Cuaca Perairan Bombana Mulai Ekstrem

Hir Abrianto, telisik indonesia
Senin, 21 Desember 2020
0 dilihat
Cuaca Perairan Bombana Mulai Ekstrem
Suasana fauna sedang ekstrem. Foto: Repro Tempo.co

" Saat ini cuaca di perairan Bombana mulai bergejolak, semua petugas lapangan (Pelabuhan) kami perintahkan lakukan pengawasan secara ketat dan berkala terhadap cuaca dan kapal yang akan berangkat. "

BOMBANA, TELISIK.ID - Perairan, Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai menampakan kondisi iklim dan cuaca ekstrem. Sehingga, kapal angkutan umum diminta waspada.

Menanggapi kondisi saat ini, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bombana, Ramsi Rafiu berinisiatif mengumpulkan petugas pelabuhan guna mendapatkan laporan terkini terkait armada-armada kapal yang selama beroperasi.

Selain itu, Ramsi juga terus berkoordinasi dengan kepolisan serta pihak Sahbandar sebagai penanggung jawab penuh atas pemberian izin berlayar transportasi laut.

"Saat ini cuaca di perairan Bombana mulai bergejolak, semua petugas lapangan (Pelabuhan) kami perintahkan lakukan pengawasan secara ketat dan berkala terhadap cuaca dan kapal yang akan berangkat," ucap Ramsi kepada Telisik.id, Senin (21/12/2020).

Lebih lanjut, Ramai menambahkan, jika kondisi tidak mendukung ini masih berlanjut maka ia meminta para ABK kapal untuk tidak memaksakan diri berlayar.

Baca juga: Peringati Hari Ibu, Bupati Sebut Perempuan Sumber Daya Pembangunan Konsel

"Peralatan keselamatan harus disiapkan. Kami minta juga kepada para ABK kapal jangan paksakan berlayar kalau cuaca tidak mendukung," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Rumbia, Syamsul Rijal mengakui, setiap di penghujung tahun memasuki musim barat, ombak diperairan Bombana perlu diwaspadai.

"Sekarang musim barat, nelayan dan kapal-Kapal kami minta dalam berlayar pastikan selamat," ujarnya saat ditemui.

Olehnya itu, Syamsul menegaskan, tidak akan memberikan izin berlayar bila kelengkapan pelayaran tidak tersedia. Selain itu, muatan kapal juga diharuskan lebih sedikit dari kapasitas muatan.

"Jam berlayar dipercepat, bila hasil pemeriksaan tidak tersedia alat safety (keselamatan) atau penumpang padat, maka kami tidak akan izinkan berlayar karena keselamatan harus diutamakan," tegasnya. (B)

Reporter: Hir Abrianto

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga