Aset Pemkab Buton Bertebaran di Baubau, Dinas PUPR Tak Ada Anggaran Bangun Workshop

Febriyani, telisik indonesia
Rabu, 05 Februari 2025
0 dilihat
Aset Pemkab Buton Bertebaran di Baubau, Dinas PUPR Tak Ada Anggaran Bangun Workshop
Kantor Dinas PUPR Kabupaten Buton di area perkantoran Bupati Buton (kiri). Workshop alat berat (kanan). Foto: Ist

" Aliansi Pemerhati Rakyat Buton (Ampera) berencana menggelar demonstrasi di kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara "

BUTON, TELISIK.ID — Aliansi Pemerhati Rakyat Buton (Ampera) berencana menggelar demonstrasi di kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

Rencana aksi ini dipicu oleh Dinas PUPR yang dinilai tidak transparan dalam mengelola aset milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton, termasuk mobil tronton dan dozer mini yang kini berada di Kota Baubau.

Ketua Ampera Buton, Fahrul, mengatakan bahwa dalam waktu dekat mereka akan mengirimkan surat ke Polres Buton terkait rencana aksi.

Baca Juga: ATR/BPN Muna Barat Tegaskan Penerbitan Sertifikat Dibiayai APBN, 30 Desa Terima PTSL

Menurut Fahrul, aset Pemkab Buton seperti tronton, dozer mini, grader, ekskavator, dan hilux double cabin seharusnya ditempatkan di Kabupaten Buton untuk memaksimalkan pengelolaannya dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Fahrul menilai tidak ada alasan untuk membawa asset-aset tersebut ke Baubau, terutama mengingat potensi luas tanah di Buton yang bisa digunakan untuk membuat workshop guna merawat dan mengamankan aset pemkab.

“Pemda Buton seharusnya dapat menganggarkan untuk membangun workshop,” ujarnya, Rabu (5/2/2025).

Lembaga Pemerhati Hukum Nusantara (LPHN) Buton juga menyoroti masalah yang sama. Ketua LPHN, Muhlis, mengkritik ketidaktransparansian dalam pengelolaan alat berat milik Pemkab Buton.

Dia menilai alat-alat seperti tronton dan dozer mini seharusnya dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan PAD. “Jika alat ini dikelola dengan baik, kontribusinya terhadap PAD bisa meningkat,” kata Muhlis.

Muhlis juga menyoroti keberadaan sejumlah alat berat yang kini terletak di Baubau dan meminta agar alat-alat tersebut dipindahkan ke Pasarwajo agar pengelolaannya lebih efektif.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas PUPR Buton, M. Wahyudin, menjelaskan bahwa alat-alat berat tersebut masih ditempatkan di Baubau karena tidak ada bengkel atau gudang penyimpanan di Buton serta untuk alasan keamanan.

Baca Juga: Pasar Rakyat Burangasi Kembali Dibuka, Pedagang Berharap Ramai Pembeli

Wahyudin menyebutkan bahwa selama ini tidak ada anggaran untuk membangun workshop (bengkel), sehingga keberadaan petugas perawatan yang ada di Baubau menjadi alasan penyimpanan dilakukan di wilayah tersebut.

Terkait ekskavator, Wahyudin mengatakan bahwa alat berat ini ditempatkan di Desa Kaumbu, Kecamatan Wolola, untuk membantu pengelolaan sampah di tempat pembuangan sampah setempat.

“Jika ekskavator dipindahkan ke Pasarwajo, sampah di Desa Kaumbu akan dibiarkan membusuk,” ujarnya, sambil menambahkan bahwa pemindahan alat ini bisa merugikan masyarakat. (A)

Penulis: Febriyani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TAG:
Baca Juga