Bawaslu Diminta Jeli Melihat Gerakan Umar Samiun di Wakatobi

Musdar, telisik indonesia
Selasa, 10 November 2020
0 dilihat
Bawaslu Diminta Jeli Melihat Gerakan Umar Samiun di Wakatobi
Ketua Tim Pemenangan Paslon HALO, Muhammad Ali. Foto: Ist.

" Kita hanya berharap saja Bawaslu, KPU dan penyelenggara semua dapat melihat ini secara jeli, secara terang benderang, pada posisi mana dia. Sebagai tim sukses, sebagai seorang dermawan, atau sebagai apa. "

KENDARI, TELISIK.ID - Baru-baru ini masyarakat Wakatobi dikejutkan dengan sikap tokoh masyarakat Kepulauan Buton (Kepton) Umar Samiun, yang mengundurkan diri sebagai tim kampanye Paslon Haliana-Ilmiati (HATI).

Kemudian tak berselang lama, dia hadir kembali berdiri di panggung kampanye Paslon HATI.

Tak hanya itu, usai mengundurkan diri, mantan Ketua DPW PAN Sultra itu menunjukkan sikap loyalnya dengan melakukan kegiatan sosial yakni memberikan bantuan beras kepada masyarakat.

Menanggapi sikap loyalis HATI itu, Tim Pemenangan Paslon HALO mengapresiasi Umar Samiun yang sudah membantu masyarakat Wakatobi di tengah pandemi COVID-19. Namun, HALO merasa aneh dengan sikap mantan Bupati Buton dua periode itu.

Pasalnya, di samping Umar Samiun memberikan bantuan beras yang jumlahnya tidak sedikit itu, Umar Samiun masih berdiri di atas panggung kampanye Paslon HATI.

Baca juga: Disebut Tak Membangun, Rusman Heran Kebijakannya Malah Dikritisi

"Kita hanya berharap saja Bawaslu, KPU dan penyelenggara semua dapat melihat ini secara jeli, secara terang benderang, pada posisi mana dia. Sebagai tim sukses, sebagai seorang dermawan, atau sebagai apa," ungkap Ketua Tim Pemenangan HALO, Muhammad Ali, Selasa (10/11/2020).

Kendati begitu, secara politik, kehadiran Umar Samiun tidak membuat HALO gentar. HALO tetap optimis menang pada 9 Desember mendatang.

"Masyarakat sudah pintar melihat trik-trik yang begituan," tambah Politisi Golkar ini.

Muhammad Ali berharap, proses demokrasi di kabupaten yang dijuluki memiliki ''surga bawah laut" ini jangan dicederai dengan cara-cara yang kurang elegan.

"Ayolah digiring demokrasi ini ke demokrasi yang memberikan edukasi, sehingga berjalan fair, damai, anggun untuk melahirkan pemimpin yang memiliki legitimasi. Setelah itu, kita tidak berdebat panjang lagi setelah Pilkada," tutup Muhammad Ali. (B)

Reporter: Musdar

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga