Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama di New York Dilabeli Trump Benci Yahudi

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Rabu, 05 November 2025
0 dilihat
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama di New York Dilabeli Trump Benci Yahudi
Zohran Mamdani mencuri perhatian setelah memenangkan pemilihan Wali Kota New York sebagai Muslim pertama terpilih. Foto: Repro Getty

" Zohran Mamdani menjadi salah satu nama yang banyak dibicarakan setelah memenangi pemilihan wali kota New York City "

NEW YORK CITY, TELISIK.ID - Zohran Mamdani menjadi salah satu nama yang banyak dibicarakan setelah memenangi pemilihan wali kota New York City. Kemenangannya menempatkan dirinya sebagai wali kota Muslim pertama di kota yang selama ini dikenal sebagai pusat ekonomi dan keberagaman di Amerika Serikat.

Perjalanan politiknya tidak hanya berbicara soal perolehan suara, tetapi juga berkaitan dengan dinamika politik nasional yang turut memengaruhi narasi kampanye dan reaksi setelah ia terpilih.

Dalam hasil pemungutan suara, Mamdani unggul dari mantan Gubernur Partai Demokrat Andrew Cuomo. Ia memperoleh sekitar 44 persen suara, atau beberapa poin di atas Cuomo.

Sementara kandidat Partai Republik, Curtis Sliwa, memperoleh sekitar 24 persen suara. Pemilihan ini menandai adanya perubahan dukungan di tengah warga New York terhadap figur yang mereka nilai dekat dengan kehidupan sehari-hari, terutama terkait biaya hidup dan akses layanan dasar.

Melansir AFP, Rabu (5/11/2025), Mamdani berusia 34 tahun, lahir di Uganda, dan besar di kota yang kini dipimpinnya. Selama masa kampanye, ia membangun narasi tentang kebutuhan warga terhadap hunian terjangkau dan pengurangan beban ekonomi yang kian meningkat.

Baca Juga: Sosok Timothy Anugrah Saputra Bunuh Diri dari Lantai Dua Kampus, Tak Kuat dengan Bullying Teman di Grup WhatsApp

Pendekatannya yang santai dan intens di media sosial menjadi salah satu ciri utama yang membuatnya mudah diterima oleh kelompok pemilih muda.

Namun kemenangan tersebut juga memunculkan respons keras dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam unggahannya, Trump menulis, “Setiap orang Yahudi yang memilih Zohran Mamdani, seorang yang terbukti dan mengaku MEMBENCI YAHUDI, adalah orang bodoh.”

Pernyataan itu memicu reaksi beragam, terutama karena New York merupakan salah satu kota dengan populasi Yahudi terbesar di Amerika Serikat.

Profesor Ilmu Politik Universitas Syracuse, Grant Reeher, menilai situasi ini berpotensi melahirkan dinamika baru antara pemerintah federal dan pemerintah kota. Ia menyampaikan, “Trump akan memperlakukan New York City dengan lebih agresif. Akan ada semacam pertarungan politik.”

Beberapa hari sebelumnya, Trump juga menyebut kemungkinan pengurangan dana federal jika Mamdani terpilih.

Baca Juga: Sosok Shella Saukia, Bos Skincare Viral Bagi Uang Segepok ke Imelda Safitri yang Dicerai Suami Lulus PPPK

Sementara itu, pendukung Mamdani menganggap tudingan tersebut tidak lebih dari bagian strategi politik yang kerap muncul dalam perebutan pengaruh di tingkat nasional.

Bagi mereka, kemenangan Mamdani merupakan cerminan suara warga yang ingin solusi konkret atas persoalan ekonomi dan sosial yang mereka hadapi setiap hari.

Kemenangan ini dipandang bukan hanya sebagai peristiwa politik lokal, tetapi juga refleksi perubahan wajah politik urban di Amerika. New York kembali menunjukkan dirinya sebagai kota dengan ragam suara, perdebatan, dan pilihan yang tidak selalu sejalan dengan politik nasional yang sedang berlangsung. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga