Wakil Presiden Ma'ruf Amin Goyang Usai Pukul Gong di Munas MES

Mustaqim

Reporter

Minggu, 01 Oktober 2023  /  7:43 pm

Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, usai memukul gong dan merasakan getaran gempa di Plaza Mandiri, Jakarta, Minggu (1/10/2023). Foto: Antara

JAKARTA, TELISIK.ID - Gempa mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, getarannya terasa hingga ke Jakarta sekitar pukul 11:00 WIB pada Minggu (1/10/2023). Belum diketahui kemungkinan adanya korban akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,4 itu.

Saat gempa terjadi, getaran di Jakarta juga dirasakan oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin. Ma’ruf saat itu menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) ke-6 Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Plaza Mandiri, Jakarta.

“Kok bergoyang-goyang gitu kan, mudah-mudahan tidak membawa apa-apa,” kata Ma’ruf setelah memukul gong dan menyampaikan pidato dalam Munas MES.

Ma’ruf baru menyadari, telah terjadi gempa setelah bertanya ke ajudannya usai dirinya menyampaikan pidato. Setelah mendapat jawaban dari ajudannya, Ma’ruf mengaku, dirinya selalu berdoa setelah shalat subuh agar keselamatan bangsa Indonesia dijaga.

Baca Juga: Ketua TPN Sebut Dapat Tambahan Dukungan Menangkan Ganjar Pranowo

“Saya selalu berdoa ya supaya kita itu dijaga, apalagi saat shalat subuh. Tiap subuh itu kita selalu baca qunut,” ujarnya.

Ma’ruf mengakui Indonesia termasuk negara yang kerap dilanda gempa. Karena itu, dia menganjurkan masyarakat Indonesia sering berdoa agar terhindar dari bencana.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan, gempa bumi magnitudo 5,4 yang mengguncang Provinsi Jawa Barat dan Banten, Minggu (1/10/2023), dipicu deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Jawa Barat,” ungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, di Jakarta.

Dia menjelaskan, gempa bumi tektonik itu terjadi sekitar pukul 11:00 WIB pada koordinat 7,26° lintang selatan; 106,52° bujur timur, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 104 Km.

Hasil analisis mekanisme sumber, kata Daryono, menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust). Gempa tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Cisolok, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Sukabumi dengan skala intensitas IV MMI atau dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah.

Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis asal Italia, Giuseppe Mercalli, pada tahun 1902.

Gempa dengan pusat di Kabupaten Sukabumi ini juga dirasakan di daerah Sawarna, Pelabuhan Ratu, Soreang, Cianjur, dan Cipanas dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Selain itu, getaran juga terasa hingga daerah Cibadak dan Bandung dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Baca Juga: ICW Sebut Penyelenggara Pemilu Bobrok, KPU Berkilah Belum Terima Salinan Putusan MA

Getaran di daerah Bogor dan Lebak berskala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelas Daryono.

BMKG juga melaporkan adanya gempa bumi susulan sekitar pukul 11:25 WIB. Daryono mengimbau, masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbau Daryono. (B)

Reporter: Mustaqim

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS