Harta Pemilik Nvidia Lenyap Rp 340 Triliun Hanya Sehari
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 28 Januari 2025
0 dilihat
Kekayaan Jansen Huang tergerus drastis, akibat saham nvidia anjlok. Foto: Repro PDV
" Nvidia mengalami penurunan nilai kapitalisasi pasar terbesar dalam sehari. Perusahaan ini kehilangan hampir US$600 miliar atau sekitar Rp9.140 triliun pada 27 Januari 2025. Penurunan ini menjadi yang terbesar dalam sejarah perusahaan publik Amerika Serikat "
JAKARTA, TELISIK.ID - Nvidia mengalami penurunan nilai kapitalisasi pasar terbesar dalam sehari. Perusahaan ini kehilangan hampir US$600 miliar atau sekitar Rp9.140 triliun pada 27 Januari 2025. Penurunan ini menjadi yang terbesar dalam sejarah perusahaan publik Amerika Serikat.
Mengutip CNBC Indonesia, Selasa (28/1/2025. Harga saham Nvidia anjlok 16 maret 2020, ditutup pada $118,58. Hari tersebut menjadi hari terburuk Nvidia sejak 16 Maret 2020, awal pandemi Covid-19.
Penurunan ini juga menyebabkan indeks Nasdaq melemah 3,1 persen, mengingat dominasi sektor teknologi di dalamnya.
Penyebab utama penurunan ini adalah peluncuran teknologi AI baru dari DeepSeek. Perusahaan asal Tiongkok ini meluncurkan asisten AI gratis yang menggunakan chip lebih murah. Teknologi ini dianggap sangat prospektif dan menjadi ancaman serius bagi perusahaan besar.
Sehari sebelmunya., asisten AI DeepSeek menyalip ChatGPT. Aplikasi ini menjadi aplikasi gratis dengan peringkat tertinggi di App Store Amerika Serikat. Popularitas mendadak ini memicu kekhawatiran di kalangan investor tentang gangguan pasar AI global.
Baca Juga: Kesehatan Gratis Mulai Februari 2025, Ini Jadwal Lengkap Warga Ulang Tahun Lewat Bulan Periksa
Daftar Dampak Penurunan Nvidia:
1. Nilai Kapitalisasi Pasar: Hilang hampir US$600 miliar atau Rp9.140 triliun.
2. Harga Saham: Turun 17% menjadi $118,58 per lembar saham.
3. CEO Jensen Huang: Kekayaan bersihnya turun US$21 miliar atau Rp340,2 triliun.
4. Indeks Nasdaq: Mengalami penurunan 3,1% akibat aksi jual saham teknologi.
5. Perusahaan Lain: Broadcom kehilangan kapitalisasi pasar US$200 miliar.
Unit pemrosesan grafis Nvidia selama ini mendominasi pasar chip AI di Amerika Serikat. Raksasa teknologi seperti Alphabet, Meta, dan Amazon mengandalkan GPU Nvidia untuk melatih model AI mereka.
Namun, peluncuran DeepSeek memicu kekhawatiran besar di pasar. Menurut laporan Cantor, peluncuran DeepSeek menyebabkan ketakutan di kalangan investor.
Mereka khawatir permintaan terhadap GPU Nvidia akan turun drastis. Namun, analis Cantor percaya bahwa permintaan komputasi akan meningkat, bukan menurun.
Broadcom, perusahaan chip besar lainnya, juga mengalami penurunan besar. Saham Broadcom turun 17 persen, dengan kapitalisasi pasar berkurang US$200 miliar.
Baca Juga: Prabowo Beli Rudal Jelajah Supersonik BrahMos Aerospace India-Rusia
Perusahaan lain yang bergantung pada GPU Nvidia, seperti Dell dan Oracle, juga mengalami tekanan besar.
Menurut David Sacks, peluncuran DeepSeek menunjukkan kompetisi ketat dalam industri AI. Dia menilai AS harus waspada agar tetap kompetitif dalam pengembangan teknologi ini.
“Saya yakin dengan kemampuan AS, tetapi kita tidak boleh lengah,” ujarnya.
Optimisme terhadap DeepSeek memuncak meski ada pembatasan ekspor chip AS ke Tiongkok. Model terbaru DeepSeek dibangun hanya dalam dua bulan dengan biaya US$6 juta. Perusahaan ini menggunakan chip berkapasitas rendah yang lebih murah dari Nvidia.
Penurunan Nvidia kali ini lebih besar dari penurunan kapitalisasi pasar sebelumnya. Pada September 2024, Nvidia kehilangan US$279 miliar dalam satu hari. Penurunan saat ini bahkan lebih dari dua kali lipat kapitalisasi pasar Coca-Cola dan Chevron. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS