5 Kebiasaan Rasulullah saat Hari Raya Idul Fitri

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Senin, 17 April 2023
0 dilihat
5 Kebiasaan Rasulullah saat Hari Raya Idul Fitri
Hari raya Idul Fitri tinggal di depan mata, Rasulullah SAW sebagai suri tauladan umat muslim punya kebiasaannya yang bisa dicontoh untuk merayakan hari lebaran. Foto: Tvonenews.com

" Ramadan segera berakhir, umat Islam siap menyambut hari kemenangan, Idul Fitri 1444 H. Ustaz Adi Hidayat mengatakan ada beberapa kebiasaan yang dilakukan Rasulullah SAW saat merayakan lebaran "

KENDARI, TELISIK.ID - Ramadan segera berakhir, umat Islam siap menyambut hari kemenangan, Idul Fitri 1444 H. Ustaz Adi Hidayat mengatakan ada beberapa kebiasaan yang dilakukan Rasulullah SAW saat merayakan lebaran.

Menurut Ustaz Adi Hidayat, kebiasaan Rasulullah SAW saat lebaran atau hari raya Idul Fitri dijelaskan langsung oleh cucu Nabi Al Hasan bin Ali ya radhiyallahu ta'ala anhuma. Nabi Muhammmad SAW langsung memerintahkah kepada cucunya Hasan.

Oleh karenanya, jika keluarga nabi saja ditekankan untuk melakukannya maka umat Nabi Muhammad SAW haruslah melakukannya.

“Kata Al Hasan, Rasulullah SAW, Datuk kami memerintahkan kepada kami, lihat bahasanya memerintahkan pada kami, memang ini sunah tapi sunnah ketika dibuka dengan kalimat perintah ini menunjukkan sifatnya muakkadah sangat ditekankan,” ujar Ustaz Adi Hidayat sebagaimana dikutip dari Kanal YouTube Adi Hidayat Official.

Baca Juga: Makna Puasa Sebagai Perisai dalam Islam

Berikut beberapa pemaparan sunnah Rasulullah saat hari raya Idul Fitri seperti dilansir dari Tvonenews.com dan Buddyku.com:

1. Sunnah Menggunakan Pakaian Terbaik saat Hari Raya

“Kami diperintahkan setiap tiba dua hari raya maksudnya idul Fitri dan Idul Adha, pertama untuk mengenakan mencari pakaian terbaik yang kami dapati, nah ini sunnah pertama,” jelas Ustaz Adi Hidayat.

Maka sebagai umat Nabi dan jika kita cinta pada Rasulullah SAW seharusnya lebih maksimal harus menjalaninya.

“Maka ayo silahkan buka koleksi pakaiannya, cari yang paling bagus yang setidaknya sesuai dan layak digunakan untuk menunaikan shalatnya,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa pakaian yang dimaksud tidaklah harus baru dan mewah. Namun terbaik dan layak untuk digunakan saat Salat Idul Fitri.

“Masya Allah kapan lagi pakai baju bagus langsung ada pahalanya, unik kan.. Anda belum shalat sudah punya pahala karena mengenakan pakaian terbaik, ” tandas Ustaz Adi Hidayat.

2. Sunnah Menggunakan Wewangian bagi Laki-laki

Kemudian sunnah yang ditekankan oleh Nabi kepada keluarganya adalah memakai wewangian.

“Yang kedua untuk laki-laki khususnya, kenakan wewangian terbaik,” kata Ustaz Adi Hidayat.

“Namun diingat ya kalimat pewangiannya menggunakan kalimat Toyib, yang thoyyib itu sesuatu yang nyaman dirasakan jadi ciumnya enak dipakai juga enak. Jangan sampai Anda enak sendiri tapi orang lain tidak nyaman menciumnya,” tambah Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat kemudian menyarankan agar wewangian itu dibawa ke masjid dan kemudian dibagikan kepada jamaah Idul Fitri. Hal, agar semakin banyak yang menjalankan sunnah Rasulullah ini.

3. Sunnah Makan Dahulu Sebelum Jalan ke Masjid

“Kemudian dalam hadits riwayat ahmad no 22.984, riwayat dari sahabat Buraidah RA, dikatakan bahwa Rasulullah beliau tidak pernah berangkat untuk mengerjakan idul Fitri kecuali sebelumnya makan dulu,” jelas Ustaz Adi Hidayat. Hal ini berbanding terbalik dengan kebiasaan Rasulullah saat Hari Raya Idul Adha.

“Saat Idul Fitri, makan dulu baru jalan salat, namun saat Idul Adha beliau berangkat tidak makan dulu, setelah pulang baru makan,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Maka saat Idul Fitri esok, hal ini sangat ditekankan untuk dilakukan sebelum berangkat ke masjid. Hal ini karena makanan pertama setelah puasa itu mengandung pahala.

“Saat Anda makan itu bukan sekedar ada nilai pahalanya tapi sekaligus memberikan pesan bahwa puasa sudah berakhir sekarang boleh makan lagi,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Ia menambakan, saat ramadan menahan makan pertama kali itu ada pahalanya, saat Syawal makan pertama kali sebelum berangkat salat juga ada pahalanya.

Namun makan sebelum salat tidak boleh yang berat. Setidaknya makan yang cepat habis agar dapat lekas pergi ke masjid untuk melaksanakan Salat Idul Fitri.

4. Sunnah Jalan Kaki ke Masjid

Kemudian Ustaz Adi Hidayat menjelaskan sunnah keempat dalam melaksanakan Hari Raya Idul Fitri yang tercantum dalam hadits At Tirmidzi nomor 533.

“Haditsnya riwayat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ta’ala anhu, kata sahabat Ali, disunnahkan ke tempat shalat disunnahkan berjalan kaki,” ujar Ustaz Adi Hidayat.

Namun Adi Hidayat tak meminta langsung disimpulkan sunnah tersebut. Hal ini karena zaman nabi dan sekarang berbeda.

“Sunnah ini bisa dilakukan jika tempat salat itu bisa dijangkau dengan berjalan kaki,” ujar Ustaz Adi Hidayat.

Artinya ketika sampai di tempat tujuan itu secara wajar. Datang ke tempat tanpa merasakan kesulitan, tidak terlampau penat dan lelah dan dalam keadaan itu bisa menunaikan salat dengan tenang.

Namun jika dengan berjalan kaki Anda bisa ketinggalan salat atau kesulitan dalam menjangkaunya hingga kemudian membuat shalat tidak khusyuk maka boleh dijangkau dengan kendaraan.

5. Sunnah Mengambil Jalan Beda Saat Pulang dari Masjid

“Kedua dianjurkan untuk mengambil jalan lain saat pulang. Jadi masuk lewat jalan satu kembali lewat jalan yang kedua,” jelas Ustaz Adi Hidayat.

Kebiasaan Rasulullah mengenai hal tersebut tertera dalam beberapa hadits. Salah satunya hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ta’ala anhuma terdapat di Al Hakim al-mustadrak nomor hadits 1.106.  

“Saya bacakan nah ini punya Umar radhiyallahu ta’ala an humazin musala selanjutnya dikuatkan Abu Hurairah di riwayat Ahmad nomor hadis 8.435,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Manfaat dari berjalan sambil bertakbir, kata Ustaz Adi Hidayat jika berjalan bersama merupakan salah satu bentuk syiar.  Dengan menjalankan sunnah saat Idul Fitri ini, diharapkan menjadi kebiasaan di 11 bulan berikutnya. Salah satunya yakni dengan selalu mengenakan pakaian terbaik ketika menghadap Allah SWT.

“Refleksi Idul Fitri, ketika Anda gunakan pakaian terbaik itu hanyalah langkah awal, namun jika setelahnya itu kembali ke fitrah semula, misal memakai pakaian yang jelek lagi artinya idul fitrinya tak berhasil,” jelas Ustaz Adi Hidayat.

Baca Juga: Keutamaan Itikaf 10 Hari Terakhir Ramadan

Manusia harus mengingat, sungguh hakikat idul fitri bukan yang gunakan pakaian bagus tapi yang takwanya bertambah di hadapan Allah SWT. Namun sebelum Idul Fitri tiba, Ustaz Adi Hidayat menganjurkan agar setiap muslim melakukan introspeksi terhadap diri masing-masing apakah sudah berhasil menjalankan ibadah ramadan dengan baik sehingga mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

Bahkan ia menjelaskan, di akhir Ramadhan para sahabat Nabi sering menangis karena khawatir setelah ramadan kebiasaan itu hilang dan yang paling ditakuti tidak mendapatkan ampunan Allah SWT.

“Karena haditsnya mengikat dari Rasulullah SAW, Sungguh celaka, jauh dari rahmat Allah, sangat tercela orang yang sudah sampai di ramadan tapi tak mampu diampuni oleh Allah SWT,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Tangisi diri kita, ukurlah diri kita, apakah sudah dekat dengan Allah SWT dan apa berhasil. Setelah tenang nyaman ada perubahan bertakbirlah, seperti para sahabat Nabi, mereka keluar ketika mereka merasa berhasil menjalani ramadan, saat itulah Anda jadi pemenang di hadapan Allah SWT. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Kardin 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga