Cerita Ayana Moon Mualaf di Usia 7 Tahun, Ditentang Keluarga yang Phobia Islam

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 17 Desember 2024
0 dilihat
Cerita Ayana Moon Mualaf di Usia 7 Tahun, Ditentang Keluarga yang Phobia Islam
Perjalanan Ayana Moon memeluk Islam penuh tantangan dari keluarga. Foto: Instagram @Xolovelyayana

" Ayana Jihye Moon, selebgram asal Korea Selatan, kembali menarik perhatian publik. Perempuan berhijab ini menceritakan kisah perjalanannya memeluk Islam sejak usia muda "

JAKARTA, TELISIK.ID - Ayana Jihye Moon, selebgram asal Korea Selatan, kembali menarik perhatian publik. Perempuan berhijab ini menceritakan kisah perjalanannya memeluk Islam sejak usia muda.

Keputusannya menjadi mualaf bukanlah hal mudah, terlebih ketika harus berhadapan dengan penolakan keluarganya. Namun, keteguhan hati Ayana membawanya tetap menjalani keyakinan yang ia pilih.

Ayana mengaku mulai tertarik dengan Islam sejak usia tujuh tahun. Ketertarikannya muncul berkat cerita sang kakek yang bekerja di bidang politik.

Setiap kali kakeknya pulang ke Korea, ia kerap bercerita tentang orang Muslim. Ayana kecil penasaran dengan kebiasaan umat Islam, seperti mengenakan hijab dan tidak makan babi.

"Saya masuk Islam tahun 2012. Saat usia tujuh tahun, kakek saya selalu cerita tentang orang Muslim. Mereka pakai hijab, niqab, dan tidak makan babi. Saya penasaran kenapa mereka seperti itu," ujar Ayana, seperti dikutip dari  Insertlive, Selasa (17/12/2024).

Keingintahuan itu akhirnya membawa Ayana mempelajari budaya Timur Tengah selama sembilan tahun. Di tengah pencariannya, Ayana memutuskan untuk memeluk Islam pada tahun 2012. Namun, keputusannya ini mendapat penolakan dari keluarga, terutama orang tuanya.

Baca Juga: Mantan Pendeta Mualaf Usai Memurtadkan 3.000 Orang

Ayana mengungkapkan bahwa keluarganya ateis dan sulit menerima keyakinan yang ia pilih. Kondisi ini memaksa Ayana untuk berjuang sendirian, termasuk saat belajar di Malaysia.

“Orang tua saya tidak support. Waktu saya ke Malaysia, saya harus cari uang sendiri. Itu memang susah, tapi saya pikir itu ujian dari Allah SWT,” tutur Ayana.

Baginya, ujian tersebut justru membuatnya semakin kuat dan memahami arti kehidupan yang sesungguhnya. Penolakan keluarga bukan satu-satunya tantangan yang dihadapi Ayana.

Menurutnya, masyarakat Korea masih memiliki prasangka buruk terhadap Islam.

Hal ini menjadi salah satu alasan orang tuanya khawatir ia tidak bisa hidup nyaman sebagai seorang Muslim di Korea.

“Di Korea masih banyak orang yang punya prasangka buruk tentang Islam. Orang tua saya khawatir bagaimana saya bisa hidup di Korea sebagai Muslim,” ujar Ayana.

Meski begitu, ia tetap berpegang teguh pada pilihannya. Ayana merasa setiap orang memiliki hak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri.

“Tapi saya selalu berpikir ini hidup saya. Mereka tidak suka, jadi bagaimana? Itu ujian yang membuat saya lebih kuat dan lebih baik dalam Islam,” tegas Ayana.

Dengan keyakinan yang kuat, ia mampu melewati berbagai rintangan dan terus melangkah maju. Ayana menambahkan bahwa ia tidak ingin terlalu mengingat masa-masa sulit yang pernah dialami.

Menurutnya, memikirkan kesulitan hanya akan membuatnya sedih dan menghambat langkahnya. Oleh karena itu, ia lebih memilih melupakan masa lalu dan fokus menjalani kehidupan.

“Pasti pernah ada masa sulit, tapi saya sudah lupa. Kalau dipikirkan terus, itu hanya membuat saya sedih. Jadi saya biasanya melupakan saja,” ungkap Ayana.

Sikap positif inilah yang membuatnya mampu bertahan hingga sekarang. Meski namanya populer di Indonesia, Ayana mengaku tidak ingin bekerja di dunia entertainment.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Gede Wudane: Mualaf yang Kini Kepala KUA di Konawe Utara

Menurutnya, pekerjaan tersebut bersifat jangka pendek dan tidak bisa ia tekuni untuk waktu lama. Ayana lebih tertarik pada bidang politik dan bisnis sesuai dengan jurusan kuliahnya.

“Saya bukan artis atau selebriti. Saya selalu berpikir dunia entertainment itu pendek. Karena itu, saya mulai belajar bisnis dan politik,” jelas Ayana.

Selama tinggal di Indonesia, ia merasa bersyukur bisa menjadi brand ambassador beberapa produk ternama.

“Saya datang ke Indonesia tahun 2018. Alhamdulillah, saya bisa mendapat banyak pekerjaan dan menjadi brand ambassador untuk beberapa brand,” ujarnya.

Kesempatan tersebut ia anggap sebagai berkah sekaligus sarana untuk menginspirasi banyak orang. Ayana Moon menjadi salah satu contoh inspiratif bagi banyak perempuan Muslim, khususnya di Indonesia.

Perjuangannya memeluk Islam dan tetap teguh di tengah berbagai rintangan memberikan banyak pelajaran. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga