Ini Sebabnya Tak Boleh Berpuasa di Hari Tasyrik

Haerani Hambali, telisik indonesia
Jumat, 30 Juni 2023
0 dilihat
Ini Sebabnya Tak Boleh Berpuasa di Hari Tasyrik
Karena masih merupakan rangkaian hari raya Idul Adha, diharamkan berpuasa di hari Tasyriq. Foto: Repro Cebrities.id

" Hari Tasyrik merupakan waktu yang jatuh pada tanggal 11, 12, 13 Zulhijah. Disebut hari Tasyrik karena pada hari-hari itu daging kurban sedang diolah menjadi makanan "

KENDARI, TELISIK.ID - Hari Tasyrik merupakan waktu yang jatuh pada tanggal 11, 12, 13 Zulhijah. Disebut hari Tasyrik karena pada hari-hari itu daging kurban sedang diolah menjadi makanan.

Dilansir dari Jatim.nu.or.id, dalam sebuah hadis disebutkan: "Diriwayatkan dari Aisyah dan dari Salim dari Ibn Umar, keduanya berkata, tidak diberi keringanan di hari Tasyriq untuk berpuasa kecuali jika tidak didapati hewan sembelihan (hadyu). (HR. Bukhari. 1859).

Dalam hadis lain disebutkan: Dari Nubaishah, ia berkata, Rasulullah bersabda: Hari-hari Tasyrik adalah hari makan dan minum. (HR. Muslim no. 1141).

Baca Juga: Begini Doa saat Menerima Daging Kurban

Sedangkan dalam musnad Ahmad: Dari Abdullah bin Hudzafah, sesungguhnya Nabi Muhammad menyuruhnya untuk mengumumkan di hari Tasyrik bahwa hari-hari itu merupakan hari makan minum. (HR. Ahmad).

Dengan demikian diharamkan berpuasa pada hari-hari tersebut (11, 12, 13 Zulhijah) karena masih satu rangkaian dengan hari raya Idhul Adha, dan ditegaskan pula bahwa hari-hari tersebut adalah hari-hari makan dan minum, berbagi daging kurban, memasak dan mengolah daging menjadi makanan lezat.

Imam Nawawi berpendapat dalam Syarh Sahih Muslim, 8/18, hadis di atas merupakan dalil tidak bolehnya berpuasa pada hari Tasyrik. Biasanya selama hari Tasyrik ditandai dengan membaca takbir selama tiga hari.

Dikutip dari Republika.co.id, pakar fiqih dari Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat Lc MA menjelaskan alasan mengapa tidak boleh puasa, karena hari Tasyrik termasuk hari raya. Secara syariah, di hari raya umat Islam, diharamkan untuk berpuasa.

"Hari raya umat Islam ada empat macam, yaitu hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan hari Tasyrik (11-12-13 Zulhijah) dan hari Jumat," katanya.

Menurutnya, semua hari raya itu seperti hari Idul Adha, Idul Fitri, hari Tasyrik dan Hari Jumat, kita dilarang berpuasa. Jadi syariat mengharamkan puasa di empat hari itu. 

Baca Juga: Hukum Makan Sebelum Salat Idul Adha

Sebaliknya kalau di agama ahli kitab di masa lalu, merayakan hari besar justru dengan cara berpuasa. Misalnya puasa 10 Muharram itu dasarnya adalah hari raya umat Yahudi, karena di hari itu Allah SWT menyelamatkan Musa dari Fir'aun.

Sebenarnya kata dia, syariat bahwa di hari raya itu kita tidak puasa dan justru makan-makan, sudah ada sejak zaman Nabi Isa alaihissalam, yaitu ketika dia berdoa diturunkan hidangan dari langit. 

Isa putera Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama". (QS. Al-Maidah : 114). (C)

Penulis: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga