pimpin BGTK Sulawesi Tenggara

Gede Suyana Sriski

Reporter

Senin, 15 Desember 2025  /  8:37 am

Sosok Surip Widodo, pria asal Tuban, Jawa Timur yang sekarang memimpin BGTK Sultra. Foto: Ist.

KENDARI, TELISIK.ID - Surip Widodo dilantik sebagai Kepala Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 11 September 2025. Ia menggantikan pejabat sebelumnya, Kasman selaku Plt BGTK Sultra.

Surip Widodo lahir di Tuban, Jawa Timur, tahun 1974. Selama perjalanan hidupnya, Ia menapaki karirnya dari bawah dengan melewati jenjang pendidikan dan juga berbagai cerita yang akhirnya ia sampai di titik menjadi pemimpin.

Ia bersekolah di SDN 1 Tarakanita, lalu SMP 12 Yogyakarta sampai SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Ia juga merupakan lulusan dari Ilmu Komputer, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

"Saya memang besar di Yogyakarta, sekolah di sana. Jadi saya memang kental dengan budaya di sana dan logatnya pun masih kental sekali sampai sekarang," ujar Surip, Jumat (12/12/2025).

Setelah lulus kuliah tahun 1998, ia bekerja sebagi dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan juga berprofesi sebagai konsultan IT sampai tahun 2005.

Baca Juga: Sosok hingga Harta Kekayaan Gus Ipul, Mensos Viral Dirujak Netizen Gegara Influencer Open Donasi Wajib Izin

"Jadi memang saya dari dulu itu sudah bergelut di dunia IT, karena memang juga waktu kuliah itu bergelut di bidang itu. Jadi sudah makanan sehari-hari saya soal dunia IT dan coding begitu," tambahnya.

Tahun 2005, ia resign dari kerjaan di Yogyakarta dan masuk ke Sultra tahun 2006. Masuk bekerja di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sultra.

"Saat masuk di Sultra, saya tetap bergelut di dunia teknologi, akan tetapi saya dibagian uji kompetensi guru sampai tahun 2018. Tahun 2020 saya pindah lagi ke bagian teknologi pembacaan, saat itu sudah naik-naiknya virus Covid-19 dan sudah mulai banyak pembelajaran lewat teknologi. Jadi di situlah saya mulai memperkenalkan pembelajaran online ke pimpinan-pimpinan sekolah, guru-guru dan juga para orang tua," ungkapnya.

Setelah itu, tahun 2025 ia dipercayakan untuk memimpin BGTK Sultra dan fokusnya kepada tenaga pendidik adalah bagaimana agar teknologi sekarang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang bermanfaat untuk seluruh siswa di Sulawesi Tenggara.

Di balik perjalanannya, saat pertama kali menginjakkan kaki di Kota Kendari, ia begitu kaget pada saat. Perbedaan bahasa, budaya maupun masyarakat membuatnya harus beradaptasi dengan cepat.

"Saat pertama kali ditugaskan di sini, saya sempat menolak karena melihat situasi Kendari yang dulu itu masih banyak hutan, jalanan masih banyak yang sepi, angkutan umum hanya satu, tidak menggambarkan nuansa kota lah intinya. Kaget saya awalnya, karena ekspetasi saya ibu kota itu besar, bagus, banyak gedung-gedung tinggi, transportasi umum banyak, kayak di Yogyakarta dulu. Sempat saya pulang lagi ke Yogyakarta, tapi tahun 2006 saya memutuskan untuk kembali ke sultra dan meniti karir saya di sini," ungkapnya.

Baca Juga: Andi Muhammad Saenuddin: Dari Lapangan Pramuka dan Kader Pemuda Ansor hingga Pimpin Komisi Strategis DPRD Sultra

Selain di dunia pekerjaan, ia juga banyak berkontribusi di kegiatan-kegiatan pelatihan, menjadi Fasilitator Program Sekolah Penggerak, Narasumber Nasional Pembelajaran Mendalam, Narasumber Nasional Coding dan Kecerdasan Artificial, Narasumber Pelatihan Seleksi Bakal Calon Kepala Sekolah.

Ia juga berpesan kepada seluruh anak muda yang sedang berproses bahwa, pendidikan itu penting untuk menata masa depan, manfaatkan teknologi sekarang untuk mencari referensi ilmu.

"Sekarang belajar itu gampang, dengan kemudahan teknologi zaman sekarang, apapun kita ingin ketahui ada semua di genggaman kita. Jadi manfaatkan lah teknologi sebaik mungkin, gunakan itu sebagai tempat untuk belajar. Jalin relasi sebanyak mungkin, karena relasi itu juga penting untuk kedepannya. Capek itu pasti, tapi pasti kita akan merasakan hasilnya suatu saat nanti," tambahnya. (C)

Penulis: Gede Suyana Sriski

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS