Bank Sampah Sehati, Solusi Pengelolaan Sampah Warga Kendari

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Sabtu, 10 Juli 2021
0 dilihat
Bank Sampah Sehati, Solusi Pengelolaan Sampah Warga Kendari
Suasana sosialisasi pengelolaan sampah oleh JARS Foundation bersama DLHK Kendari. Foto: Fitrah Nugraha/Telisik

" Menumpuknya sampah sudah menjadi permasalahan berbagai daerah, termasuk di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Untuk menangani persoalan satu ini, berbagai cara pun dilakukan agar sampah-sampah yang ada bisa dikelola dengan baik. "

KENDARI, TELISIK.ID – Menumpuknya sampah sudah menjadi permasalahan berbagai daerah, termasuk di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Untuk menangani persoalan satu ini, berbagai cara pun dilakukan agar sampah-sampah yang ada bisa dikelola dengan baik.

Untuk mengatasi permasalahan sampah yang kini volumenya mencapai 260 ton, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menggandeng Jendela Rumah Sehati (JARS) Foundation untuk menggagas tempat pengelolaan sampah, yakni Bank Sampah Sehati. Sehingga sampah yang dihasilkan masyarakat, tidak semua dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) Puuwatu, namun sampah yang bernilai ekonomis daapt diolah atau didaur ulang menjadi barang terbarukan yang dapat dimanfaatkan lagi.

Bank Sampah Sehati yang berlokasi di Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari ini menjadi tempat pengumpulan sampah warga masyarakat sekitar untuk diolah menjadi barang yang bernilai jual.

 

Lokasi Bank Sampah Sehati di Kelurahan Lahundape. Foto: Ist.

 

Meski pun baru akan dilaunching dalam waktu dekat, namun pihak pengelola Bank Sampah Sehati sudah mensosialisasikan agar warga masyarakat dapat berpartisipasi untuk membawa atau menabung sampahnya di bank sampah ini.

Tim JARS Foundation, Titik Suminar mengungkapkan, dalam pengelolaan bank sampah ini warga akan menabung sampahnya di Bank Sampah tersebut.

Dimana, warga bisa memilih apakah tabungan hasil sampahnya yang bernilai ekonomis itu mau diambil dalam bentuk uang tunai atau ditabung yang ke depan akan ditukar dalam bentuk sembako.

"Bank Sampah yang akan launching ini akan terintegrasi dengan masyarakat modern. Makanya tak bosan-bosan kami berharap masyarakat untuk jadi bagian dari perubahan Kota Kendari. Jangan hanya camat, lurah atau Kadis, tapi mesti tanggung jawab kita semua," katanya, belum lama ini.

 

Bank Sampah Sehati di Kelurahan Lahundape. Foto: Ist.

 

Selain dapat ditukar dalam bentuk uang tunai atau sembako, sampah yang ditabung oleh warga Kota Kendari juga dapat ditukar dengan emas.

Untuk bisa mendapatkan emas ini, warga hanya membawa sampah berjenis plastik untuk ditabung di Bank Sampah Sehati.

Baca juga: Masih Banyak Warga Kendari Tak Pakai Masker

Pengelola Bank Sampah Sehati, Aisa Rauf mengatakan, sebagai salah satu program pengelolaan sampah maka JARS Foundation bersama Pemkot Kendari menjadikan Bank Sampah Sehati ini sebagai tempat mengolah sampah menjadi barang yang dapat dimanfaatkan, salah satunya adalah paving block yang dibuat dari sampah plastik.

Untuk berpartisipasi di bank sampah ini, warga akan terdaftar menjadi nasabah Bank Sampah Sehati, yang kemudian bisa membawa sampah plastik untuk ditabung.

"Jadi nasabah bank sampah kami, kalau setor sampah plastik seperti sampah botol dan lainnya, kami catat sebagai tabungan sampah yang nilainya akan dirupiahkan," katanya kepada Telisik.id.

 

Sosialisasi pengelolaan sampah oleh Pemkot Kendari dan JARS Foundation, beberapa waktu lalu. Foto: dok. Telisik

 

"Nanti nasabah dikasih buku tabungan. Jadi kalau tabungannya sudah banyak, bisa diambil jadi emas, bisa juga dalam bentuk sembako atau uang. Tergantung nasabahnya mau apa," sambungnya.

Untuk emas ini berupa emas mini Antam 0,025 gr. Harganya mengikuti harga resmi, yang sewaktu-waktu bisa berubah.

Jika ada warga ingin menyetor sampahnya, ia mengimbau agar sampah tersebut dipisah, tidak tercampur dengan sampah lainnya, serta jangan dalam kondisi basah.

"Mohon dipisah sesuai jenisnya, jangan dicampur. Dan jangan dalam keadaan basah. Sampah yang dibawa akan dihargai Rp 500 per kilogram," pungkasnya.

Adapun sampah yang diterima di antaranya, kantong kresek plastik pasar, kemasan mi instant, kemasan sachet kopi, susu, makanan ringan.

Kemudian, kemasan minyak goreng, kemasan sabun mandi atau sabun cuci, kemasan isi ulang pembersih lantai, sabun bubuk/cair cuci piring, cuci pakaian.

Termasuk juga styrofoam, bungkusan popmie berbahan gabus, serta kemasan air mineral.

Baca juga: Kebun Raya Kendari, Destinasi Wisata Alam dan Tanaman

Sementara itu, Pemkot Kendari melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kendari terus mendampingi tim JARS Foundation dalam melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat agar dapat ikut serta menyetor sampahnya di Bank Sampah Sehati.

Sebab, kehadiran bank sampah ini dapat menjadi salah satu solusi dalam penanganan sampah di Kota Kendari yang setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Kepala DLHK Kendari, Nismawati mengatakan, model bank sampah ini sebenarnya sama seperti bank sampah yang lainnya. Hanya saja ke depan akan dihubungkan dengan digital, dimana akan dibuatkan website.

"Bank sampah ini kita libatkan anak milenial, karena memang akan berbasis website," katanya kepada Telisik.id, belum lama ini.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, untuk pengelolaannya masyarakat diminta untuk bisa memilah sampah organik dan anorganik atau sampah kering dan basah agar ketika sampah sampai di bank sampah tinggal langsung diolah tanpa harus memilah lagi.

"Jadi nanti itu boleh masyarakat yang datang ke bank sampah, bisa juga sampahnya dijemput. Tapi, masyarakat mesti lakukan pemilahan, karena untuk mengolah sampah itu harus ada pemilahan, karena sampah organik dan anorganik pengelolaannya berbeda," jelasnya.

Untuk saat ini, Bank Sampah Sehati ini sedang dipersiapkan untuk dilaunching, salah satunya yang sedang dilakukan pembuatan paving block dari sampah pelantik dengan menggunakan alat modern.

Pada saat launching nanti, kata Nismawati, pihaknya akan memamerkan hasil olahan sampah plastik yang diolah menjadi paving block.

"Saat ini teman-teman JARS juga sudah mengumpulkan bekas styrofoam dan sampah plastic yang akan diolah jadi paving block. Nah, saat launching paving block yang diinjak nanti hasil dari daur ulang sampah plastik," pungkasnya. (B-Adv)

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga