Anggaran Besar, Pemdes Dituntut Lebih Cerdas Kelola Dana Desa

Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Rabu, 24 November 2021
0 dilihat
Anggaran Besar, Pemdes Dituntut Lebih Cerdas Kelola Dana Desa
La Ode Paliawaludin, Spi. MSi. Plt. Kadis PMD Provinsi Sultra saat memberikan sambutan Rakor Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa di salah satu hotel di Kendari. Foto: Ist.

" Dana Desa (DD) saat ini telah memasuki tahun ke 6 pelaksanaannya, setiap tahun jumlah dana yang digelontorkan oleh Pemerintah terus bertambah "

KENDARI,TELISIK.ID - Dana Desa (DD) saat ini telah memasuki tahun ke 6 pelaksanaannya, setiap tahun jumlah dana yang digelontorkan oleh Pemerintah terus bertambah.

Hal tersebut pun membawa dampak positif dalam perkembangan desa sebagai ujung tombak pelaksanaan pembangunan nasional.

Selain DD, terdapat juga Alokasi Dana Desa (ADD) dengan nominal yang bervariasi di tiap kabupaten. Tentunya juga menambah sumber pendapatan Desa dalam struktur APBDes.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas PMD Provinsi Sultra, La Ode Paliawaludin saat memberikan sambutan Rakor Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa di salah satu hotel di Kendari, pada Selasa (23/11/2021).

"Olehnya itu bertambahnya pendapatan desa harusnya dibarengi dengan kemampuan pengelolaan keuangan desa, dalam hal ini adalah Aparatur Pemerintah Desa,” katanya.

Di samping itu juga, Direktur Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa Ditjend Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri, Dr. Paudah mengakui saat ini di Kemendagri telah menerbitkan beberapa aplikasi yang wajib digunakan oleh aparatur pemerintah desa dalam pelaksanaan tugasnya.

Diantaranya adalah Siskeudes (Sistem Keuangan Desa), EPDesKel (Evaluasi Perkembangan Desa Kelurahan), ProDesKel (Profil Desa Kelurahan), SiPADes (Sistem Pengelolaan Aset Desa) secara Online.

Baca Juga: Pemkot Kendari Genjot Capaian Vaksinasi Lewat PeduliLindungi

Regulasi itu menuntut aparatur desa  mampu menjabarkan pelaksanaan tugasnya di pemerintahan desa secara serius, mengingat baik DD maupun ADD anggarannya cukup besar.

"Ini menjadi tugas berat bagi seorang aparatur desa, dimana suka tidak suka harus dilaksanakan, karena seiring Era Industri 4.0 dan Civil Society 5.0 terjadi perubahan paradigma masyarakat yaitu tidak hanya menginginkan inovasi pembangunan berkelanjutan," katanya.

Namun, dalam bentuk oelayanan administrasi dan non administrasi pemerintahan yang smart (cerdas), serta keinginan dan harapan masyarakat atau publik yaitu pelayanan prima, pelayanan tepat waktu, dan pelayanan berkualitas secara keseluruhan (Total Quality Service).

Di tempat yang sama, Konsultan P3PD (Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa) Ditjend Bina Pemdes Kemendagri, Dr. Tomy Veryanto Bawulang menjelaskan, tujuan P3PD meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sistem akuntabilitas yang akan mengarah pada peningkatan kualitas belanja di desa.

Selain itu, juga terdapat 4 komponen utama P3PD yaitu, pertama, penguatan kapasitas pemerintahan desa dan lembaga desa lainnya. Kedua, mendorong pembangunan desa partisipatif. Ketiga, perbaikan kinerja desa berbasis insentif kordinasi, pemantauan, dan kebijakan Nasional.

Baca Juga: Terima Bansos, PNS di Kendari Harus Gentleman Kembalikan Hak Rakyat Miskin

Pada intinya, P3PD mewujudkan LMS (Learning Management System) dimana akan meningkatkan Knowledge SDM di desa.

Sementara itu, laporan Ketua Panitia yang juga Kabid Pemdes DPMD Prov. Sultra, Syaifullah, SE. MSi mengatakan, upaya menyatukan persepsi dan konsep pembangunan sumber daya aparatur desa, Pemprov Sultra melalui Dinas PMD melaksanakan Rakor Pengembangan Kapasitas aparatur desa, dengan maksud melalui Aplikasi “Smart Pemdes Sultra”.

Hal ini dapat menyelaraskan Program Pembangunan Kapasitas Aparatur Desa, tercipta sistem tata kelola Pemerintahan Desa yang baik, dan Digitalisasi Pemerintahan Desa diimbangi dengan litersi digital, serta bertujuan terwujudnya teknologi  informasi yang mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi, kemudahan akses dan informasi dan layanan dasar.

Sehingga hal tersebut dapat menciptakan peningkatan kualitas hidup masyarakat di pedesaan khususnya di Bumi Anoa. (A-Adv)

Reporter: Nurdian Pratiwi

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga