Temu Alumni Ilmu Politik UHO Bahas Parpol dalam Hadapi Pemilu 2024

Haidir Ali

reporter

Sabtu, 16 April 2022  /  10:00 pm

Suasana dialog publik ikatan alumni Ilmu Politik FISIP UHO yang membahas persiapan parpol di pemilu 2024. Foto: Haidir Ali/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Ratusan mahasiswa dan dosen memadati gedung Aula Lakilaponto FISIP UHO, dalam rangka mengikuti kegiatan temu Alumni Ilmu Politik yang dirangkaikan dengan dialog partai politik di bulan suci ramadan, Sabtu (16/4/2022).

Dalam dialog, Ketua Program Studi Ilmu Politik FISIP UHO, sekaligus pengamat politik Sultra, Dr M Najib Husain, memandu jalannya dialog dengan tema Kesiapan Partai Politik Dalam Menghadapi Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024.

Dalam dialog tersebut, para praktisi politik dan pengamat politik menjadi narasumber, meraka adalah Ketua DPD Demokrat Sultra, Pengamat Politik Sultra sekaligus Wakil Dekan II FISIP UHO, Prof  Eka Suaib, Bupati Konawe Utara, Ruksamin dan Ketua KPU Sultra, La Ode Abdul Natsir Muthalib.

Para narasumber masing-masing menyampaikan argumen sesuai dengan tema dan tupoksi yang sebelumnya diberikan oleh panitia penyelenggara.

Pada kesempatan itu, Ketua KPU Sultra La Ode Abdul Natsir Muthalib mengungkapkan, pihaknya memastikan siap menyelenggarakan pemilu karena KPU dibentuk untuk menyelenggarakan pemilu.

Dia juga mengatakan, 20 bulan sebelum pemilu, sudah dilaksanakan tahapan pemilu pada 14 Februari 2024 akan dilaksanakan Pemilihan Presiden, Pemilihan DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota dan juga pemilihan DPD RI secara serentak. Sedangkan pemilihan kepala daerah mulai dari gubernur, wali kota dan bupati akan dilaksanakan pada November 2024.

"Untuk daerah pemilihan Sultra sendiri itu belum ada perubahan tetap 6 dapil. Kerena wajib pilih masyarakat Sultra masih 2,6 juta, kecuali ada tambahan jumblah pemilih di angka 3-5 juta pemilih baru, ditambah daerah pemilihanya," kata Abdul Natsir.

Tempat sama, Bupati Konawe Utara sekaligus Ketua PBB, Ruksamin mengatakan, partai palotik hanyalah salah satu ornamen untuk menjalankan tujuan bernegara dan menciptakan kesejahteraan pada masyarakat. Olehnya itu kata dia, penting untuk diperhatikan tujuan dan fungsi dibentuknya sebuah partai politik di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Juga: Pencabutan 39 IUP di Sultra Dinilai Cacat Hukum

"Saya sebagai Ketua PBB saat ini dan juga sebagai Bupati Konawe Utara, belum memproklamirkan diri sebagai calon gubernur, tapi secara pribadi saya siap untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Sultra," tuturnya.

Sementara itu Ketua DPD Partai Demokrat Sultra, Muhammad Endang mengatakan, partai politik saat ini masih banyak yang harus dibenahi, terutama dalam berdemokrasi masih banyak fungsi partai yang tidak dijalankan dengan sempurna. Yang dilakukan saat ini hanya soal fungsi rekrutmen saja.

Ia juga mengatakan harus mengevaluasi kerja-kerja partai politik yang ada saat ini. Apalagi lagi saat menjadi peserta dalam penyelenggaraan pemilu, begitu pun dengan para penyelenggara harus dievaluasi kerja-kerja saat menjalankan tugasnya masing-masing.

"Ayo semua harus dievaluasi mulai dari perserta pemilu, penyelenggara pemilu sampai kepada para pemilih hari ini belum sempurna dalam menjalankan tugasnya masing-masing, jadi sangat perlu untuk mengevaluasi semuanya," kata Endang.

Sementara itu Pengamat Politik Sultra, Prof Eka Suaib mengatakan, kepercayaan terhadap partai politik saat ini menurun, itu berdasarkan hasil survei dari lembaga-lembaga survei yang ada. Mulai dari tidak berfungsinya kerja partai politik dan ada beberapa partai politik yang gagal mengimplementasikan fungsi partai itu sendiri.

Sehingga kata dia, yang harus dibayar mahal adalah ke mana arah perjuangan partai politik memeperjuangkan aspirasi masyarakat, saat partai politik mengalami krisis kepercayaan.

"Kalau kita mau benahi kinerja parpol harus masuk ke regulasi yang mengatur tentang partai politik. Persoalan sekarang, partai politik menggaugkan berbagai isu-isu besar yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat, tapi tidak sesuai dengan implementasi partai politik tersebut. Olehnya itu masyarakat harus mengawal partai politik dalam menjalankan fungsi-fungsinya sebagaimana mestinya," kata Prof Eka Suaib.

Sementara itu Ketua Ikatan Alumni Ilmu Politik, Muhammad Sanir Jumar mengungkapkan, kegiatan ini pertama kali dilaksanakan. Dalam rangka pertemuan alumni untuk bersilaturahmi antara mahasiswa ilmu politik dan para politisi serta para civitas akademika FISIP UHO.

Baca Juga: Baru Tiga Bulan Bekerja, Security Dipecat Tanpa Alasan oleh Kepala SDN 51 Kendari

"Inti dari kegiatan ini sebenarnya untuk bersilaturahmi bersama alumni, agar mahasiswa ilmu politik saat ini tahu bahwa ada baberapa alumni yang saat ini menjadi politisi seperti Pak Endang," tutup Sanir.

Sementara Ketua Panitia, Imah Hafsah mengatakan, kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa dan alumni ilmu politik. Ia juga mengatakan, tujuan penyelenggaraan kegiatan dialog publik agar dijadikan sebagai wadah pembelajaran pada aspek politik.

Selain itu, juga sebagai sarana mahasiswa menyampaikan aspirasi, berupa saran dan kritik kepada para nasumber yang hadir demi perubahan di masa mendatang, sehingga ada ide-ide baru, solusi, serta perbaikan terhadap berbagai masalah yang ada di provinsi Sultra.

"Kegiatan ini dijadikan sebagai ajang menjalin silahturahmi antara mahasiswa ilmu politik dengan para alumni ilmu politik FISIP UHO, yang saat ini mereka menjabat sebagai praktisi politik di Sultra," kata Ima. (A)

Reporter: Haidir Ali

Editir: Kardin