100 Hari Kerja Darwin-Ali Basa Berkantor di Tiap Desa Muna Barat
Putri Wulandari, telisik indonesia
Kamis, 30 Januari 2025
0 dilihat
Penjabaran program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Muna Barat oleh Ketua Tim Penyusun Visi Misi, Jailuddin. Foto: Jailuddin/Ketua Tim Penyusun Visi Misi Darwin-Ali Basa
" Bupati dan Wakil Bupati Muna Barat hasil Pilkada 2024, La Ode Darwin-Ali Basa, mengambil langkah berbeda yakni akan berkantor di setiap desa di wilayah Muna Barat pasca dilantik "
MUNA BARAT, TELISIK.ID – Bupati dan Wakil Bupati Muna Barat hasil Pilkada 2024, La Ode Darwin-Ali Basa, mengambil langkah berbeda yakni akan berkantor di setiap desa di wilayah Muna Barat pasca dilantik.
Langkah ini diambil oleh Darwin-Ali Basa untuk mempercepat pelaksanaan program 100 hari kerja dan memastikan program mereka berjalan tepat waktu.
Koordinator Penyusunan Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Muna Barat, Jailuddin, menjelaskan bahwa program 100 hari kerja yang disusun berasal dari 44 poin strategis yang diusung selama masa kampanye Pilkada 2024.
Poin-poin program kerja tersebut telah diserahkan ke masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) yang bertanggung jawab atas pelaksanaannya.
Rencana aksi kegiatan (RAK), kata Jailuddin, juga sudah disusun dengan perhitungan anggaran masing-masing OPD sehingga saat program dimulai pelaksanaan bisa langsung berjalan.
“Kita harapkan program ini bisa berjalan dengan cepat, artinya program ini dikerjakan secara berlari atau dipercepat,” ujar Jailuddin, Kamis (30/1/2025).
Baca Juga: Jadwal KM Sinabung Februari 2025 Rute Indonesia Timur
Dari 44 program, sejumlah kegiatan telah direncanakan untuk dilaksanakan dalam waktu 13 minggu. Program-program yang akan dijalankan meliputi beberapa misi besar yang mencakup sektor pertanian, peternakan, pariwisata, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Misi Pertama: Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Sektor Pertanian, Perikanan, dan Pariwisata
• Fokus pada pengembangan mekanisasi pertanian, seperti pengadaan excavator atau buldozer di tiga wilayah besar.
• Apel kesiapsiagaan jonder seluruh kecamatan dan pemetaan kesesuaian lahan Muna Barat atau peta tanah tinjau se-Muna Barat dan kesesuaian lahan (pewilayahan komoditas).
• Pengembangan mini ranch di tiap desa, penggemukan sapi, serta budidaya sapi potong sebanyak 500 ekor.
• Pengembangan ayam petelur dan penyediaan pakan selama 2 bulan
• Perbaikan mutu genetik padi sawah atau pake label putih seluas 750 hektare.
• perluasan tanam jagung kuning varietas B2 seluas 3000 hektare.
• Pemberian pupuk gratis atau pupuk subsidi serta MoU investasi bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.
• Pengembangan sektor perikanan dan peternakan melalui MoU investasi serta pengembangan kawasan wisata seperti Pagalang (Pajala, Gala, dan Bangko).
• Pembangunan brand "Muna Barat Liwu Mokesa" sebagai ekuitas merek daerah untuk pemasaran kawasan.
• Finalisasi rencana untuk induk pariwisata daerah (Riparda) dan master plan pariwisata.
• Pemanfaatan lahan pekarangan, dan launching wirausaha pemuda, penertiban hewan ternak di setiap jalan kabupaten.
Misi Kedua: Mewujudkan SDM Unggul, Cerdas, Sehat, Beriman, dan Berbudaya
• Peluncuran perguruan tinggi yang diinisiasi oleh Pemkab Muna Barat.
• Bantuan seragam sekolah gratis dan alat tulis sekolah untuk meningkatkan akses pendidikan.
• Peluncuran pemeriksaan kesehatan gratis oleh dokter keliling serta peningkatan mutu layanan kegawatdaruratan 24 jam di tiga puskesmas wilayah besar.
• Penguatan sekolah rujukan google, internet masuk sekolah dan desa.
• Penyediaan menu makanan gratis.
• Pelantikan pengurus KONI.
• Peluncuran bantuan pangan.
Misi Ketiga: Penataan Infrastruktur Kota, Pedesaan, dan Pulau-Pulau Kecil
• Operasionalisasi Bandara Sugimanuru, layanan Fery Tondasi, penyusunan RDTRK kota Laworo (Kecamatan Sawerigadi dan Kecamatan Tikep), pembangunan dermaga Latawe dan Waukuni-Torobulu-Kendari atau Latawe atau Waukuni-Bombana, pembangunan pelabuhan kontainer Momuntu dan pembangunan dermaga Latawe.
• Penataan ruang publik melalui desain Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam rangka intervensi program penataan bangunan dan lingkungan melalui biaya APBD/APBN (jalur jalan inspeksi Kambara, Lapangan Guali, dan Bantaran Sungai Kambara.
• Pembersihan areal rumija (ruang milik jalan) kabupaten di setiap desa dan kecamatan serta pembangunan jalan inspeksi Kambara dan pembersihan jalan-jalan kabupaten.
Baca Juga: Anggota DPRD Sultra Nurponirah Janji Realisasikan Aspirasi Masyarakat Konawe
Misi Keempat: Tata Kelola Kelembagaan dan Pelayanan Publik yang Bersih dan Akuntabel
• Pembinaan tenaga terampil melalui MoU dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Sulawesi Tenggara atau Sulawesi Selatan.
• Pemantapan loyalitas pejabat struktural lingkup Pemkab Muna Barat di Bumi Boro-Boro Yonif 725 Kendari.
• Penertiban aset daerah dan domisili pegawai atau pejabat struktural dan fungsional serta staf lingkup Pemkab Muna Barat.
• Penambahan OPD (Barisda dan Dinas Peternakan), pembentukan staf khusus atau tim percepatan Pembangunan.
• Pencanangan zona integritas menuju bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani.
• Konsolidasi lembaga adat dalam rangka menjaga situasi Kamtibmas daerah.
• Penggunaan digitalisasi melalui face scan untuk absen pegawai lingkup Muna Barat.
• Peningkatan kapasitas, tenaga penyuluh pertanian, peternakan, perikanan, dalam rangka menyiapkan Muna Barat swasembada pangan. (C)
Penulis: Putri Wulandari
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS