Tolitoli Dihantam Banjir Bandang
Reporter Jakarta
Minggu, 24 Oktober 2021 / 9:54 am
PALU, TELISIK.ID – Banjir bandang terjadi di wilayah Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu sore (23/10/2021), sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tolitoli menginformasikan, pihaknya terus melakukan pendataan dampak peristiwa tersebut.
Hal tersebut disampaikan Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB pagi ini (24/10).
"Menyikapi kondisi ini, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB terus melakukan koordinasi dengan BPBD setempat," ujarnya.
Dikatakan, dampak korban jiwa dan kerugian material masih dalam pendataan di lokasi banjir bandang.
Informasi awal yang diterima menyebutkan, banjir bandang melanda Desa Malangga, Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli.
Baca juga: BPK Minta Data Pembangunan di Busel, Termasuk Proyek RSUD dan Dermaga
Baca juga: Disebut Lecehkan Bacaan Salat, Begini Reaksi Nikita Mirzani
BPBD menginformasikan, bencana ini dipicu oleh curah hujan yang tinggi.
BPBD di tingkat provinsi telah berkoordinasi dengan instansi terkait di tingkat kabupaten. Di samping itu, BPBD Provinsi Sulawesi Tengah telah menurunkan personel tim reaksi cepat untuk mendukung BPBD kabupaten.
Melihat peringatan dini cuaca BMKG, wilayah Sulawesi Tengah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang pada hari ini hingga dua hari ke depan (24 – 25 Oktober 2021).
Sedangkan pada pantauan prakiraan cuaca di tingkat kecamatan, wilayah Galang terpantau berpotensi cerah berawan hingga hujan ringan pada dua hari ke depan.
Sementara itu, analisis inaRISK mencatat sebanyak 9 kecamatan berada pada bahaya banjir bandang pada kategori sedang hingga tinggi. Kecamatan Galang termasuk dalam wilayah pada kategori tersebut.
"Sejumlah kecamatan lain yang berada pada potensi bahaya banjir bandang yaitu Kecamatan Dampal Selatan, Dampal Utara, Dondo, Basidondo, Baolan, Lampasio, Tolitoli Utara dan Dako Pamean," paparnya. (C)
Reporter: Marwan Azis
Editor: Haerani Hambali