Tuntut Pansus Dugaan Ijazah Palsu Bupati, Anggota DPRD Busel Disandera

Deni Djohan

Reporter Buton Selatan

Kamis, 18 Juni 2020  /  5:34 pm

Detik-detik anggota DPRD Buton Selatan (Busel), La Hijira disandera massa peserta aksi. Foto: Deni Djohan/Telisik

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Salah satu anggota DPRD Buton Selatan (Busel), Partai Golkar, La Hijira disandera oleh massa demonstran. Penyenderaan itu dilakukan akibat buntut kekecewaan massa terhadap wakil rakyat mereka yang dinilai acuh terhadap kondisi daerah.

Saat disandera, La Hijira sempat melakukan perlawanan. Ia menolak dan mempertanyakan alasan peserta aksi menyendera dirinya.

"Saya sudah punya niat baik untuk menerima kalian, kenapa saya harus disandera," teriak legislator dua periode itu.

Banyaknya massa yang terus menyerang, membuat La Hijira tak bisa melakukan perlawanan. Beruntung, polisi yang sejak awal mengawal jalannya aksi berhasil melerai dan mengamankan politisi Golkar itu.

La Hijira menambahkan, penyenderaan terhadap dirinya tidak beralasan. Apalagi saat disandera, dirinya sedang menjelaskan. Ketika penjelasan itu mereka tidak puas, silahkan mereka lakukan itu. Tapi harus didasari dengan alasan yang jelas.

Baca juga: Polresta Kendari Mulai Layani Pembuatan SIM Gratis

"Jadi tidak ada alasan mereka menyandera saya, kecuali saya menolak menerima mereka. Tapi inilah generasi muda kita yang peduli dengan daerah. Saya apresiasi itu," tuturnya.

Menurutnya, masalah dugaan ijazah palsu ini sudah sangat berlarut-larut dan tidak memiliki kejelasan. Sehingga wajar jika massa menilai ada dugaan konspirasi antara bupati dan DPRD.

"Tapi saya rasa dugaan itu tidak ada. Karena saya salah satu anggota yang akan menyetujui pembentukan pansus tersebut," tegasnya.

Penyenderaan itu merupakan buntut kekesalan para massa peserta aksi yang mengetahui, jika wakil rakyat mereka sedang melakukan perjalanan dinas ke luar daerah di tengah kondisi daerah sangat membutuhkan kehadiran mereka. Apalagi, bangsa ini tengah dilanda pandemi COVID-19.

"Kami sangat sayangkan dengan anggota DPRD kita. Harusnya mereka hadir di tengah persoalan ini. Apalagi ini menyangkut dengan pendidikan dan keuangan daerah," tutur jenderal lapangan aksi, La Ode Tazrufin saat ditemui usai kejadian itu.

Reporter: Deni Djohan

Editor: Sumarlin