Hakim Heran Kuat Ma'ruf Sebatas Sopir Bisa Pegang Tubuh Putri Cendrawathi, Penembakan Dibantah

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Rabu, 02 November 2022
0 dilihat
Hakim Heran Kuat Ma'ruf Sebatas Sopir Bisa Pegang Tubuh Putri Cendrawathi, Penembakan Dibantah
Asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Susi, dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan Richard Eliezer atau Bharada E. Foto: Repro Bangbara.com

" Susi mengaku melihat Kuat sedang memegang tubuh Putri. Namun, saat itu Kuat disebut hanya memegang kaki untuk memeriksa suhu tubuh Putri yang dilihatnya tidak berdaya "

JAKARTA, TELISIK.ID - Asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Susi, dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan Richard Eliezer atau Bharada E. Salah satu keterangan yang ia ungkap adalah aksi dari terdakwa Kuat Ma'ruf.

Dalam sidang di ruang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan itu, Susi membeberkan pernyataan terkait Kuat Ma'ruf yang seolah memiliki keistimewaan karena berani melarang ajudan dan menyentuh tubuh Putri. Hal ini bahkan membuat hakim merasa heran.

Dalam kesempatan itu Susi mengungkap ada upaya Kuat Ma'ruf memegang tubuh Putri Candrawathi. Susi bercerita ketika dirinya menemukan Putri tergeletak di lantai dua rumah Magelang.

Susi mengaku melihat Kuat sedang memegang tubuh Putri. Namun, saat itu Kuat disebut hanya memegang kaki untuk memeriksa suhu tubuh Putri yang dilihatnya tidak berdaya.

"Om Kuat megang badannya, kakinya, (lalu bilang) 'Ini kakinya dingin'," ungkap Susi dilansir dari Suara.com jaringan Telisik.id.

Hakim Wahyu dengan ekspresi bingung mempertanyakan sosok Kuat Ma'ruf yang berani memegang tubuh Putri Candrawathi, yang secara notabene adalah atasannya.

Baca Juga: Viral: Pria Ini Pukul dan Tendang Wanita Berkali-kali, Korban Cuma Menangis Kesakitan

"Kuat ini siapa? Sopir kan?" tanya Wahyu yang diiyakan Susi.

"Kok berani dia pegang tubuhnya majikannya? Masuk akal nggak?" tanyanya lagi.

"(Kuat Ma'ruf cuma) megang kakinya," jawab Susi.

"Lha ya megang kakinya (atau) perkara megang apa, tapi berani megang tubuhnya kan? Harusnya kalau dia memegang tubuhnya saudara Putri kemudian memapah ke kasur, itu masuk akal. Macam kayak dia dokter, nanya dulu, 'Kenapa? Oh saya pegang kakinya dulu ya?'" timpal hakim Wahyu.

Selain itu dilansir dari Merdeka.com, Putri Candrawathi mengaku terkejut disebut-sebut ikut menembak Brigadir J. Ia dikatakan sebagai penembak ketiga, setelah Bharada Eliezer dan Ferdy Sambo.

Hal itu ia ungkapkan dalam bantahannya di persidangan pembunuhan Brigadir J dengan agenda pemeriksaan saksi.

"Untuk bapak Kamaruddin, mohon maaf pak saya terkejut ketika bapak menyampaikan kalau saya adalah penembak ketiga," kata Putri.

Ia kukuh berada di dalam kamar saat Brigadir J dieksekusi.

Baca Juga: 5 Pernyataan Susi Dinilai Janggal, Motif Rekayasa Ferdy Sambo dan Putri Bisa Terbongkar

"Karena saat itu saya di kamar sedang beristirahat. Terima kasih," sambungnya.

Tudingan itu dilontarkan Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir J. Pada persidangan sebelumnya, Kamaruddin meyakini Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J.

"Awalnya dibilang yang menembak saudara Richard Eliezer, tetapi kemudian kami temukan fakta baru bahwa yang menembak adalah Ferdy Sambo dan Richard Eliezer atau Bharada E bersama Putri Candrawathi," bebernya.

Menurut hasil investigasi itulah, Kamaruddin klaim mendapatkan fakta bahwa senjata yang digunakan Putri Candrawathi diduga buatan Jerman. (C)

Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga