Dua Tahun Kepemimpinan AMAN, Pembangunan Mega Proyek Garbarata Capai 76 Persen

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Jumat, 04 September 2020
0 dilihat
Dua Tahun Kepemimpinan AMAN, Pembangunan Mega Proyek Garbarata Capai 76 Persen
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya, Bina Kontruksi dan Tata Ruang Pemprov Sultra, Pahri Yamsul. Foto: Fitrah Nugraha/Telisik

" Untuk Expo dua tahun kepemimpinan AMAN ini banyak yang sudah kita kerjakan. Misalnya mega proyek RS Jantung, Perpustakaan termasuk Kantor Gubernur dan Kantor DPRD. "

KENDARI, TELISIK.ID – Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra Ali Mazi- Lukman Abunawas (AMAN) kini memasuki tahun ke dua kepemimpinannya. Sejak dilantik pada 5 September lalu, berbagai proyek telah dilakukan untuk membangun Sultra lebih maju.

Salah satu yang paling menarik perhatian publik adalah program Gerakan Akselerasi Pembangunan Daratan Lautan (Garbarata). Kini, program yang menghimpun tiga megaproyek tersebut, berupa Rumah Sakit (RS) Jantung dan Pembuluh Darah, Jalan Wisata Kendari-Toronipa dan Perpustakaan Internasional telah dikerjakan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya, Bina Kontruksi dan Tata Ruang Pemprov Sultra, Pahri Yamsul mengatakan, mega proyek tersebut pengerjaannya sudah hampir rampung, khususnya RS Jantung dan Pembuluh Darah dan Perpustakaan Internasional sudah mencapai 76 persen.

“Untuk Expo dua tahun kepemimpinan AMAN ini banyak yang sudah kita kerjakan. Misalnya mega proyek RS Jantung, Perpustakaan termasuk Kantor Gubernur dan Kantor DPRD,” katanya ke pada Telisik.id, Kamis (3/9/2020).

Sedangkan, tambah dia, Jalan Wisata Kendari-Toronipa di bawah pengerjaan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga juga sudah berjalan.

 

Pengerjaannya jalan wisata Kendari-Toronipa. Foto: Repro google.com

 

Untuk RS Jantung dan Pembuluh Darah yang dibangun di lokasi bekas Eks RSUD Provinsi Sultra ini sudah direncanakan pada 2018 dan mulai dikerjakan sejak Agustus 2019 lalu.

Pembangunan tahap pertama RS yang berdiri di tanah seluas 6,5 hektar ini sudah rangkum 100 persen pada Januari 2020.

 

Pembangunan tahap pertama RS Jantung dan Pembuluh Darah Sultra. Foto: Fitrah Nugraha/Telisik

 

Sedangkan untuk tahap ke dua, pembangunan RS Jantung akan dilanjutkan dari lantai 5 hingga langsung pada lantai 17 dengan total anggaran sekitar Rp 300 miliar lebih yang didanai dengan skema multiyears hingga 2022. Mengingat pembangunan gedung itu ditargetkan selesai pada akhir Desember 2021 mendatang.

Adapun pembangunan Perpustakaan Internasional yang infrastrukturnya didesign tujuh lantai di atas lahan Kantor Taman Budaya itu, untuk pengerjaan tahap pertama dengan gedung empat lantai telah selesai. Kini, tahap dua dengan gedung tiga lantai dalam proses pengerjaan 50 persen.

 

Pembangunan gedung perpustakaan internasional Sultra. Foto: Repro google.com

 

Ditargetkan Desember 2020 pembangunannya selesai dan gedung perpustakaan sudah bisa diserahkan ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sultra untuk mengelolanya.

Sedangkan gedung kantor Gubernur Sultra saat ini sudah dibentuk Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) untuk perencanaan pembangunan gedung kantor Gubernur Sultra tahun anggaran 2020, yang dilantik pada Kamis kemarin (3/9/2020) oleh Pemerintah Kota Kendari.

 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya, Bina Kontruksi dan Tata Ruang Pemprov Sultra, Pahri Yamsul saat menandatangani SK TABG Pembangunan gedung kantor Gubernur Sultra. Foto: Fitrah Nugraha/Telisik

 

Dari tim TABG tersebut setidaknya ada lima orang yang dilantik. Mereka adalah Dr. Ir. Arifuddin Akil. MT sebagai Ketua, Dr. Eng. Ita Irmawaty. ST., MT sebagai Sekretaris, Dr. Ir. Tri Harianto. M. Eng dan Prof. Dr. Ir. H. Anwar Suyuti. SH., MT., IPU sebagai anggota, serta Dr. Ir. Pahri Yamsul. M.Si sendiri yang bertindak sebagai Pengarah TABG.

Pengarah TABG Pembangunan Gedung Kantor Gubernur Sultra, Pahri Yamsul mengungkapkan, karena gedung kantor Gubernur ini direncanakan di atas delapan lantai, maka itu harus melibatkan TABG dalam hal pemeriksaan terkait pembangunan tersebut.

"Tugas utama dari TABG ini mereka akan memeriksa hasil desain kita, baik infrastruktur maupun elektrikal dan lainnya terkait agar memenuhi standar pembangunan gedung ini. Setidaknya bagaimana kita mengakomodir jika terjadi kebakaran, gempa dan sebagainya," ungkapnya.

Untuk saat ini, Ia melanjutkan, unsur TABG ini rata-rata dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, karena yang paling dekat hanya Unhas yang memiliki sertifikat. Namun, ke depan diharapkan ada Universitas di Kendari yang juga sudah memiliki sertifikat tersebut.

"Mereka akan menuangkan ilmu mereka bahwa desain inilah yang sesuai kaidah-kaidah teknologi yang ada. Di sini kita butuhkan ahli geologi, ahli infrastruktur, ahli gempa dan sebagainya. Hanya saja TABG itu kita komunikasikan dengan kementerian PUPR juga," lanjutnya.

Ia berharap selama kepemimpinan AMAN ini segala visi misi yang ditargetkan bisa mempresentasikan kondisi di Sultra.

“Harapan kita semoga visi misi AMAN bisa mempresentasikan kondisi di Sultra. Dimana, Pak Ali Mazi dan Pak Lukman adalah orang visioner, maka kami di bawah ini bertanya, bisa tidak kita mewujudkan program tersebut. Yang jelas sampai saat ini, belum ada kendala yang kita hadapi,” harapnya.

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Kardin

TAG:
Baca Juga