Zona Merah Aliran Lahar Semeru, Wilayah Lumajang Ini Dilarang jadi Hunian

Try Wahyudi Ary Setyawan

Reporter Surabaya

Senin, 10 Juli 2023  /  6:20 pm

Bupati Limajang, Thorikul Haq dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sedang melihat lokasi akibat banjir lahar dingin di lereng Semeru. Foto: Ist.

SURABAYA, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan wilayah Kebondeli sebagai zona merah aliran letusan gunung Semeru. Setelah ditetapkan sebagai zona merah, wilayah tersebut dilarang untuk dijadikan tempat hunian tetap bagi warga yang ingin tinggal di wilayah tersebut.

"Wilayah Kebondeli Selatan sisi aliran lahar telah ditetapkan sebagai kawasan zona merah sejak erupsi Semeru. Ada di tepian aliran lahar sudah mendapatkan hunian tetap di hunian relokasi BSD Sumber Mujur. Tinggal memang memastikan rumah-rumah yang terdampak yang sudah mendapatkan hunian tetap yang memang harus bertempat tinggal di hunian tetap,” ujar Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Senin (10/7/2023).

Untuk diketahui, di Dusun Kebondeli Selatan yang terhubung dengan Jembatan Gantung Kaliregoyo tercatat sebanyak 67 KK yang terbagi di 2 RT, yakni Jobong dan Kajang yang semula terputus koneksinya sudah mulai terhubung.

Baca Juga: KPU Jawa Timur Gelar Seleksi Rekrutmen PPK di Bawah Ancaman Erupsi Semeru

Bupati yang juga polisi PKB itu mengatakan, saat banjir lahar dingin gunung Semeru beberapa hari lalu, Pemkab Lumajang sendiri guna mendukung relokasi warga ke hunian tetap, juga telah membantu untuk mobilisasi angkutan barang dari rumah asal ke hunian tetap.

“Kita akan terus memastikan bahwa di seluruh zona merah yang sudah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), bisa kita tangani dengan manajemen kebencanaan yang benar. Termasuk relokasi daerah zona merah ke zona yang tidak lagi mengkhawatirkan," tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, rekonstruksi infrastruktur yang berdampak pada mobilitas masyarakat secepatnya akan dilakukan perbaikan. Untuk itu, mantan Mensos ini minta proses rekonstruksi jembatan yang putus akibat banjir lahar dingin segera dilakukan.

“Jadi biasanya setelah masa tanggap darurat itu baru mulai rekonstruksi. Tetapi Insya Allah, kita tidak akan menunggu seleseinya tanggap darurat karena pada dasarnya proses dari desain jembatan itu masih ada filenya di tim PUPR,” ungkapnya.

Baca Juga: Video: 4 Fenomena Mesti Diwaspadai Akibat Erupsi Gunung Semeru

Banjir lahar dingin Semeru yang terjadi pada Jumat, 7 Juli 2023, telah melumpuhkan sejumlah jembatan dan jalan penghubung di Lumajang, Jawa Timur. Getaran banjir di gunung Semeru, terekam seismograf sebanyak empat kali selama 5-6 jam pada Jumat, 7 Juli 2023. Pengamatan kegempaan mencatat getaran banjir itu akibat hujan dengan intensitas tinggi di kawasan puncak gunung tersebut.

Hingga saat ini, tercatat sebanyak 571 jiwa mengungsi di beberapa titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo dan  Candipuro, Kabupaten Lumajang. Antara lain, di Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, Komunitas Rumah Wani Gosong Desa Jarit, Balai Desa Tambakrejo, Balai Desa Pronojiwo dan rumah warga di Patung Salak. (B)

Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS