Bolehkah Membangukan Sahur dengan Toa Masjid? Berikut Penjelasannya

Andi Sulthan Mujahidin, telisik indonesia
Sabtu, 24 April 2021
0 dilihat
Bolehkah Membangukan Sahur dengan Toa Masjid? Berikut Penjelasannya
Ilustrasi toa masjid. Foto: Repro republika.co.id

" Seperti yang disampaikan Syekh Athiyah dalam fatwa Al-Azhar 8/284: berjalan keliling, mengumumkan di masjid, melantunkan syair-syair, lentera. dan menggunakan lentera. "

KENDARI, TELISIK.ID - Beragam cara membangunkan sahur, baik dengan cara yang lucu dan sampai teriak.

Membangunkan sahur dengan cara teriak dalam kurun waktu yang lama menjadi sebuah perbincangan halayak.

Sebelumnya, cara membangunkan sahur jadi polemik usai dibahas aktris Zaskia Adya Mecca. Zaskia mengunggah video tentang cara masjid di sekitar rumahnya membangunkan sahur.

Menurut Zaskia, cara membangunkan sahur di masjid dekat rumahnya tidak etis karena berteriak-teriak. Padahal, ada warga di sekitar yang tidak menjalankan ibadah puasa.

Lantas, bolehkah membangunkan warga untuk sahur dengan menggunakan toa masjid?

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kendari, Moch. Safruddin menyampaikan, di masa modern ini sudah banyak beragam cara membangunkan sahur, pada dasarnya cara membangunkan sahur itu sudah ada sejak dulu.

"Seperti yang disampaikan Syekh Athiyah dalam fatwa Al-Azhar 8/284: berjalan keliling, mengumumkan di masjid, melantunkan syair-syair, lentera. dan menggunakan lentera," ungkapnya, Sabtu (24/4/21).

Ia juga menjelaskan, boleh membangunkan orang sahur melalui toa, tetapi baiknya dengan cara yang santun.

"Boleh-boleh saja membangunkan orang yang untuk sahur melalui toa, namun harus dengan kata-kata yang santun, pun tidak menggunakan kata-kata yang dapat melukai dan menyinggung orang lain," ujarnya.

Safruddin melanjutkan, membangunkan sahur sebaiknya memperhatikan waktu dan kondisi sekeliling, karena negara ini adalah negara toleran dalam beragama.

Baca Juga: Ini Cara Rasulullah Bertemu Malam Lailatul Qadar Beserta Doanya

"Dan juga jangan terlalu malam karena mengganggu orang yang masih tidur, apalagi banyak yang beragama selain Islam," katanya.

Olehnya itu, ia berharap agar pengurus masjid ataupun masyarakat yang membangunkan sahur jangan terlalu malam. Sebaiknya pada jam 3 subuh dan memplay shalawatan.

"Ya kalau di Kendari imsaknya kan jam 4.25, maka kita boleh membangunkan jam 3.00 untuk memberikan kesempatan ibu-ibu untuk memasak jadi idealnyanya berdasarkan hadis nabi kita disunahkan mengakhirkan waktu sahur dan mempercepat waktu buka ketika sudah sampai," ungkapnya

"Bagi para pengurus masjid janganlah terlalu malam untuk memutar masjid, soalnya jam 1 itu masih terlalu malam, kesempatan untuk salat tahajud atau misalnya jam 2. Jam 3 malam lebih pas, setengah jam itu memasak setengah jam untuk makan Insyaallah kita juga tidak ketiduran untuk melaksanakan salat subuh," sambungnya. (B)

Reporter: Andi Sulthan Mujahidin

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga