Harga Pupuk Tak Kunjung Turun, Petani di Nganjuk Terancam Merugi
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Minggu, 07 Maret 2021
0 dilihat
Harga gabah anjlok, petani Nganjuk terancam merugi. Foto: Repro pertanian.go.id
" Harganya sangat murah, tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan saat penanaman. "
SURABAYA, TELISIK.ID - Para petani padi di Nganjuk sangat resah. Hal ini dikarenakan pada pertegahan Maret harga gabah anjlok. Para petani terancam tak bisa menikmari harga tinggi seperti beberapa bulan lalu.
Menurut salah satu petani padi bernama Marjuki saat dikonfirmasi Telisik.id melalui ponselnya, Minggu (7/3/2021), harga gabah kering di tingkat petani Rp 4.500 hingga Rp 5 ribu per kilogram. Jelang panen raya pertengahan bulan ini, harga gabah kering anjlok menjadi Rp 3.500 hingga Rp 3.800 per kilogramnya.
"Harganya sangat murah, tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan saat penanaman," katanya.
Baca juga: Bupati Muna Ajak Masyarakat Lawan Pembuat Onar
Dibeberkan oleh bapak dua anak ini, harga sangat tergantung dengan mekanisme pasar. Yakni, saat pasokan melimpah harga akan turun. Meski demikian, lanjut dia, petani tetap dirugikan. Sebab saat harga gabah turun, sementara harga pupuk tidak pernah ikut turun.
"Terkait obat-obatan untuk tanaman (pupuk, red) juga tersendat, padahal kami sangat membutuhkan," ujarnya.
Dengan anjloknya harga gabah, Marjuki mengaku harus bersiap merugi hingga jutaan rupiah. Belum lagi ditambah biaya untuk perawatan tanaman. Bahkan, ia pun harus memanen. Jika ditunda, khawatir akan berdampak pada kualitas padi.
"Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Karena memang sudah masuk musim panen," terangnya. (B)
Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Haerani Hambali