Harga Pangan di Kendari Masih Stabil Sebulan Pasca Kenaikan BBM

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Kamis, 06 Oktober 2022
0 dilihat
Harga Pangan di Kendari Masih Stabil Sebulan Pasca Kenaikan BBM
Harga pangan di Kota Kendari terpantau aman tanpa kenaikan, meski telah sebulan pasca kenaikan harga BBM. Foto: Adinda Septia Putri/ Telisik

" Harga bahan pangan di Kota Kendari masih stabil sebulan pasca kenaikan harga BBM awal September 2022 lalu "

KENDARI, TELISIK.ID – Harga bahan pangan di Kota Kendari masih stabil sebulan pasca kenaikan harga BBM awal September 2022 lalu.

Hal ini diketahui saat Telisik.Id mengunjungi Pasar Basah Mandonga dan Pasar Sentral Wua-Wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (4/10/2022).

Dimulai dari harga telur yang terpantau aman tanpa kenaikan, di Pasar Basah Mandonga harganya masih Rp 60.000 per raknya untuk telur berukuran besar, dan Rp 55.000 per rak untuk ukuran kecil.

Sementara itu, di Pasar Sentral Wua-Wua, harga telur turun dari Rp 65.000 menjadi Rp 55.000 per raknya. Herman, pedagang telur mengaku, saat ini harga barang dagangannya masih stabil karena pasokannya mencukupi.

Begitu juga untuk berbagai jenis bawang, seperti bawang merah di Pasar Basah Mandonga yang masih sama di harga Rp 40.000 per kilogram, sedangkan di Pasar Wua-Wua harganya turun menjadi Rp 50.000 per kilogram, dari yang sebelumnya bisa mencapai Rp 70.000 per kilogram.

Baca Juga: Harga Elpiji di Tengah Rencana Penghapusan Subsidi dan Konversi ke Kompor Listrik

Bawang putih di Pasar Mandonga masih seharga Rp 30.000 per kilogram, sedangkan di Pasar Wua-Wua turun menjadi Rp 35.000 per kilogram, dari yang sebelumnya adalah Rp 40.000 per kilogram.

Bawang bombai juga tetap harganya di Pasar Mandonga, Rp 30.000 per kilogram, dan Rp 40.000 per kilogram di Pasar Wua-Wua.

Untuk harga cabai bahkan ada yang turun. Jenis cabai keriting mengalami penurunan harga dari sebelumnya Rp 50.000-60.000 per kilogram, sekarang menjadi Rp 40.000 per kilogram, Sedangkan untuk cabai rawit masih stabil di harga Rp 60.000 per kilogram untuk Pasar Mandonga, dan Rp 90.000 per kilogram di Pasar Wua-Wua.

Intan seorang pedagang cabai dan bawang mebeberkan alasan turunnya harga cabai keriting. Menurut dia, saat ini panen sedang melimpah, sehingga suplai cabai keriting melimpah.

Bahan pokok lain seperti minyak goreng juga masih sama harganya, di Rp 25.000 per kemasan 2 liter, dan gula yang masih seharga Rp 15.000 per kilogram.

Sebagai bahan pokok utama, beras juga tidak mengalami kenaikan harga, yaitu berkisar Rp 8.000 per liter. Hal ini menurut Syahril sebagai pedagang beras, dikarenakan cuaca yang selalu mendukung, sehingga panen padi yang tak pernah terhambat.

Baca Juga: Ini Rahasia Mendapatkan Biaya Asuransi Jiwa Termurah dan Terbaik

Senada dengan pernyataan Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartanto sebelumnya menyebut bahwa kenaikan inflasi sebagai dampak naiknya harga BBM, bisa dikendalikan berkat penurunan harga di sejumlah komoditas pangan.

Mencatat dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi di bulan September 2022 adalah sebesar 1,17 persen secara bulanan.

Walaupun angka tersebut menjadi angka tertinggi untuk tingkat inflasi bulanan sejak Desember 2014, akan tetapi jumlahnya tidak lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan BPS yang memprediksi tingkat inflasi mencapai 6 persen sejak ditetapkannya kebijakan kenaikan BBM. (A)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga