Angkatan Laut AS Rilis Foto Balon Mata-Mata Asal China
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Jumat, 10 Februari 2023
0 dilihat
AS berupaya mengumpulkan sebanyak mungkin puing balon udara China dan muatan yang dibawanya. Diharapkan ada banyak hal yang bisa dipelajari. Foto: Repro Sindonews.com
" Balon pengintai pemerintah China ditembak jatuh pesawat tempur siluman F-22 Raptor Angkatan Udara AS, setelah seminggu melintas wilayah AS dan Kanada "
WASHINGTON, TELISIK.ID - Angkatan laut Amerika Serikat (AS) merilis gambar yang menunjukkan komponen utama dari balon udara pengintai pemerintah China yang diambil dari Samudera Atlantik di lepas pantai Carolina Selatan.
Melansir Sindonews.com, balon pengintai pemerintah China ditembak jatuh pesawat tempur siluman F-22 Raptor Angkatan Udara AS, setelah seminggu melintas wilayah AS dan Kanada.
Foto-foto tersebut diposting di situs web Defense Visual Information Distribution Service (DVIDS) militer AS hari ini. Personel angkatan laut menggunakan perahu karet kecil secara manual menarik sebagian dari lapisan balon udara dan muatannya keluar dari air.
Terlihat pada gambar, muatan balon udara itu merupakan struktur tubular scaffolding berupa bagian dari panel surya di salah satu ujungnya.
AS berupaya mengumpulkan sebanyak mungkin puing balon udara China dan muatan yang dibawanya. Diharapkan ada banyak hal yang bisa dipelajari, termasuk tentang kemampuan balon dan konstruksi dasarnya.
Baca Juga: Balon Udara Diduga Mata-Mata Perburuk Hubungan AS-Tiongkok
Dikutip Okezone.com, Kepala Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (NORAD) AS-Kanada dan Komando Utara AS (NORTHCOM) Jenderal Angkatan Udara Glen VanHerck mengatakan, balon udara ini berukuran besar.
Tinggi balon itu sekitar 200 kaki (60 m) dengan porsi muatan yang sebanding ukurannya dengan pesawat regional dan beratnya ratusan (berpotensi ribuan pound).
China telah berulang kali menegaskan bahwa pesawat itu untuk penggunaan sipil dan memasuki AS karena force majeure (benar-benar kecelakaan).
AS mengatakan, Pentagon berusaha mengatur panggilan telepon antara Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan mitranya dari China setelah balon itu ditembak jatuh, tetapi ditolak oleh China.
Baca Juga: Tentara Bayaran Rusia Kerja Sama Mata-Mata China, Siap Hancurkan Ukraina
"Garis antara militer kita sangat penting pada saat-saat seperti ini. Sayangnya, RRC telah menolak permintaan kami," kata sekretaris pers pertahanan Brigadir Jenderal Patrick Ryder dalam sebuah pernyataan dikutip dari Okezone.com.
Penemuan balon memicu krisis diplomatik, dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken segera membatalkan perjalanan akhir pekan ke China (penemuan tingkat tinggi pertama AS-China di sana selama bertahun-tahun) atas tindakan tidak bertanggung jawab.
Para ahli mengatakan bahwa puing-puing balon dapat memberi AS wawasan berharga tentang teknologi dan teknik pengawasan udara China, yang memungkinkan mereka untuk lebih memahami apa yang mampu dilakukan balon itu dan bagaimana ia mengirimkan informasi. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS