Dinkes Sulawesi Tenggara Catat 354 Kasus DBD dalam 5 Bulan, 7 Orang Meninggal

Aris Mantobua, telisik indonesia
Senin, 18 Juli 2022
0 dilihat
Dinkes Sulawesi Tenggara Catat 354 Kasus DBD dalam 5 Bulan, 7 Orang Meninggal
Kadis Kesehatan Sulawesi Tenggara, Putu Agustin Kusumawati mencatat selama lima bulan, sejak Januari hingga Mei 2022 kasus di DBD di wilayah provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 354 kasus. Foto: Aris Mantobua/Telisik

" Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara mencatat sejak Januari hingga Mei 2022, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di seluruh wilayah provinsi mencapai 354 kasus "

KENDARI, TELISIK.ID - Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara mencatat sejak Januari hingga Mei 2022, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di seluruh wilayah provinsi mencapai 354 kasus.

Kadis Kesehatan Sulawesi Tenggara, Putu Agustin Kusumawati mengatakan, dari total kasus kasus yang ada, Kota Kendari menempati urutan teratas dengan 135 kasus, disusul Kabupaten Kolaka dengan 66 kasus DBD.

"Untuk Juni akumulasi data dari tiap kabupaten kota belum masuk," ucap Putu Agustin beberapa waktu lalu.

Dari 354 kasus tersebut, 7 orang meninggal dunia. Ia merinci yang meninggal yakni 2 orang di Kota Kendari, 3 orang dari Kabupaten Kolaka, 1 orang dati Kabupaten Konawe, dan 1 Kabupaten Konawe Selatan.

"Kami mengimbau kepada masyarakat, jika sudah mengonsumsi obat penurun panas, merasa demam tinggi agar segera ke fasilitas kesehatan terdekat agar cepat ditangani. Masyarakat harus menerapkan 3M plus yakni menguras, menutup dan mendaur ulang barang bekas yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk," harapnya.

Tempat berbeda, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kendari, Ellfi mengatakan pihaknya mencatat kasus DBD, periode Januari-Juni 2022 yakni sebanyak 155 kasus.

Baca Juga: DLH Sultra Sosialisasi Sadar Lingkungan, Kesadaran Masyarakat Dibutuhkan

"Kasus DBD di Kota Kendari tersebar di delapan kecamatan di antaranya Kecamatan Kendari delapan kasus, Kendari Barat 22, Puuwatu 38, Mandonga 5, Kadia 20, Wua-wua 27, Baruga 25, dan Kecamatan Poasia 10 kasus. Tiga kecamatan lain yakni Kecamatan Kambu, Nambo dan Abeli belum ada kasus DBD," katanya.

Ia menyebutkan dari 155 kasus tersebut, sebanyak 2 orang dari Kecamatan Wua-wua meninggal pada April 2022.

"Pada periode Januari-Juni 2022, jumlah kasus DBD di Kendari tercatat 155 kasus dengan rincian Januari sebanyak 29 kasus, Februari 15, Maret 41, April 23, Mei 32 dan 15 pada Juni," sebutnya.

Dia meminta agar masyarakat terus menjaga lingkungan dan membersihkan rumah sendiri, baik di dalam maupun di luar rumah. Apalagi kondisi saat ini sering terjadi hujan. Hal itu dilakukan untuk mencegah DBD termasuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta terapkan 3M plus.

Baca Juga: Pemberian Imunisasi Anak di Konawe Masih Rendah, Dinkes Konawe Ungkap Kendalanya

Sementara itu, Kepala Puskemas Wua-Wua, Shienny Kuncoro mengatakan saat ini pihaknya mencatat kasus DBD yakni sebanyak 13 kasus.

"Dari 13 kasus itu, 2 orang yang meninggal yakni pada bulan April dengan Juli 2022. Harapannya agar masyarkat menerapkan 3M plus agar bisa terhindar dari DBD. Apalagi kebanyakan penderita DBD 19 tahun ke bawah," pungkasnya. (A)

Penulis: Aris Mantobua

Editor: Musdar

Baca Juga