Butur Bakal Bangun Embung untuk Kebutuhan Air Petani

Aris, telisik indonesia
Rabu, 04 Mei 2022
0 dilihat
Butur Bakal Bangun Embung untuk Kebutuhan Air Petani
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buton Utara, Yusuf, saat meninjau lokasi perkebunan milik warga Desa Lagundi. Foto: Aris/Telisik

" Dinas Pertanian Kabupaten Buton Utara (Butur) akan membangun sumur bor dengan embung sebagai penampung air untuk menyuplai kebutuhan air bagi petani "

BUTON UTARA, TELISIK.ID - Dinas Pertanian Kabupaten Buton Utara (Butur) akan membangun sumur bor dengan embung sebagai penampung air untuk menyuplai kebutuhan air bagi petani di Desa Lagundi, Kecamatan Kambowa, Kabupaten Butur.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Butur, Yusuf mengatakan, di lokasi perkebunan masyarakat Desa Lagundi tidak ada air, apalagi masyarakat harus mengangkut air dari sumber air dengan jarak sekitar kurang lebih 4-6 kilo meter.

"Ini kan kita bisa buat sumur bor, namanya irigasi air dalam," ujarnya saat di lokasi perkebunan milik salah satu warga, Rabu (4/5/2022).

Ia menambahkan, untuk embung itu nantinya juga akan berfungsi sebagai penampung air hujan di saat musim penghujan. Sementara sumur bor, dalam hal ini untuk menarik air dari dalam tanah, akan dominan dipakai di musim kemarau, walau pun harus menggunakan bahan bakar.

"Tapi kalau hujan, kita murni pakai air hujan, karena itu lebih hemat," jelasnya.

Baca Juga: Pantai Meleura Muna Jadi Sasaran Pengunjung Saat Libur Lebaran

Untuk anggaran pembangunan sumur bor dan embung tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK), karena menunya antara lain jalan tani, juga termasuk irigasi air tanah dalam.

Yusuf mengatakan, dengan dibangunnya sumur dan embung itu akan menunjang peternakan, pangan, hortikultura dan perkebunan.

Baca Juga: Jadwal Kapal Perintis Sabuk Nusantara 82 Periode 5-13 Mei 2022

Selain berfungsi untuk tanaman, ia mengatakan, embung juga bisa dibuat lebih menarik untuk tempat rekreasi terbatas bagi petani di sekeliling embung.

Sementara itu, untuk pengadaannya melalui proses pengusulan, misalnya dari Maret, April dan Mei. Selanjutnya usulan itu akan dievaluasi di Pusat. Ia mengatakan, jika usulan itu lolos, itu berarti untuk anggaran 2023.

"Kalau tidak lolos, itu kita usulkan lagi untuk diperubahan 2023 atau di 2024," jelas Yusuf yang juga Ketua Nahdlatul Ulama Butur. (C)

Reporter: Aris

Editor: Kardin

Artikel Terkait
Baca Juga