Pedagang Kelapa Muda di Bundaran Kantor Gubernur Sultra Bertahan Meski Sepi Pembeli
R. Anugrah, telisik indonesia
Selasa, 22 April 2025
0 dilihat
Jejeran pedagang kelapa muda di sekitar Bundaran Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara. Foto: R. Anugrah/Telisik
" Di bawah rindangnya pepohonan, sejumlah pedagang kelapa muda tetap setia menjajakan dagangannya di sekitar Bundaran Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara "

KENDARI, TELISIK.ID – Di bawah rindangnya pepohonan, sejumlah pedagang kelapa muda tetap setia menjajakan dagangannya di sekitar Bundaran Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara.
Mereka bukan hanya menjual minuman segar, tapi juga menawarkan cerita ketangguhan pelaku UMKM yang bertahan di tengah tantangan ekonomi.
Sejak pagi, deretan tumpukan kelapa muda dan tenda kecil mulai berjejer di sisi jalan Bundaran Kantor Gubernur Sultra. Di antara mereka, ada yang telah berjualan lebih dari lima tahun dan ada pula yang baru memulai usaha kecil itu beberapa bulan lalu.
Baca Juga: Heboh Wanita Banting Bayi di Kendari Usai Konsumsi Obat-obatan, Sengaja Direkam dan Disebar ke Ibu Korban
"Saya sudah lima tahun jualan di sini, dari tahun 2020," ujar Wa Abe, sambil melayani seorang pembeli yang duduk menunggu pesanan kelapa mudanya, Selasa (22/4/2025).
Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau, berkisar antara Rp 7.000 hingga Rp 10.000 per buah. Soal cara mengkonsumsi, tergantung permintaan konsumen, mau disajikan utuh atau langsung diminum menggunakan gelas plastik.
"Kalau kelapa yang utuh itu Rp 10.000. Kalau yang pake gelas dengan campuran gula merah dan susu mulai Rp 7.000, tergantung ukuran gelasnya," jelas Wa Abe lagi.
Selain menyegarkan, kelapa muda juga dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan, mulai dari menghidrasi tubuh hingga menjaga tekanan darah.
Beragam manfaat dari mengkonsumsi air kelapa muda inilah yang membuat bisnis ini tetap diminati, meski persaingan semakin ketat.
Di samping lapak milik Wa Abe terdapat lapak lainnya yang juga menjual kelapa muda. Pemiliknya adalah Wa Lia. Wa Lia mengatakan, tantangan saat ini bukan hanya cuaca yang tidak bersahabat, tetapi juga naik-turunnya harga kelapa dari petani.
"Biasa laku 30 buah satu hari. Tapi, sekarang kan sering hujan, jadi pembeli juga kurang. Harga kelapa dari kampung kadang naik juga," ujarnya sambil tersenyum.
Meski begitu, para pedagang ini mengaku tetap bersyukur. Selain membuka lapangan kerja, usaha kelapa muda ini bisa menghidupi keluarga mereka.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Kendari Irmawati Ajak Perempuan Terus Berkarya dan Ambil Peran Bangun Daerah
Beberapa di antaranya mulai merambah ke layanan pesan-antar, memanfaatkan media sosial dan aplikasi daring lokal.
Dengan segala keterbatasan, para pedagang kelapa muda ini tetap bertahan dan berkembang, menjadi contoh nyata semangat UMKM di daerah.
Mereka bukan hanya mengisi ruang ekonomi, tetapi juga memperkaya wajah Kota Kendari dengan cita rasa lokal yang segar dan penuh semangat. (B)
Penulis: R. Anugrah
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS