Balon Diduga Mata-Mata China Masuk Wilayah Amerika
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Jumat, 03 Februari 2023
0 dilihat
Departemen Pertahanan AS atau Pentagon sedang melacak balon udara yang diduga mata-mata China saat melintas di Amerika bagian utara. Foto: Repro Defense.gov
" Sebuah balon diduga mata-mata berasal dari China masuk di wilayah Amerika Serikat (AS) "
NEW YORK, TELISIK.ID - Sebuah balon diduga mata-mata berasal dari China masuk di wilayah Amerika Serikat (AS). Departemen Pertahanan AS atau Pentagon telah melacak balon itu beberapa hari.
Melansir dari Detik.com, Pentagon telah melacak balon tersebut saat melintasi Amerika Serikat bagian utara.
"Kami yakin bahwa balon pengintai ketinggian tinggi ini milik China. Contoh aktivitas ini telah diamati selama beberapa tahun terakhir, termasuk sebelum pemerintahan ini," kata Juru Bicara Pentagon, Jenderal Patrick Ryder.
Baca Juga: Deretan Negara Terkorup di Dunia, Ada Indonesia?
Balon mata-mata tersebut dilaporkan terlihat di atas Billings, Montana, pada Rabu (1/2/2023) lalu. Balon itu terbang dari Kepulauan Aleutian, melalui Kanada, dan ke Montana. Pada Rabu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dilaporkan menggelar pertemuan dengan para pemimpin militer dan pertahanan senior.
Pejabat senior militer Amerika Serikat sempat mempertimbangkan untuk menembak jatuh balon mata-mata di atas Montana, yang juga pangkalan angkatan udara dan basis dari tiga rudal nuklir. Namun, tidak jadi dilakukan karena risiko terhadap keselamatan dan keamanan orang-orang di darat seperti dikutip dari Liputan6.com.
Baca Juga: Bukannya Keluar Uang, Menikah dan Punya Anak di Negara Ini Malah Dibayar Pemerintah
Amerika Serikat sudah mengambil langkah-langkah untuk memastikan balon tersebut tidak mengumpulkan informasi yang sifatnya sensitif. Keberadaan balon mata-mata ini juga terjadi beberapa hari sebelum Menteri Luar Negeri Antony Blinken berencana melakukan kunjungan ke China.
Belum diketahui jelas apakah balon mata-mata milik China ini akan memengaruhi perjalanannya ke China, yang masih menunggu pengumuman resminya dari Departemen Luar Negeri. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS