Penipuan Online Dominasi Kejahatan di Jakarta, Tiga Pekan Lima Kali Tawuran dan Libatkan Anak Bawah Umur

Mustaqim, telisik indonesia
Sabtu, 30 Desember 2023
0 dilihat
Penipuan Online Dominasi Kejahatan di Jakarta, Tiga Pekan Lima Kali Tawuran dan Libatkan Anak Bawah Umur
Tawuran yang terjadi di Manggarai, Jakarta Selatan, pada akhir November 2023. Foto: Repro Antara

" Angka kejahatan di wilayah hukum Polda Metro Jaya selama 2023 mengalami peningkatan 32 persen dari tahun 2022 "

JAKARTA, TELISIK.ID – Angka kejahatan di wilayah hukum Polda Metro Jaya selama 2023 mengalami peningkatan 32 persen dari tahun 2022. Tercatat jumlah kejahatan periode 2023 adalah 52.430 kasus dan pada 2022 berjumlah 39.589 kasus.

Kenaikan jumlah kejahatan ini berbanding lurus dengan data penyelesaian kasus (crime cleareance) yang ikut naik. Dalam tahun 2023, Polda Metro Jaya menuntaskan 37.453 kasus. Jumlah ini naik tiga persen dari tahun 2022 yang mencapai 35.273 kasus.

Merujuk pada jumlah kasus tersebut hingga Jumat (29/12/2023), Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, menyebut bahwa penanganannya dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum), Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus), dan Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba).

Khusus di Ditreskrimum, kata Karyoto, terdapat 32.884 kasus yang dilaporkan.

“Perkara ini didominasi dengan kasus penipuan dan penggelapan melalui daring (dalam jaringan atau online, red). Karena ini sebuah perkara yang tidak bisa dicegah yang sedang marak,” jelasnya di Polda Metro Jaya.

Meski Polri sudah melakukan imbauan kepada masyarakat terkait maraknya penipuan dan penggelapan melalui daring, Karyoto tak memungkiri kasus ini masih ramai terjadi.  

“Biasanya memang melibatkan masyarakat kita yang belum paham tentang daring sehingga dia mudah tertipu,” ucap Karyoto.

Baca Juga: Puluhan Anak di Bawah Umur Hendak Tawuran Diamankan Polresta Kendari

Kasus yang terjadi dan juga cukup tinggi dalam periode 2023 ditangani Ditresnarkoba dengan menerima laporan berjumlah 5.282 kasus. Angka ini naik 47 persen dari tahun 2022 yakni 3.600 kasus. Sementara penyelesaian kasus pada tahun 2023 tercatat 4.235 kasus atau naik 28 persen dari tahun sebelumnya.

“Sedikit spesifik di bidang narkoba kalau crime total naik berarti tangkapan yang dilakukan oleh anggota (polisi, red) adalah meningkat. Ini juga sangat memprihatinkan, artinya jumlah pengguna yang ada di sekitar kita cukup signifikan,” ujar Karyoto.

Untuk penanganan kriminal khusus di 2023, Karyoto menyebut Ditreskrimsus menerima laporan 1.900 kasus. Jumlah ini meningkat 12 persen dari tahun sebelumnya yakni 1.694 perkara. Sedangkan penyelesaian kasus tahun 2023 adalah 1.313 kasus atau naik dari tahun 2022 yang 1.246 kasus.

Karyoto mengaku prihatin dengan maraknya kejahatan. Dia pun menyoroti beberapa kasus tawuran yang terjadi di Jakarta, meski diakuinya terjadi penurunan dalam dua bulan terakhir. Mantan Deputi Penindakan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini menilai para pelaku tawuran seperti sudah siap mati.

“Karena ketika keluar rumah berjihad siap mati dan ini bukan sebuah isapan jempol. Banyak sekali adik-adik kita yang mati sia-sia jadi korban tawuran,” katanya.

Menyinggung penurunan kasus tawuran, Karyoto memperkirakan disebabkan mulai muncul kesadaran masyarakat terhadap bahaya yang ditimbulkan dari tawuran.

“Saya bersyukur tawuran dalam dua bulan terakhir ini sudah mulai menurun. Saya tidak tahu apakah mereka sekarang sedang sibuk kampanye atau sedang apa, saya nggak tahu ya. Mudah-mudahan dia sadar bahwa tawuran anak DKI ini sangat mengkhawatirkan,” imbuhnya.

Mengantisipasi kasus tawuran terulang di Jakarta, Karyoto memastikan bahwa Polda Metro Jaya rutin melakukan Patroli Cipta Kondisi untuk menciptakan situasi yang aman dan tertib di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Terutama dalam menangani kenakalan remaja seperti tawuran dan kejahatan jalanan lainnya.

Terkait kasus tawuran di Jakarta ini, dalam tiga pekan terakhir terjadi di lima tempat berbeda. Tawuran yang terjadi pada Minggu, 24 Desember 2023, di Jalan Kramat Pulo, Senen, Jakarta Pusat, menewaskan pria bernama Feri Noviardi alias Aing (40). Korban meninggal karena terkena lemparan keramik di leher.

Polisi menyebut tawuran ini dipicu postingan 'sudah lama tak tawuran' yang beredar di media sosial.

“Wilayah ini (Kramat Pulo, red) sebenarnya sudah lama tidak terjadi tawuran, semua sudah berupaya melakukan imbauan. Namun adanya postingan tadi, saya sampaikan bahwa postingan tersebut hanya bertuliskan 'sudah lama tidak tawuran',” tutur Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, Jumat (29/12/2023).

Polisi menangkap sembilan pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka terdiri dari 7 pria dewasa dan 2 lainnya berstatus anak yang berhadapan dengan hukum (ABH). Kesembilan tersangka adalah CD (18), UA (40), MIN (39), MIS (29), AF (29), MIH (23), DA (38), AM (17) dan MSA (14). Masing-masing berperan melempar batu.

Dari sembilan tersangka, dua di antaranya yakni MIN dan AF positif menggunakan sabu.

Menurut Susatyo, ‘kangen untuk tawuran’ ini menandakan adanya bibit antara kelompok Kebon dan kelompok Ledeng di Senen sehingga menjadi sarana bagi mereka untuk melakukan tawuran.

“(Ini) Berbeda dengan kejadian yang di Menteng kemarin, itu sempat ada tawuran dua hari sebelumnya. Kemudian sampai kejadian yang berikutnya, ini pun sama ada perselisihan sebelumnya yaitu di waktu sekitar pagi hari kemudian terjadinya bada Ashar. Saya rasa itu tidak ada motif yang sangat krusial terkait dengan tawuran,” bebernya.

Baca Juga: Warga Baubau Keluhkan Tawuran Pelajar dan Penyebaran Radikalisme

Untuk tawuran yang terjadi di Menteng, Jakarta Pusat, pada 18 Desember 2023, polisi mengamankan 12 pelaku. “Dari 12 tersangka, 4 orang usia dewasa dan 8 tersangka lainnya masih anak (di bawah umur),” beber Susatyo.

Tawuran yang terjadi di Menteng ini mengakibatkan satu anggota polisi bernama Iptu Aang terluka saat berusaha melerai. Anggota Polri yang juga Kepala Pos Polisi (Kapospol) di Bundaran Hotel Indonesia itu mengalami luka lebam karena dikeroyok pelaku tawuran.

Ketika menjalani tes urine, sebagian pelaku diketahui positif menggunakan narkotika. “Empat pelaku tawuran di Menteng ditemukan positif Amfetamin,” tutur Susatyo.

Pada Rabu dinihari, 13 Desember 2023, Tim Patroli Perintis Presisi (TPPP) Polres Metro Jakarta Selatan mengamankan 23 orang remaja yang hendak tawuran dari tiga lokasi berbeda. Enam orang di antaranya diamankan setelah tawuran pecah di wilayah Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.  

“Tim mengamankan 6 pemuda beserta 1 buah senjata tajam, 5 unit handphone, dan 2 kendaraan bermotor,” tutur Kepala Satuan Samapta Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Rosa Witarsa.

Masih di hari yang sama, TPPP Polres Metro Jakarta Selatan mengamankan 13 orang remaja yang bersiap tawuran dengan barang bukti 3 bilah senjata tajam, 10 handphone, 4 sepeda motor, dan 1 petasan. Mereka diamankan di Jalan Perhubungan Raya, Kebayoran Lama.

“Hari itu kami juga mengamankan empat remaja yang mau tawuran di Jalan Antasari Raya, Kebayoran Baru. Dari mereka disita 3 bilah senjata tajam, 1 sepeda motor, dan 1 petasan untuk tawuran,” urai Rosa. (A)

Penulis: Mustaqim

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga