Dapat Suntikan Dana Rp 750 Miliar, Angkasa Pura Harus Bangkit
Rahmat Tunny, telisik indonesia
Rabu, 22 Juli 2020
0 dilihat
Ananta Wahana, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP. Foto: Rahmat Tunny/Telisik
" Dengan dana segar ini AP II bisa mulai menata kembali alur bisnis penerbangan dan pengelolaan bandara yang babak belur dalam beberapa bulan terakhir sejak pandemi COVID-19. "
JAKARTA, TELISIK.ID - PT Angkasa Pura II (Persero) ikut merasakan dampak dari pandemi COVID-19. Wabah mematikan ini tidak hanya menghancurkan kesehatan dan jiwa manusia, namun berhasil memporak-porandakan ekonomi nasional.
"Kalau kita bicara pandemi COVID saat ini, kita bukan hanya bicara masalah kesehatan, tetapi juga soal keuangan, yaitu laba, pendapatan, kerugian, dan hutang. Kita semua tahu bahwa tingkat pendapatan BUMN di masa pandemi ini anjlok semua, termasuk AP II," kata Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Ananta Wahana kepada Telisik.id di Jakarta, Rabu (22/7/2020).
Ananta memperkirakan, pendapatan Angkasa Pura II hingga akhir tahun 2020 ini hanya bisa meriah sekitar 50 sampai dengan 60 persen dari rata-rata pendapatan tahunannya.
Meski demikian, wakil rakyat Dapil Banten III (Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang) ini mengaku optimis, perusahaan plat merah itu bisa segera menata kembali kegiatan bisnisnya. Apalagi, belum lama ini AP II mendapatkan suntikan dana pinjaman dari BNI kurang lebih Rp 750 milliar.
"Dengan dana segar ini AP II bisa mulai menata kembali alur bisnis penerbangan dan pengelolaan bandara yang babak belur dalam beberapa bulan terakhir sejak pandemi COVID-19," katanya.
Mantan Sekretaris DPD PDIP Provinsi Banten ini juga menyoroti terkait dengan wacana penggabungan AP I dan AP II menjadi satu perusahaan.
Baca juga: Demokrat Sambut Baik Vaksin COVID-19 dari Sinovac
"Ini juga berarti akan banyak terjadi perampingan, baik di jajaran manajemen, perampingan operasional, maupun perampingan keuangan. Mengingat peran kunci AP II sebagai gerbang masuk dan keluar Indonesia, peleburan dan perampingan ini kiranya harus dijalankan dengan mulus," katanya.
"Jangan sampai perampingan ini mengganggu operasional perusahaan dan menimbulkan benturan-benturan internal," sambung dia.
Diketahui, sebelumnya, PT Angkasa Pura II memperoleh fasilitas pinjaman maksimal Rp 750 miliar dari PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk. Penandatanganan perjanjian kredit dilakukan pada Jumat 29 Mei 2020.
Director of Finance PT Angkasa Pura II Wiweko Probojakti mengatakan, pinjaman ini digunakan untuk corporate general purposes.
Diakui Wiweko, pada tahun ini industri penerbangan nasional dan global terdampak pandemi COVID-19, meski begitu PT Angkasa Pura II berkomitmen tetap menjaga konektivitas udara di Indonesia melalui 19 bandara yang beroperasi melayani berbagai penerbangan.
“Perjanjian fasilitas pinjaman yang baru ditandatangani hari ini merupakan bentuk kepercayaan perbankan terhadap fundamental PT Angkasa Pura II. Dan dalam waktu dekat akan diperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Himbara maupun swasta lainnya," kata Wiweko.
Reporter: Rahmat Tunny
Editor: Haerani Hambali