Air Aqua dari Sumur Bor Berbahaya Dikonsumsi? Berikut Standar Sehat dan Penjelasan Medisnya
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 28 Oktober 2025
0 dilihat
Isu air Aqua dari sumur bor atau air tanah, berbahaya dikonsumsi ramai dibahas. Foto: Repro Aqua.
" Munculnya isu di media sosial tentang air minum kemasan merek Aqua yang disebut berasal dari air tanah atau “air sumur” menimbulkan keresahan di tengah masyarakat "

JAKARTA, TELISIK.ID - Munculnya isu di media sosial tentang air minum kemasan merek Aqua yang disebut berasal dari air tanah atau “air sumur” menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Kekhawatiran muncul karena banyak yang menganggap air sumur berpotensi berbahaya bila dikonsumsi tanpa pengolahan.
Menanggapi hal tersebut, Vella Rohmayani, dosen Teknologi Laboratorium Medis Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), memberikan penjelasan ilmiah terkait asal-usul air tanah dan standar keamanan air minum yang berlaku di Indonesia.
Ia menekankan bahwa masyarakat perlu memahami terlebih dahulu siklus air, jenis air tanah, dan parameter mutu air minum yang telah ditetapkan pemerintah.
Menurut Vella, ketersediaan air, baik dari permukaan maupun bawah tanah, merupakan bagian dari siklus hidrologi alami. Air hujan yang turun akan meresap ke dalam tanah dan sebagian tersimpan di lapisan bumi, membentuk sumber air tanah atau akuifer.
Dalam hal ini, air tanah yang digunakan oleh produsen air kemasan seperti Aqua tidak sama dengan air sumur dangkal.
Perbedaan Air Sumur dan Air Akuifer Dalam
Vella menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan resmi Danone Indonesia, sumber air Aqua berasal dari akuifer dalam (deep aquifer) dengan kedalaman antara 60 hingga 140 meter di kawasan pegunungan.
Baca Juga: Bukan dari Gunung, Air Aqua Diambil dari Sumur Bor Diklaim jadi Standar Global Negara Maju
Jenis akuifer ini terlindungi oleh lapisan batuan kedap air sehingga relatif aman dari kontaminasi aktivitas manusia di permukaan.
Sebaliknya, air sumur dangkal bersumber dari lapisan air yang lebih dekat ke permukaan tanah. Lapisan ini lebih rentan terhadap pencemaran limbah rumah tangga, septic tank, maupun limbah industri dan pertanian.
Karena itu, air sumur dangkal yang tidak diolah dapat mengandung zat berbahaya bagi tubuh.
“Mengkonsumsi air sumur yang tidak diolah dengan baik memang berpotensi berbahaya bagi kesehatan. Air tersebut bisa terkontaminasi bakteri seperti E. coli atau logam berat, tergantung kondisi lingkungan sekitar,” jelas Vella, dilansir dari situs resmi UMSurabaya, Selasa (28/10/2025).
Risiko Air Sumur Dangkal
Penelitian di beberapa wilayah padat penduduk, seperti Jakarta, menunjukkan bahwa kualitas air tanah dangkal semakin menurun akibat pencemaran.
Kondisi ini memperkuat pentingnya pengawasan kualitas air dan pemilihan sumber air yang aman untuk konsumsi harian.
Standar Air Layak Minum
Vella menegaskan, air yang aman dikonsumsi wajib memenuhi parameter fisik, kimia, dan mikrobiologi. Berikut penjelasan standar air layak minum menurut ketentuan pemerintah:
1. Parameter fisik: Air harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
2. Parameter kimia: Air harus memiliki pH seimbang serta kadar logam berat (seperti timbal, arsen, dan merkuri) di bawah ambang batas.
3. Parameter mikrobiologi: Air wajib bebas dari bakteri koliform dan E. coli, serta tidak mengandung mikroorganisme patogen seperti Salmonella atau Cryptosporidium.
Baca Juga: Viral Respon Singkat Gibran Bingung Ditanya Optimalisasi CPNS, Begini Arti Sebenarnya
Vella menjelaskan bahwa air minum dalam kemasan seperti Aqua telah melalui proses pengawasan ketat dan wajib memenuhi seluruh parameter tersebut.
“Aqua sebagai produk air minum dalam kemasan (AMDK) wajib memenuhi semua parameter tersebut. Apalagi sumber air mereka berasal dari akuifer dalam yang terlindungi secara alami, sehingga risiko kontaminasi permukaan sangat kecil,” ungkapnya.
Saran untuk Masyarakat
Vella menambahkan bahwa masyarakat sebaiknya tidak mudah terpengaruh isu yang belum jelas sumbernya. Ia mengingatkan pentingnya memastikan air yang diminum telah diuji sesuai standar dan memiliki izin edar resmi.
“Yang terpenting, pastikan air yang dikonsumsi berasal dari sumber terpercaya, telah diuji sesuai standar, dan mendapat izin edar dari lembaga resmi seperti BPOM,” tutupnya. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS