Harga Kembali Stabil, Petani Desa Lapodidi Muna Keluhkan Jagung Kuning Membusuk
Erni Yanti, telisik indonesia
Jumat, 28 Maret 2025
0 dilihat
Petani jagung di Desa Lapodidi, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna, sedang melakukan pemanenan. Foto: Erni Yanti/Telisik
" Petani di Desa Lapodidi, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara, mengeluhkan jagung kuning yang mereka tanam mengalami pembusukan akibat kerusakan pada batang tanaman "

MUNA, TELISIK.ID – Petani di Desa Lapodidi, Kecamatan Kontunaga, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara, mengeluhkan jagung kuning yang mereka tanam mengalami pembusukan akibat kerusakan pada batang tanaman.
Kejadian ini diketahui saat petani mulai melakukan pemanenan setelah empat bulan menanam jagung.
Salah seorang petani, Harni, mengatakan bahwa hingga saat ini ia belum mengetahui secara jelas penyebab pasti pembusukan pada jagungnya. Namun, ia menduga penyakit kanker batang jagung disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
Baca Juga: Antrean Pemudik Roda Empat Penuhi Pelabuhan Tobaku Kolaka Utara
Selain itu, Harni juga menyoroti beberapa tantangan dalam menanam jagung kuning, seperti harga yang sering fluktuatif dan pengaruh cuaca yang tidak menentu. Pemupukan yang tepat juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan panen.
“Selain harga jagung yang sering naik turun, cuaca juga sangat berpengaruh terhadap hasil panen kami. Pemupukan yang tepat juga menjadi tantangan tersendiri,” kata Harni kepada telisik.id, Jumat (28/3/2025).
Sebelumnya, banyak petani di Desa Lapodidi yang beralih dari menanam jagung karena harga yang tidak stabil. Banyak dari mereka yang beralih ke tanaman nilam yang dianggap lebih menguntungkan.
Namun, Harni merasa bersyukur mendengar kabar bahwa harga jagung sudah kembali normal.
“Alhamdulillah, saya dengar katanya Bupati sudah menandatangani keputusan tentang harga jagung yang kini stabil di harga Rp 5.000 per kilo (kilogram). Ini membuat kami semangat lagi untuk menanam jagung,” kata Harni.
Baca Juga: Berkas Perkara Dugaan Korupsi Kapus Lohia Muna dan Bendaharanya Lengkap
Petani jagung lainnya, Umi, yang sudah melakukan penimbangan jagung, juga merasa bersyukur dengan harga jagung yang kembali stabil.
"Saya kilo kemari sudah Rp 5.000 lagi harganya, alhamdulillah. Pas juga momen lebaran, saya kilo 1,5 ton dapat 5 juta," ungkapnya.
Para petani di Desa Lapodidi berharap harga jagung tetap stabil dan pemerintah terus memberikan perhatian terhadap kendala yang mereka hadapi, sehingga mereka dapat kembali menanam jagung dengan optimisme yang lebih tinggi. (B)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS