Transformasi Digital AI dan Sosial Media Bisa Jadi Solusi, Bukan Sekadar Tren

Erni Yanti

Reporter

Selasa, 22 April 2025  /  9:18 pm

Direktur Universitas Terbuka (UT) Kendari, Anfas (kiri), dan pemateri seminar Anggota DPD RI, La Ode Umar Bonte, di Hotel Azizah Kendari, Selasa (22/4/2025). Foto: Erni Yanti/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID – Transformasi digital artificial inteligence (AI) atau teknologi kecerdasan buatan dan sosial media bisa menjadi solusi masa ini, bukan hanya sebagai tren.

Direktur Universitas Terbuka (UT) Kendari, Anfas, berharap transformasi digital harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan daya saing, terutama bagi para lulusan UT.

"Kami ingin lulusan UT tidak hanya sekadar lulus secara akademik, tetapi juga siap menghadapi dunia kerja dengan kompetensi yang relevan,” ujar Anfas, saat menghadiri seminar di Hotel Azizah Kendari, Selasa (22/4/2025).

Seminar bertema “Transformasi Digital sebagai Katalisator Peluang Kerja di Era Society 5.0 Menuju Indonesia Emas 2025”, ini dilaksanakan oleh UT Kendari yang diikuti oleh para mahasiswa serta alumninya.

Seminar ini juga diadakan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan akademik menjelang pelaksanaan wisuda.

Baca Juga: Dapat Motor Gratis, OB di Kendari Diburu Polisi

Kegiatan ini menjadi ruang diskusi terbuka bagi mahasiswa dan alumni UT Kendari untuk memahami dinamika dunia kerja, khususnya di era digital yang terus berkembang.

Pemanfaatan teknologi, menurut Anfas, sebagai alat yang mendukung kesuksesan individu pasca menyelesaikan pendidikan tinggi.

“Teknologi yang berkembang pesat harus menjadi peluang, bukan tantangan,” tandasnya.

UT Kendari berharap mahasiswa dan alumninya semakin terbuka terhadap perkembangan teknologi, mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, serta siap menjadi bagian dari generasi emas Indonesia di tahun 2045 mendatang.

"Harapannya, semua peserta bisa mengambil manfaat dari seminar ini, dan nantinya semakin sukses setelah menyelesaikan kuliah di UT," harap Anfas.

Dr. Sulfikar Sallu, yang hadir sebagai pemateri utama, menyampaikan bahwa masyarakat saat ini telah berada di tengah arus kemajuan teknologi yang masif, khususnya dalam bidang kecerdasan buatan (AI).

Dosen di Universitas Sembilanbelas November Kolaka ini mengatakan, kehadiran teknologi seharusnya menjadi alat bantu yang memudahkan manusia dalam berbagai sektor kehidupan.

Baca Juga: Pedagang Kelapa Muda di Bundaran Kantor Gubernur Sultra Bertahan Meski Sepi Pembeli

"Teknologi, terutama AI, telah memberikan kemudahan dalam banyak aspek. Tapi kita juga harus sadar bahwa pada akhirnya manusia-lah yang mengontrol teknologi itu sendiri. Jangan sampai justru kita yang dikendalikan oleh teknologi," jelas Sulfikar.

Pemanfaatan teknologi digital, kata Sulfikar, harus disertai dengan kesadaran etis dan tanggung jawab sosial agar kemajuan yang ada tidak menimbulkan kesenjangan ataupun disrupsi negatif.

Seminar ini juga menghadirkan anggota DPD RI, La Ode Umar Bonte. Dia mengatakan bahwa tidak ada lagi alasan bagi siapa pun untuk tidak memahami teknologi.

"Kita tidak bisa lagi bersembunyi di balik ketidaktahuan soal teknologi. Di era Society 5.0 ini, semua orang harus melek digital. Media sosial misalnya, jangan hanya dijadikan tempat mencari yang viral, tapi bisa dimanfaatkan sebagai media edukasi dan ruang penyelesaian masalah," tegasnya.

Umar Bonte juga berbagi pengalaman sebagai figur publik yang aktif di media sosial, di mana dirinya kerap turun tangan menyelesaikan permasalahan masyarakat melalui kanal digital, dengan cara menyaring dan menindaklanjuti isu-isu yang viral di ruang maya. (A-Adv)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS