Warning: NTT Waspadai Siklon Tropis
Reporter Kupang
Kamis, 24 Februari 2022 / 9:32 pm
KUPANG, TELISIK.ID - Saat ini wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) berada di periode musim hujan. Pemerintah dan masyarakat diminta untuk selalu waspada dengan adanya perubahan iklim yang berpotensi siklon tropis, tanggal 24-27 Februari 2022.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer, Kamis 24 Februari 2022 terpantau adanya pola sirkulasi siklonik (pusaran angin) yang terbentuk di Laut Timor sebelah selatan NTT.
Beberapa kondisi atmosfer yang saat ini cukup mendukung dalam peningkatan sistem ini antara lain aktifnya fenomena gelombang atmosfer, yaitu; MJO (Madden Julian Oscilation) gelombang Kelvin serta gelombang ER (Equatorial Rosbby), dan di dukung dengan kondisi kelembaban udara yang signifikan di setiap lapisan atmosfer.
Berdasarkan data model prediksi BMKG menunjukkan, pergerakan sistem sirkulasinya menuju ke arah selatan hingga barat daya dan menjauhi wilayah Indonesia.
Potensi sistem sirkulasi tersebut untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam periode 24 jam ke depan masih berada dalam kategori rendah dan untuk 72 jam ke depan menunjukkan potensi semakin menguat, dapat menjadi siklon tropis.
Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTT menghimbau agar komponen Walhi NTT (lembaga anggota, jaringan kerja dan komunitas/organisasi rakyat mitra Walhi NTT) untuk melakukan pendampingan dini di wilayah masing-masing yang rentan terhadap bencana alam.
Baca Juga: Banjir Besar di Sungai, Warga Pikul Kades dan Motornya di NTT
"Membangun komunikasi bersama stakeholder di tingkat kabupaten/kota agar membuka layanan informasi terkait dengan perkembangan cuaca kepada masyarakat " ujar Koordinator Divisi Kebencanaan dan Perubahan Iklim Walhi NTT, Deddy Febrianto Holo, Kamis (24/2/2022).
Walhi juga membuka layanan komunikasi kepada publik berupa nomor kontak setiap instansi seperti BPBD, Basarnas dan Posko agar bisa di akses masyarakat.
Baca Juga: Talud Sepanjang ByPass Lasusua Kolut Jebol, Kerugian Ditaksir Rp 2,8 Miliar
Selain itu, memberikan informasi kepada masyarakat agar tidak berada di wilayah yang rentan terhadap bencana, menghindari wilayah pesisir pantai, DAS untuk sementara waktu dan tetap waspada.
Seluruh elemen Walhi NTT diharapkan melakukan penyebarluasan informasi peringatan dini bahaya banjir bandang dan tanah longsor kepada masyarakat, khususnya yang bermukim di wilayah yang berisiko tinggi.
Seluruh lembaga anggota Walhi NTT diharapkan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah, BPBD, dan Basarnas di masing-masing kabupaten/kota dalam rangka respon bencana dan menyiapkan posko serta jalur evakuasi bagi warga. (C)
Reporter: Berto Davids
Editor: Kardin